"Haaa.. Lelah Nya.. Sdh Jam berapa ya? Jam 20:30"
Tess.. Tess.. Tes.. Drass..
"Hujan? Ah hujannya tambah deras, Payungku didlam mobil, Bagaimana ini?, Sudahlah pakai jas ku saja" Ucapku dan .melepaskan Jas dan menaruhnya diatas kepalaku dan aku pun mulai Berlari, Walaupun ak berlari jas dan baju ku tetap saja basah
"Cih! Dimana baju gantiku?!" Tanyaku dan mencari-cari baju ganti tersebut, Dan akhirnya ketemu, Dan ak mengganti pakaian di Dlm mobil, Dan setelah ak mengganti pakaian, ak langsung menancap gas dan pergi dari kantor tersebut
"Haahh... Dinginnya" Ucapku Sambil menggesek-gesekan tanganku agar hangat
"Hujannya deras sekali, Siapa itu? Itu Orang bukan?, Apa ak dekati saja?" Tanyaku Dan ak memakirkan mobil ku di Jalan, Dan ak mengambil payung dan pergi keluar
Saat ak mendekati org tersebut, dia seperti menangis dan tangannya memegang dokumen atau seprti lowongan kerja, Ak memegang pundaknya d
Bajunya basah, Perempuan ini bodoh atau apa? Kalau dia seperti ini Dia bisa sakit"Hey bocah! Hey!" Panggilku
"A-apa?" Tanyanya Dan ia menutupi mukanya dengan tangannya
"Kau kenapa disini? Kau bisa sakit bodoh!" Ucapku
"Ini urusanku, Memangnya kau siapa?" Tanyanya
"Benar juga apa yg dikatakan oleh bocah ini"
"Benar, Itu memang bukan urusanku, Tapi kau ini perempuan, Dan ini sudah malam, Dan Hari juga hujan, Apa kau cari mati?" Tanyaku
"Iya! Kalau iya kenapa? Hiks.. Hiks.." Jawabnya, Dan menangis dan membuang kertas yang ia pegang dari tadi
"Kertas apa yang kau buang itu?" Tanyaku
"Entahlah! Ak tidk mau melihat kertas itu lagi!" Jawabnya, Tanpa basa-basi aku mengambil kertas yang ia buang tersebut dan ak membukanya
"Mencari karyawan di kantor ***, Ternyata ia sedang mencari pekerjaan" Ucapku dalm batin
"Hey bocah, Apa kau ingin mencari pekerjaan?" Tanyaku, Ia tidk menjawabnya
"Bocah? Hey bocah!" Panggil ku, Dan ak memegang keningnya, Panas Sekali, Ak menggendong Gadis tersebut dan membawa ke apartemen ku
"Ngggg"
"Kasurnya empuk, Harum maskulin, Apa?! Sejak kapan kasurku wangi maskulin!?" Tanyaku dan saat ak bangun, Kepala ku terasa sangat pusing
"Kau sudah bangun bocah" Ucap seseorang, Dan ak melihat kearah sumber tersebut
"Ka-kau siapaa?!!!" Tanyaku dan ia terus berjalan kearahku
"Tenang saja bocah, Ak bukan penculik" JawabNya, Ak masih tidk percaya atas omongannya tersebut
"Dan kenapa ak bisa ada disni?" Tanyaku
"Apa kau tidk ingat? Kejadian tadi?" Tanyanya balik
"Kejadian tadi?" Tanyaku dlm batin, Memangnya kejadian apa?
"Apa?" Tanyaku kebingungan
"Dasar bocah pikun! Kau tadi menangis dijalan" Jawabnya dan dengan menyebutku 'bocah pikun'"
"Kejadian itu" Ucapku
"Ap kau ingin cari mati? Apa kau sudah berputus asa? Karena tidk mendapatkan pekerjaan?" Tanya Nya, Ak bingung ingin menjawab apa
"Benar, Apa kau bisa mencari ku pekerjaan?" Tanyaku
"Bisa" Jawabnya dan membalikkan badannya
"Benarkah?" Tanyaku dengan mata berbinar-binar, dan ia hanya mengangguk kan kepala
"Tapi.. Tunggu saja bsk" Ucapnya dan pergi dari kamar
"Ini... Apartemen nya kah? Besar sekali!! Kapan ak mendapatkan rumah seperti ini?!!" Tanyaku Histeris dan ak ingin berdiri tapi kepala ku mendadak sakit dan pusing, Dan ak membawa tidur
"Dasar! Apa ak demam?" Tanyaku, Dan melihat obat yg ada dimeja dan ad sebuah kertas dan ak membacanya
"Bocah, Kalau kepalamu tiba-tiba sakit dan pusing makan obat ini, Dan bawalah tidur"
"Apa ini surat darinya?" Tanyaku, Dan ak memakan obat tersebut dan membawa tidur
.
.
.
.
End
KAMU SEDANG MEMBACA
You My Destiny? [Levi X reader]
RandomTakdir? Ak memang percaya itu, Tapi kalau Tentang percintaan ak tidk percaya tentang takdir itu . . . . . Kau.. Takdir ku?