Yooa menghela napas lega setelah dia menyelasaikan detensi dari dosen berkacamata tebal itu. Dia meregangkan otot-otot leher yang kaku. Sudah lima jam lebih dia berada diruangan dingin ini. Hanya karena tugas makalah tentang geometri dengan minimal mencantumkan 10 referensi dari buku, tidak boleh dari internet. Keterlamabatannya hari ini membuat dia bersumpah akan memasang alarm dua jam sebelum kelas mulai, dia tidak mau kesiangan di kelas dosen berkacamata itu lagi.
Dia menata buku-buku tebal itu di meja, dan memasukkan buku-bukunya ke dalam totebag-nya, dia mengecek ponselnya, 15 menit lagi mata kuliah bahasa akan dimulai. Dan kelas bahasa adalah kelas favoritenya, selain dia menyukai bahasa dosennya pun sangat ramah dan baik kepada mahasiswanya. Sugguh bertolak belakang dengan dosen berkacama tebal itu, Dosen Ahn.
Mengingat namanya saja membuat Yooa mendengus sebal.
Brak
Terdengar buku jatuh dari rak, Yooa menoleh karena kaget.
Seorang lelaki –yang kebetelun melewatinya- itu mengambil buku yang terjatuh dan mengembalikannya di rak.
Yooa tersenyum melihat lelaki bersurai hitam pekat itu. Gayanya terlihat cool, terlebih lagi rahangnya yang terlihat tajam.
Lelaki itu membuat mood dia membaik, bahkan hanya sekedar namanya.
"Wonwoo!" Panggil Yooa pelan, lelaki itu menoleh dengan ekspresi yang tidak berubah.
"Kau langsung ke kelas?" Tanya Yooa
Dan lagi, lelaki itu tak menyahut hanya mengangguk dan berlalu dari pandangan Yooa.
Yooa buru-buru mengambil tasnya dan berjalan di belakang Wonwoo, dengan senyuman yang terus mengembang. Sejak awal dia berjumpa dengan lelaki dingin itu, Yooa menjatuhkan hatinya kepada lelaki itu, meski dia bersikap sangat dingin padanya, namun Yooa tetap baik-baik saja.
Satu alasan lagi yang membuat Yooa menyukai kelas bahasa, Wonwoo juga mengambil kelas yang sama dengannya di semeseter ini.
Ada satu warna yang aku sukai dari dirimu, warna yang tak pernah ku temui pada orang lain. Warna itu, aku tidak dapat mendefinisikan dan tidak pula butuh observasi. Warna itu, tidak gelap dan tidak pula cerah. Namun, mampu membuat aku tersenyum senang dan melupakan penatku.
Kau..
Sadarkah kau akan warnamu itu?
Annyeonghaseyoo yeorobun...
Bagaimana cerita pertama kita?
semoga kalian menyukainya, dan antusias bacanya :D
ini adalah project pertama yang kita buat, meski sedikit ragu apakah ada yang minat atau tidak :D
Besok, kami akan update bagian pertamanya,,,
ini hanya prolog saja, katakanlah hanya pemanasan...
disarankan memberikan jejak berupa vote dan comment yaaa...
agar kami semangat updatenya :D
terimakasih atas dukungannya...
by: Moonbiieng
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile Angel
أدب الهواةMalam mendengar kisahku, Malam melihat airmataku, Rasa sakit untuk kesekian kalinya, melihatnya dengan hangat berbincang dan tersenyum lembut pada seseorang selain aku. Aku ingin sekali membawa kakiku menjauh dari tawa hangat mereka, Sehingga mat...