Sayyidah Khadijah sendiri selalu tinggal di rumah. Karena itu, biasanya beliau mempekerjakan seorang agen jika sebuah kafilah sedang dipersiapkan untuk pergi keluar negeri. Orang yang dipekerjakan itu bertanggung jawab membawa barang-barang dagangannya untuk dijual ke pasar-pasar asing. Sayyidah Khadijah sangat teliti memilih seorang pegawai. Beliau juga sangat ahli dalam merencanakan waktu keberangkatan kafilah dan tempat tujuannya sebab barang akan terjual dengan cepat pada waktu dan tempat yang tepat.
Begitu suksesnya Sayyidah Khadijah sebagai seorang saudagar, sampai-sampai jika sebuah kafilah Quraisy berangkat dari Mekah, bisa dipastikan lebih dari separuhnya adalah harta perdagangan milik Khadijah. Beliau seperti mempunyai sentuhan emas. Diibaratkan jika beliau menyentuh debu, debu itu akan berubah menjadi emas. Sebuah kafilah dagang pada masa itu ibarat kampung bergerak. Hewan beban berjumlah 1.000 sampai 2.500 ekor dan diiringi seratus sampai tiga ratus orang. Kafilah perlu organisasi mantap, biaya besar, dan keberanian yang cukup. Jika ada perampok, seluruh anggota Kafilah harus berani menyabung nyawa untuk mempertahankan harta. Melihat jumlah kafilah yang sangat banyak jumlahnya, menjadikan para perampok pun enggan untuk merampok kafilah dagang Sayyidah Khadijah.Bahkan sebagian perawi meriwayatkan jika kekayaan orang Makkah dikumpulkan dan dibandingkan dengan kekayaan Sayyidatuna Khadijah, maka masih tetap banyak kekayaan Sayyidatuna Khadijah.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah wanita mulia
RandomSayyidatuna Khadijah Al Kubra merupakan putri dari Khuwailid bin Asâad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Sayyidatuna Khadijah lahir pada tahun 68 sebelum hijrah di rumah yang mulia dan terhormat. Beliau tumbuh dalam ling...