7. Perjanjian

90 3 0
                                    

Adlea dengan Arjuna sudah duduk pada kursi penonton dalam auditorium. Tidak ada obrolan diantara mereka sampai detik ini. Arjuna lebih memilih sibuk pada ponselnya, sedangkan Adlea hanya fokus menonton panitia yang berlalu-lalang mempersiapkan event konser ini. Sesekali Adlea melirik Arjuna, ia kesal karena Arjuna seolah tak menganggapnya ada.

Arjuna memasukkan kembali ponsel pada kantong sakunya. Sebenarnya ia sadar jika ia lebih banyak bermain ponsel. Tapi ada alasan mengapa ia terus menyalakan ponselnya.

"Sorry, adik gue nge-whatsapp mulu," ujarnya.

Aldea cengo, "Hah?"

"Adik gue cewek, namanya Areina. Adik tiri sih, sepantaran umurnya. Gue sayang sama Rein, Le. Sayang banget. Makanya gue kesini nonton dia main biola."

Adlea diam. Ia tidak tahu mengapa Arjuna tiba-tiba menceritakan perihal adiknya. Adlea juga tidak ingin tahu sebenarnya. Tapi setelah mendengar apa yang Arjuna katakan, dirinya malah dibuat ingin tahu.

Adik tiri Arjuna bernama Areina yang seumuran?

Ada apa sebenarnya dalam keluarga Arjuna?

Adlea mengurungkan niatnya untuk membanjiri pertanyaan perihal keluarga Arjuna. Dia sadar, dirinya baru saja kenal dengan Arjuna. Adlea merasa kurang pantas jika hendak menanyakannya.

"Gapapa nih kalo gue ikut lo?" tanya Adlea.

Arjuna tersenyum sekilas, "Gue malah seneng lo ikut."

Adlea memalingkan wajahnya setelah mendengar jawaban Arjuna. Pipinya memanas. Dan debaran jantungnya menculas cepat.

"Lea..." panggil Arjuna pelan.

Adlea menoleh pada Arjuna, "Ya?" Jawabnya.

"Gue mau izin," ujar Arjuna pelan.

"Mau kemana?"

"Izinin gue buat bisa deket terus sama lo."

Adlea tersentak. Ia cukup kaget atas perkataan Arjuna yang menginginkan untuk tetap bersamanya. Adlea sendiri juga bingung mengapa Arjuna bisa mengatakan hal itu.

"Kenapa lo bilang gitu?" Adlea menjawabnya dengan nada yang ketus.

"Karena gue pengen dideket lo terus."

Adlea menimang-nimang, "Ada syaratnya."

Alias kiri Arjuna terangkat.

"Janji sama Lea kalo Juna gak bakal pergi sama kondisi Lea yang kayak gini," ujar Adlea.

"Kok nada lo manja banget sih?" Tanya Arjuna dengan senyuman khasnya.

Adlea yang memandang senyuman Arjuna didalam hatinya ia berdecak kagum. Ia baru menyadari bahwa Arjuna ternyata tampan dan manis.

"Yaudah sih gue nggak izinin," ucap Adlea lalu manyun.

Arjuna terkekeh, "Gue gak bakal ninggalin lo."

☆☆☆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang