Hari ini adalah hari dimana dimakamkannya Rodiah. Beres dari pemakaman, kami langsung kembali ke apartemennya Rodiah untuk pengajian.
Setelah semua nya selesai, kamipun kembali berkumpul untuk ngobrol bersama si geng cilukba kekok yang keren abis ini.
"Guys, kata Rodiah, tetangga disebelah kamarnya itu, cantik dan ganteng loh, siapa tau kalian mau ngeceng mereka." Ujar Koyo.
"Ah masa sih, masa sih yo?" Tanya kami.
Setelah kami lihat, ternyata benar banyak cogan cecan di kamar sebelah. Ya sebelas duabelas lah kaya kita-kita ini. Ga jauh beda dari kita yang cool abis.
Selanjutnya kita ngobrol-ngobrol kembali. Lagi-lagi si Koyo dengan asiknya ngobrol sendirian, eh maksudnya bareng Rodiah.
Kita yang tak bisa lihat Rodiah, merasa seperti terasingkan. Huhu sedih banget. Dicuekin kaya gini.
Melihat Koyo terlihat ketawa-ketawa sendiri, bikin kita bertanya-tanya, apa sih yang diomongin Koyo dan Rodiah itu. Mani ga ngajak-ngajak kita kalo mau seseurian tuh.
Lama-lama melihat Koyo seperti itu, membuat kami ingin pulang saja. Akhirnya kami semuapun pulang kerumah masing-masing dengan pundungnya.
Sesampainya dirumah. Aku tak bisa melupakan kejadian dimana Koyo dan Rodiah berbincang dengan sangat rame nya. Rasanya aku ingin bisa ketemu Rodiah juga.
Sebelum tidur, aku terus berpikir dengan sangat keras, apa kah harus aku seperti itu? Seperti yang aku sedang bayangkan saat ini.
Kulihat cermin, aku sangat cantik ternyata. Dengan senyum simpul yang manis, akhirnya kuputuskan untuk melakukan hal itu. Ya, hal yang sedang ku bayangkan saat ini.
Setelah itu, ku chat semuanya di grup.
"Guys, besok kita kumpul lagi ya di apartemen Rodiah. Aku masih kangen sama kalian loh." Chat ku di grup.
Dan semuapun sangat setuju banget, karna apa yang aku rasakan, dirasakan pula oleh mereka semua.
Besoknya.......
Aku dah sampai di depan pintu apartemen Rodiah. Dengan mengucapkan Bismillah, ku segera membuka pintu itu.
"Assalammualaikum Rodiah..." Kataku.
Daaan.......daan......dan...
Astagaaa....!!!!!
Kini aku.... aku bisa melihat Rodiah dengan jelasnya. Langsung saja ku peluk dia, dan diapun terlihat begitu bahagia melihatku memeluknya.Jadi gini rasanya melihat orang yang tak terlihat oleh orang lain. Hmm gimana ya, asa keren-keren gitu rasanya. Hahaha. Akupun jadi tertawa sendiri saking senengnya.
Lalu kemudian....
Siti, Emen sama Dale mulai datang.
Dan... Dan... Dan....
Kamipun papelong-pelong satu sama lain. Dan kami pun refleks ketawa dengan sangat lepasnya.
Bwahahahahahahahahaha.........
Wkwkwkwkwkaakakakakakka .........Melihat kita semua ga ada alisnya, membuat kita asa aneh bertubi-tubi. Ternyataa kita semua pada cukur alis. Begitu pun aku, yang tadi malem mencukur alis sampai abis.
Apalagi liat Dale dan emen, sebelumnya alis mereka seperti shinchan, dan sekarang.... Ahahaha... Jadi ga ada sama sekali tuh jadi lucu banget.
Lalu....
Koyo pun datang. Dia terpelongo melihat kami semua yang menjadi berubah. Tapi dia masih mikir, apa yang beda dari kita semua.Kemudiaaan Koyo menghampiri Rodiah dengan sok kerennya. Mungkin dia ngerasa kalo kita tuh ga bisa lihat Rodiah. Padahal kan kita sekarang udah bisa liat juga kaya dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangisan Malam
Short Storyaku (grace), siti, rodiah, emen, dale, dan koyo merupakan sahabat satu geng keren yang sangat gak jelas. setiap malam kita mendengar suara aneh. suara apakah itu?