Dalam Diam

37 8 1
                                    


Cuaca terik pada pagi itu memulai kisah awal ku di bangku Sekolah Menengah Atas. Ya, perkenalkan nama ku Anggita. Orang orang biasa memanggilku Gita. Sekarang aku baru menduduki bangku sekolah menengah atas.  Salah satu Sekolah Menengah Atas yang tidak sengaja ku pilih untuk menjadi tempatku menimba ilmu. Tanpa banyak orang yang ku kenal, aku memilih sekolah ini dengan pemikiran untuk mendapat teman teman baru.

***

Kemudian di hari senin, pada salah satu tanggal dibulan Juli itu aku mulai melangkahi hal yang baru. Langkah ku mulai menapaki jalan jalan baru menuju sekolah itu. Dari kejauhan ku pandangi gerbang sekolah yang dilalui oleh banyak anak anak remaja yang sedang bergegas ke kelas nya agar tidak terlambat. Tidak sedikit pula ku lihat banyak siswa siswi yang masih menggunakan rok biru sepertiku. Siswa siswi yang baru saja melewati jenjang smp dan akan memulai kisah nya di sma sepertiku.

Ketika aku memasuki gerbang itu, kulihat beberapa kaka kelas yang sedang membimbing siswa siswi baru untuk memulai masa mpls. Begitu pula kaka kelas yang kulihat dan menyuruhku bergabung bersama mereka. Kami berbaris dan berjalan bersamaan memasuki lingkungan sekolah. Disana ku lihat pemandangan pemandangan baru yang sebelumnya tak pernah ku lihat. Keadaan sekolah dengan banyak nya pohon yang menjalar membuat lingkungan disini terasa asri, hal yang bagus dirasakan oleh pelajar pikirku. Namun bukan hanya pohon menjalar yang ku lihat, tetapi para kaka kelas dengan tatapan yang sinis pun tak jarang ku temui. Mungkin mereka hanya penasaran bagaimana rupa adik kelas nya nanti, pikirku.

Kita mulai memasuki daerah lapang di sekolah itu. Berbaris secara rapih untuk memulai upacara pembukaan mpls. Setelah beberapa menit kita berdiri untuk mengikuti upacara, aku mendengar keluhan dari seseorang disamping ku “ huh, lama sekali upacara ini. Matahari nya terik juga jadi bikin panas, pingin cepet cepet beres deh. “ katanya sambil menatap ku. Lalu ku timpali saja “ iya ya, lama banget kapan beresnya coba “. Dia hanya menatapku dan tersenyum. Kemudian kita mulai berbincang dan berkenalan. Ternyata dia adalah Bunga, yang menjadi teman pertama ku di sma, yang kurasa sudah sangat cocok menjadi temanku.

Setelah upacara selesai, perorang murid baru dipanggil untuk diberitahu dan berkumpul dengan gugus nya atau kelas sementara mereka. Kemudian, ku dengar nama Bunga dipanggil pada salah satu gugus. Betapa senang nya aku ketika namaku pun di panggil pada gugus yang sama dengan Bunga. Kami pun mulai dekat dan menjadi sahabat.

***

Kemudian masa mpls pun berakhir, setelah sekitar hampir 3 hari kita mengikuti masa mpls. Diakhir masa mpls diadakan satu rangkaian acara untuk mengenalkan setiap ekstrakurikuler yang ada disekolah ini atau sering disebut sebagai demo eskul. Perkenal perkenalan yang ada membuat ku mulai bosan ditambah cuaca yang terik pun mengubah rasa bosan yang ada menjadi kantuk yang tak tertahankan.

Tetapi ketika salah satu eskur tampil dan memperkenal kan kegiatan mereka, tak sengaja ku lihat salah satu anggota nya yang membuatku sangat tertarik. Yang membuat seluruh kantuk ku hilang, dan membuat mataku kembali terbuka lebar. Penampilannya yang menarik memaksa mataku untuk selalu menatapnya hingga masa perkenalan eskur yang dia ikuti selesai.

Aku rasa aku menyukainya. Pada awalnya aku hanya berpikir bahwa ini hanya rasa kagum sesaat, tetapi jika ini hanya rasa kagum sesaat, Mengapa jantungku selalu berdegup kencang tak beraturan ketika bertemunya? Mengapa warna pipiku selalu berubah menjadi merah ketika aku melihatnya? Mengapa rasa senang selalu memenuhi hati ku disaat dia hanya melihat ku secara tak sengaja? Padahal kan dia punya mata jadi wajar saja dia melihat apa yang ada disekitarnya, tak jarang otak dan hatiku menggeluti hal hal seperti itu. Hingga akhirnya aku mengetahui nama nya, ternyata dia adalah Arvan.

Arvan Ardito namanya, biasanya sih suka dipanggil Arvan. Perawakannya yang ideal dan kulitnya yang berwarna putih menambah daya tariknya. Matanya yang agak sipit serta hidung nya yang mancung juga membuatnya lebih menarik. Meskipun rambutnya bukan tipe ku, tapi sifatnya yang baik dan humoris mengalahkan semua itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang