CHAPTER 1

47 8 4
                                    

Terlihat seorang gadis yang sedang menatap indahnya langit di malam hari yang sangat dingin membuat dirinya memeluk tubuhnya.ia adalah Aissyla Maheswari yang biasa di dikenal dengan ais itu.

Kreeekk...

Suara pintu kamar ais terbuka terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang menatap dirinya.saking asyiknya menatap keindahan langit ais tidak sadar jika ada seseorang yang sedang berjalan kearahnya.

"Hey..belum tidur hm?"tanyanya mengusap bahu anaknya pelan.

"Bunda!"kagetnya"Kapan bunda ada di sini?"tanyanya balik.

"Bukannya di jawab pertanyaan bunda malah tanya bunda kapan ada di sini.barusan sayang."jawab bundanya mengusap kepala anaknya lembut.

"Oh..hehe"cengir ais.

"Besok kamu sekolah.belum tidur?"

"Bentar lagi bun.lagian ais belum ngantuk"jawab ais tersenyum.

"Yaudah.tapi tidur cepat ya"mengingatkannya kepada anaknya.

Setelah bundanya pergi ais kemudian berjalan menuju tempat tidurnya dan merabahkam tubuhnya.ia memandang langit-langit kamarnya.

"Aku memang bodoh!kenapa aku harus mencintainya?kenpa?jelas-jelas dia sudah memiliki kekasih.sampai kapan aku harus menahan luka ini?aku bosan dengan terus mencintainya dalam diam.tapi aku tidak berani untuk mengatakannya.aku harus bagaimama?"isaknya dengan penuh pertanyaan-pertanyaan yang dia sendiri tidak tau jawabannya.lelah menangis,perlahan matanya mulai terpejam.

*****

Pagi yang indah membuat semua orang semangat untuk beraktivitas.
sekaramg ais sedang menyiapkan buku-bukunya dan menaruhnya ke dalam tas.setelah semumanya selesai ais berjalan menuju meja makan.ais tersenyum ketika  semua orang telah menunggunya untuk bersarapan.

"Pagi yah,pagi bun"sapanya kepada bunda dan ayahnya

"Pagi juga sayang"sapa keduanya tersenyum ke arah putrinya.
"Ayo duduk.kita sarapan"kata bundanya.
Ais hanya mengaggukan kepalanya pelan.

Ais tidak tau ternyata seseorang di sebelahnya sedang kesal dengan kelakuan adiknya

"Dek!kamu gak liat kaka ada di sini?! Ko cuman ayah sama bunda sih yang di sapa?!"tanya kakanya marah.dia adalah Devian Maheswari.

"Terenyata ada lagi orang?ko ais gak liat ya?"ucap ais pura-pura kaget

"Orang sebesar ini masa gak liat?!"dengusnya

"Haha...aku becanda kak.maaf deh maaf.di maafin ya?"mohon ais dengan menyatukan kedua tangannya dan mata yang di kedip-kedippin.

"Iya iya"kata devian

Tuan dan nyonya maheswari hanya tersenyum dan menggeleng-nggelekan kepala dengan kelakuan kedua anaknya ini.

"Becanda mulu.kalian gak sekolah?"tanya sang ayah

"Oh iya!kak buruan"ajak ais meminum susunya dengan terburu-buru.

"Pelan-pelan napa dek?sekolah gak kabur"ucap devian santai.

"Yah,bun ais berangkat sekolah dulu ya"pamit ais kepada kedua orang tuanya dan mencium pipi keduanya.

"Iya hati-hati.dan kamu devin jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya"ucap ayahnya dengan tegas

"Iya yah.devian berangkat dulu"pamitnya.

***

Devian memasuki mobil yang sudah ada ais di dalamnya.

"Lama amat sih?"gertunya menatap devian dengan kesal.

"Yaelah dek.pamit dulu tadi."kata devian.

****

I love that cold manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang