Prolog

736 77 10
                                    


Brakk!

Suara pintu yang dibuka dengan kasar oleh seorang remaja lelaki, tampaknya tidak dapat membangunkan sesosok makhluk yang masih setia berguling di tempat tidurnya.

"Dasar beruang, ck"

Ia berjalan mendekati tempat tidur sambil berusaha membangunkannya.

"Jongin.."

"Kim Jongin"

Sudah cukup.

"Ya beruang!! Ini sudah pagii! Kau tidak takut terlambat apa?!"

Dengan tidak berperikemanusiaannya sehun menendang bokong jongin hingga jongin terjatuh dengan tidak elitnya dari tempat tidur.

"KAU SUDAH GILA YA?!" teriak jongin yang masih mengelus pantatnya yang baru saja berciuman dengan lantai.

"Cepatlah mandi dan bersiap. Aku tidak mau menyelamatkanmu lagi jika kau terlambat" Kata sehun sebelum ia berlalu ke ruang tengah.

"Dasar vampir berwajah datar. Huh!" Kesal jongin.

Setelah selesai bersiap-siap, jongin segera turun ke ruang makan dan mengambil tempat disamping sehun yang sibuk memakan rotinya.

"Kau tidak lapar ?" Tanya sehun aneh karena tidak biasanya seorang kim jong in yang sepengetahuan sehun perutnya bisa menampung daging gajah itu hanya mengaduk-aduk bubur yang berada di depannya.

"Aku tidak mau bubur"

Terus.. Ohh jangan bilang..

"Sehun, ayo beli ayam"

"Tidak"

"Sehuuuunnn" Rayu jongin

" Sekali tidak ya tidak. Apakah kau lupa kalau demammu baru turun tadi malam?"

"Tapi aku tidak mau makan makanan lembek iniiiii. Tidak sesuai seleraku." Gumam jongin. Jongin ingin mengatakannya besar-besar dihadapan sehun tapi melihat tatapan sehun yang kelewat tajamnya, jongin lebih memilih makan bubur satu bulan penuh dari pada diintimidasi sehun dengan matanya itu.

"Yasudah kalau tidak mau makan. Ayo berangkat." Kata sehun sambil berdiri dan mengambil tasnya.

"Dasar albino tidak peka! Tunggu aku habiskan rotinya duluu!" Rengek jongin.

Sehun hanya bersmirk ria sambil bersandar di dekat pintu dan menatap jongin. Dia tau kalau jongin pasti tidak akan bisa melawannya untuk hal-hal seperti ini.

"Beruang penurut" Ucap sehun dengan senyumnya.

.
.

Setidaknya itu adalah salah satu dari  rutinitas mereka setiap pagi sebelum kecelakaan yang memutarbalikkan dunia beruang manis  itu.

Tidak ada lagi sapaan hangat ataupun sadis di pagi hari.

Tidak ada lagi  kecupan manis pada bokong jongin dari lantai kamarnya di pagi hari.

Tidak ada lagi sahabat yang selalu menjahilinya di rumah maupun di sekolah setiap hari.

Tidak ada lagi dekapan seorang sahabat bagi jongin.

Tidak ada lagi seorang sehun bagi jongin.

Karena bagi oh sehun, orang yang bernama kim jongin itu sudah mati.

Can You Comeback?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang