Forever Rain [END]

7K 659 126
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo



LAST CAPTER



23Oktb18

Hujan petir membasahi bumi seiring dengan tangisan dan juga air mata yg membaur menjadi satu, aliran darah segar menjadi saksi bisu terkaparnya tubuh seseorang yg sudah menghembuskan nafas terakhir.

Penyesalan tak akan bisa mengembalikan nyawa yg sudah mulai meredup dan penglihatanya mulai kelam, tubuh lemah itu berbaring di pangkuan Sang dominan.

DOORR!!!

Peluru tersebut menembus dada kanan Jimin, ketika Seokjin mengarahkan pistol ke hadapan Jungkook. Jimin sudah siap berdiri menggantikan posisi Jungkook hingga tubuh mungilnya menghantam bumi.

Jungkook memeluk jimin dan berteriak histeris, bagaiman mungkin ia bisa melakukan sesuatu hal tanpa berfikir. Namja mungil itu tengah mengandung dan sekarang ia tak bisa lagi menahan barat tubuhnya.

"Jiminahh... Honeyy, astaga Tuhan" Taehyung berlari kearah Jimin

Seokjin melepaskan pistol di tangannya dan berjalan lemah menuju sang anak, air matanya sudah mengalir deras selebat rintik hujan yg turun.

"Jimin.. jiminaah~~" Seokjin mengguncang kecil tubuh anak semata wayangnya.

"PANGGILKAN AMBULANCE!!" Namjoon memerintahkan

"Semua ini karena mu keparat!!!" Seokjin menendang Jungkook hingga tersungkur

Seokjin menjatuhkan pukulan telak tanpa henti ke semua tubuh Jungkook, geramnya tak tertahankan hingga ia melampiaskan rasa bersalahnya kepada Jungkook, sang dominan tak melakukan perlawanan karena saat ini kehidupannya pun telah menghilang.

Serangan silih berganti menghantam tubuh Jungkook bahkan kaki-kaki para pesuruh Seokjin sudah menginjak-injak Jungkook hingga berdarah dan lebam. Jungkook meraih genggaman tangan kecil jimin yg sudah memucat. Tak lama kemudian pandangannya memudar dan kesadarannya hilang.































Karangan bunga kematian sudah berjejer rapi di sepanjang jalan menuju kediaman keluarga Park, semua orang datang untuk mengucapkan bela sungkawa, bahkan kolega Partay Seokjin bermunculan tanpa tahu apa sebab kedatangan mereka kekediaman tersebut mengingat Tak ada dunia luar yg mengetahui identitas sang anak.

Seokjin menekan dadanya yg terasa sesak, air mata appa muda itu sudah berguguran menatap poto cantik dengan senyuman rembulan milik anak semata wayangnya yg sudah menghembuskan nafas terakhir.

Di sisi lain Taehyung dan namjoon ikut menyambut setiap tamu yg datang, wajah sembab Taehyung yg terus menerus menangisi kepergian Jimin sahabat kecil yg paling di lindunginnya itu.

Namjoon berdiri tegap di samping seokjin ia memegang pundak sahabatnya agar lebih tegar, semua ini terjadi akibat dari perbuatan seokjin sendiri yg terlalu emosi hingga tanpa ia sadari bahwa apa yg ia lakukan adalah fatal dan merugikan diri sendiri.

"Tabahlah Seokjinahh"

"Hiks aku bodoh namjoonahh"

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang