“ingat, sudah waktunya untuk kalian bertempur. Lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Keluarkan semua kemampuan yang kalian miliki. Jangan lupa berdoalah sebelum kalian menjawab semua pertanyaan Ujian nasinal nanti”
Begitulah nasihat Bu Rosa terakhir kali yang kami dengar menjelang 1 hari Ujian Nasional ini.
Kali ini kami benar-benar bertempur, kami sangat bahkan kata sangatnya harus di triplekan agar lebih mengerti bahwa memang kami fokus untuk Ujian Nasional. Ini adalah momen ujian yang terakhir selama masa sekolah. Setelah ini tidak akan ada lagi ujian. Sebenarnya kami cukup lega karena setidaknya hal ini sudah terjadi, hal yang kami tunggu-tunggu yang telah lama mengusik pikiran kami. Namun dibalik ini semua, ada satu hal kecil yang membuat kami sedih. Perpisahan. Yaa, tentu saja. Dimana ada pertemuan maka akan ada perpisahan. 3 tahun lalu kami dipertemukan, maka sebentar lagi kami akan berpisah.
Beruntung sekali, Ujian Nasional berjalan dengan lancar. Selama 3 hari ini pikiran tegang kami pun menjadi sedikit longgar. Tugas kami sekarang hanya berdoa untuk kelulusan kami. By the way, sebelum hasil kelulusan kami terima, tentu saja akan ada diadakan momen terakhir di sekolah. Hanya pesta kecil-kecilan. Tapi tahu tidak, biasanya mereka menyebutnya dengan perpisahan. Karena hal itu dijadikan momen untuk meninggalkan sekolah dan guru beserta teman-teman lain. Momen ini akan diabadikan disetiap tahunnya. Buku tahunan juga sudah dibuat beberapa minggu yang lalu sebelum Ujian Nasional.
Kembali ke acara, hari ini merupakan perayaan perpisahan tersebut. Semua kelas sibuk untuk mempersiapkannya. Mungkin jauh-jauh hari sebelumnya pasti juga sudah dipersiapkan. Hari ini akan menjadi momen yang paling menyedihkan. Rasanya seperti hari terakhir kami berada di sekolah. Semua pasti nanti akan mengalami itu, dimana kita akan saling berpelukan bersama teman-teman yang menjadi seperjuangan kita, berpelukan dengan guru-guru yang selama 3 tahun ini membimbing kita, bersalaman pada adik-adik kelas yang selalu kita temui setiap hari. Sedih sekali. Tapi setiap tahun, acara ini memang selalu dilaksanakan guna mengingat semua kenangan yang ada di sekolah semasa belajar.
Aku sendiri sibuk mempersiapkan segalanya. Hari ini, aku bangun pagi-pagi sekali. Aku sengaja karena memang sangat sibuk untuk pergi ke acara tersebut. Kenapa kami begitu sibuk? Ini adalah momen satu kali, momen yang akan kami kenang selamanya, momen yang mengabadikan kami selama 3 tahun yang lalu.
Pagi ini, Aku juga sudah membuat janji dengan teman-temanku. Kami akan mempersiapkannya bersama, maka dari itu Rani, Kania, Yuli dan Winda pagi-pagi sekali juga sudah datang kerumahku. Sengaja kami hanya mempersiapkannya di rumah. Kami tidak ingin pergi ketempat salon karena mengingat kondisi yang masih pagi. Tapi untungnya, Mama menyuruh bibik untuk mencari salon yang bisa disewa, dalam hal ini merekalah nanti yang akan datang ke rumahku. Bibik juga tidak mau mencari yang terlalu Wow, kami hanya memakai jasa pengguna salon biasa. Kami juga kenal dengan mereka. Menurut kami mereka juga pekerja salon yang bagus. Hasilnya nampak pada saat kami semua selesai dengan busana dan tata rambut kami. Pakaian yang kami kenakan simple. Kami memakai gaun panjang sampai kaki kami tidak terlihat. Teman-temanku juga, hanya berbeda model dan bentuk saja. Namun perbedaan nampak pada gaya rambut kami. Aku juga tidak tahu gaya rambut seperti apa yang mereka buat. Tapi gaya rambut yang aku gunakan biasa saja. Hanya digerai dengan bando bunga yang mengelilingi bagian atas kepalaku. Tapi Aku suka, simple dan tidak terlalu ribet.
Ayoo buruan kesekolah. Tunggu apalagi.“teman-teman, maaf aku lupa. Aku harus pergi ke supermarket dahulu untuk membeli sesuatu. Kalian duluan saja.” Kataku kepada teman-teman
“kenapa gak dari kemarin sih dipersiapkan La? Kan gini ribet. Liat ni kami udah bawa kado semua.” Omel Rani
“maaf. Kemarin aku capek banget. Jadi ketiduran dan gak sempat.”
“kalau gitu kita ikut aja deh nemenin kamu beli sesuatu” saran Yuli yang langsung ku cela
KAMU SEDANG MEMBACA
MUNGKIN, AKU ISTIMEWA
Storie d'amoreNasyala Annisa, yang biasa dipanggil Lala sudah 5 tahun lamanya tidak bertemu dengan Rizky Adikesuma. Teman sekelasnya saat SMA. Seseorang yang juga sangat ia rindukan. Seseorang yang membuatnya menjadi istimewa. Tiba-tiba sebuah pekerjaan memperte...