J i k a
Vannesya...
Aku mampu !
Aku mau !Vannesya, Bagiku;
Ini bukan masalah berapa lama waktu yang kau habiskan untuk mengenali aku dan dia. semengesankan apa kisah yang dicetak antara aku juga dia.
Atau siapakah yang menjadi si tampan dan berani antara aku atau dia.Maaf vannesya..
Aku tak menganggap ini begitu rumit.
Bukan aku tak menghargai ketika ada sebuah celah diantara kau dan dia lalu aku menyusup memanfaatkan kesalahannya untuk menanamkan sebuah perasaan dan harapan terhadapmu.Sungguh vannesya..
Sebab aku peduli !
Sebab aku peduli !
Sebab aku peduli !Vannesya..
Sebab aku peduli dengan apa yang telah diceritakan oleh matamu,
Sebab aku peduli ketika kau menganggap berat memandang sebuah hidup,
Sebab aku peduli ketika yang kau butuhkan hanyalah sebuah penerimaan.Vannesya, aku yakin !
Aku yakin Tuhan tak sedang bercanda ketika menghendaki pertemuan kau dan aku,
Aku yakin Tuhan memberi maksud yang baik saat kau dan aku saling memperlibat.Aku sanggup vanessya... Aku sanggup untuk memperbaiki apa yang tak seharusnya dia hancurkan padamu,
Aku sanggup menjadi selalu ada untuk waktu yang tak seharunya dia tinggalkan untukmu,
Kau yang kini membuatku selalu sanggup menghadapi apa yang selalu ditakuti oleh mataku.Vannesya..
Mungkin, hal yang kembali membuatku tak sanggup adalah tidaknya bersamamu..
malam ini sekedar membayangkan saja sampai melewatkan kantukku.
Sungguh, aku takut.Vannesya, tolong katakan ;
Bukan aku kan yang mematahkan harapan-harapannya ?
Bukan aku kan yang merenggut mimpi-mimpinya ?
Namun pada kenyataannya vanesya..
Yang paling terkuat nanti,
Dia lah yang mampu melewatkan masa tanpamu
Tapi Vanessya, Aku takut menjadi kuat-Askara-
Bandung, 22 Oktober 2018