orang asing

6.5K 375 4
                                    

Sudah 3 hari sejak ciuman panas mereka zurra tidak melihat keberadaan ben.
Setiap kali bertanya zurra hanya mendapat jawaban menggoda dan tak pasti.

Karena merasa bosan zurra bermain ditaman bunga milik kimberly. Semua bunga yang ada disini berwarna perak.
"Bunga yang cantik "pikir zurra hendak memetik bunga perak yang berada dihadapnnya.

Teriakan seseorang membuat tangannya melayan di udara.
"Zurra , jangan sentuh bunga itu" zurra menatap seseorang yang sudah berada disampingnya dengan nafas terengah engah.

"Huft aku datang tepat waktu untuk menyelamatkanmu"
"Menyelamatkan dari apa?" Kimberly tersenyum misterius dan mengeluarkan serangga dari kantong.

Zurra menatap bingung kimberly yang mendekatkan serangga itu pada bunga perak yang hendak disentuh zurra barusan.
Zurra terbelalak saat bunga itu memakan serangga yang diberikan oleh kimberly.
Melihat keterkejutan zurra. ,kimberly terkekeh sambil menarik zurra menjauh.

"Jangan tertipu dengan kecantikan mereka .mereka bukan bunga biasa . Bisa dibilang seperti bunga pemakan serangga yang ada didunia manusia tapi disini lebih cantik dan menipu"
Zurra manggut manggut dan melihat bunga bunga itu sekali lagi.
"Dasar bunga bermuka dua zurra membatin.

"Ya sudah , aku harus menemui javier untuk kencan kami . Jangan sentuh apapun dear jika tak ingin kehilangan tangan mu" kimberly mengedipkan satu mata yang membuat zurra bergedik ngeri. Kimberly terkekeh dan pergi meninggalkan zurra.

Zurra masih melihat lihat bunga tanpa menyentuh mereka.
"Alam yang indah , tapi aku merindukan alaska". Zurra terdiam cukup lama memandang langit sampai ia dikagetkan dengan seorang pria pucat berwajah dingin tepat dihadapannya.

"Astaga , siapa kau "zurra mundur dan hampir saja terjatuh ke arah bunga tersebut jika tak ada sepasang tangan yang memeluk pinggangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga , siapa kau "zurra mundur dan hampir saja terjatuh ke arah bunga tersebut jika tak ada sepasang tangan yang memeluk pinggangnya.
"Huft hampir saja tubuh ku jadi makanan mereka"zurra bergedik ngeri membayangkan tubuhnya dicabik cabik oleh sekumpulan bunga.

Zurra memperhatikan pemilik tangan yang masih setia memeluk pinggang rampingnya. Mata hitam yang kontras dengan kulit pucat dengan rahang kokoh dan hidung mancung.
Bagai mayat hidup berjalan yang tampan pikir zurra.
"Sayangnya aku bukan mayat hidup lady"
"Eh apa dya bisa membaca pikiran" pikir zurra masih memandang pria didepannya.

"Yap tepat sekali .aku bisa membaca dan masuk kedalam pikiranmu" pria itu terkekeh saat zurra terkejut dan buru buru melepas tangan yang memeluk pinggangnya.
"Maaf tuan pucat siapa kau ? "
"Leonard , dan kau adalah lady ku"
"Kau juga anjing seperti mereka ?"

Dahi leo mengernyit dan tertawa setelah sadar anjing apa yang dimaksud oleh zurra.
Zurra yang merasa ditertawakan menendang tulang kering leo .
"Sial .  Shit ! Kau manusia biasa tapi tendangan mu luarbiasa"leo memegang kaki nya yang berhasil ditendang zurra.

"Ku ulangi sekali lagi siapa kau ? Apa kau juga werewolf"
"Bukan , aku bukan anjing sperti pikiran mu. Aku seorang raja vampir"
Zurra manggut dan membatin "owh lintah penghisap darah"
"Aku bukan lintah sial , aku lord vampir siallll" ucap leo tak terima dengan pikiran zurra.

"Maaf aku lupa kau bisa baca pikiran , jadi apa mau mu kesini . Menghisap darah ku ? Sayang sekali darah ku tidak manis dan pahit . Aku yakin kau akan sakit perut meminum darahku" cerocos zurra dengan wajah yang dibuat seperti jijik.

Leo terkekeh dan mendekat ke arah zurra. Mencium bibir zurra lembut dan berbisik "aku kesini bertemu dengan calon ratuku , zurra ku you are mine my lady". Setelah berbisik leo langsung hilang dalam sekejap mata.

Zurra yang masih diam mencerna apa yang terjadi tidak menyadari kepergian leo . Setelah berhasil mengumpulkan nyawa zurra berteriak tepat kedepan orang disampingnya tanpa menoleh.
"Dasar lintah tak berguna .
Orang asing tak berguna . Awas kau akan aku bunuh. Siallll"

Javier yang baru saja datang dan berdiri disamping zurra kaget akibat amukan dan teriakan zurra yang sudah melangkah pergi.
"Eh apa salah ku ? Perasaan aku belum mengagetkannya . Apa berdiri ditaman bunga kimberly bisa membuat kesurupan?"
Javier bergidik dengan pikirannya sendiri . Ia pun melangkah pergi dari taman tersebut takut ia juga tertular gilla seperti zurra.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang