prolog

168 26 0
                                    


 

  "Lo kenapa sih hari ini nes?"

Siang itu vanessa dan ardhana tengah nongkrong di tempat biasa setelah pulang sekolah.yaitu di warungnya bibi ardhana yang bernama warung "ojo lali".

hari ini vanessa sedang bad mood. Buktinya,disekolah tadi pagi dia marah-marah tidak jelas kepada para cowok dikelasnya yang diam-diam melirik wajah nessa.Terutama masalah dikantin tadi pagi,vanessa marah dan teriak-teriak kepada salah satu cowok yang tidak sengaja menabrak dirinya.dan itu membuat vanessa sebal.
    
Vanessa yang tidak memperdulikan  pertanyaan sahabatnya itu, hanya duduk menatap jalanan disebelahnya sambil mengaduk aduk bubble nya malas.

    "Heh!malah bengong."

Vanessa masih tidak memperdulikan ardhana didepannya.sejak setengah jam lalu,vanessa hanya melamun memikirkan hal-hal yang tidak bisa ardhana ketahui.

    "yaudah Gue pulang."

Ardhana hampir menegakkan tubuhnya dan berdiri.namun vanessa telah mendahuluinya berdiri.Ardhana terkejut saat vanessa tiba tiba menggebrak meja,diikuti pergeseran gelas berisi bubble diatasnya.Ardhana memandang  nessa dengan wajah bertanya-tanya.

    "Lo tu nggak bisa ngertiin gue banget sih dhan!gue tu lagi bad mood!
Seharusnya lo ngerti.kenapa jadi lo yang baper? mau ninggalin gue segala!"

Ardhana tidak habis pikir dengan sahabatnya itu.kenapa disini jadi dia yang salah? Pria itu berusaha untuk bersabar.

    "Gue minta maaf"

    "Gue mau pulang! mood gue jadi tambah jelek ada dideket lo!"

    "Ayo" ajak Ardhana sambil berdiri dan mengambil kunci motornya diatas meja.segera menarik tangan vanessa untuk meninggalkan warung itu.Namun ditepis kasar oleh vanessa.

    "Siapa bilang gue mau pulang sama lo?"

    "Terus lo mau pulang sama siapa?pake apa?" Nada bicara dhana sedikit meremehkan.

    "Gue bisa minta jemput galeh"

    "Stop manfaatin galeh ness!"

    "Apa urusan lo?"

    "Ada gue disini,kenapa harus minta jemput galeh?"
  
Hati vanessa sempat berdesir mendengar ucapan ardhana barusan.
tetapi ia segera membuangnya jauh-jauh.

    "Suka suka gue! Silakan lo pulang duluan."

    "Nggak"

    "Dih.."

    "Gue mau lo pulang sama gue,ayo!"

    "Kan gue bilang ngga mau!"

Melihat wajah ardhana yang serius menatapnya begitu,vanessa hampir salting.Dia mengalihkan tatapan ardhana dengan berusaha mengorek-ngorek isi tasnya.vanessa mencari ponselnya untuk menghubungi galeh,namun ketika ia mengeluarkan benda pipih panjang itu,ternyata mati.
Mampus lah nessa sekarang.

    "Kenapa? Hp lo mati?" Ejek ardhana,dia berusaha menahan tawa melihat wajah nessa kebingungan.walaupun galak,dhana tau sebenarnya nessa hanya dipenuhi oleh rasa gengsi.

Ardhana berharap gadis disebelahnya itu akan meminta maaf padanya dan memintanya untuk mengantarkannya pulang.Tetapi,dugaannya salah.vanessa malah pergi menjauh darinya dengan berjalan kaki.

ardhana mengejar nessa yang jaraknya hampir jauh dengannya.

    "Nessa!" ardhana menggenggam telapak tangan nessa untuk menghentikan gadis itu.

    "Apaan si lo!gue kan gak suka kalo disentuh cowok!" Sekarang vanessa marah-marah dengan dhana, hanya karena tangannya disentuh. Sip!
   secepat kilat ardhana melepaskan tangannya.
    "e-eh gu-gue lupa"

    "Lupa lo bilang?!"  mata vanessa menatap ardhana dengan sorot tajam.Suasana hening sejenak.bukan vanessa namanya jika tidak memanfaatkan situasi seperti ini. Mengambil kesempatan dalam kesempitan.
 
  "Sebagai gantinya..."

Tiba tiba nessa mengambil kunci motor yang dhana pegang.dengan smirk khasnya,gadis itu menatap ardhana.

    "Motor lo gue bawa"

Sebelum menunggu ardhana berbicara lagi,nessa langsung menyambar motor ninja ardhana yang ada di depan warung tadi.selang beberapa detik motor itu melaju dengan cukup kencang menembus jalanan yang cukup sepi disekitar ardhana.

Ardhana hanya bisa mengulas senyum melihat seorang gadis memakai seragam putih abu abu dengan rok mini itu mengendarai motornya.bukannya kesal,dhana justru senang melihat sahabatnya marah-marah seperti itu.bagi ardhana,melihat seorang vanessa yang sedang marah-marah adalah suatu kebahagiaan tersendiri baginya.
   
   

Red ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang