BAB 2
Jendra terdiam. Gadis itu hanya sekedar mengamati tanpa suara ketika Daniel memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai dan berlalu meninggalkannya seorang diri ke arah kamar mandi. Tidak lama terdengar suara gemericik air. Jendra membalikkan dirinya menjadi terlentang kembali. Ia menatap langit-langit ruang kerja Daniel yang berwarna putih itu kosong. Ini memang bukan pertama kalinya ia dan Daniel berhubungan badan, selama mengenal pria itu bisa di hitung beberapa kali mereka melakukannya. Jendra tidak menyalahkan apapun, Daniel maupun dirinya. Jendra hanya berpikir realistis saja, siapa kiranya wanita yang bisa menolak pesona seorang Daniel Jo, pria itu begitu mengiurkan dan Jendra tidak yakin akan mampu menolaknya, sedang ia sendiri cukup menikmatinya. Sedangkan Daniel sendiri adalah lelaki dewasa yang membutuhkan penyaluran kebutuhan biologisnya. Apalagi dengan kegiatan ciuman mereka yang bisa dikatakan sangat intens itu, Jendra tidak yakin pria berusia 31 tahun seperti Daniel akan mampu menahannya. Namun yang Jendra sesalkan adalah kenapa semua ini harus terjadi di luar ikatan pernikahan.
“Kamu tidak ingin membersihkan diri?”
Jendra menjengit dan menoleh ke arah Daniel yang terlihat sudah selesai membersihkan diri telah berdiri di sampingnya yang masih terbaring di atas sofa dengan taplak meja berwarna putih gading itu sebagai selimut untuk menutupi tubuh polosnya dari dinginnya pendingin ruangan.
“Hampir tengah malam. Orangtuamu di rumah pasti khawatir dan aku tidak mau itu terjadi.” lanjutnya sambil memandangi Jendra intens.
Gadis itu bangkit dan mendudukkan diri di sofa sambil mengeratkan selembar kain putih gading itu ditubuhnya. “Aku akan menginap di apartemen.”
Alis Daniel terangkat sebelah dengan senyum tipis di sudut bibirnya, Jendra tahu jelas apa yang tengah pria itu pikirkan. Apalagi ketika Daniel mendongakkan wajahnya dan mengecup bibirnya sesaat, “Aku masih belum puas.”
Benarkan. “Aku tidak bilang begitu.”
Daniel tertawa sesaat. “Kapan kamu melakukannya? Maksudku… tentang mengabari orang rumah. Kenapa aku tidak mengetahuinya?”
“Sewaktu kamu masih di dapur. Ku pikir menunggumu di dapur akan memakan waktu lama, makanya aku mengabari orang rumah.”
Mata Daniel menyipit ke arah Jendra. “Ku harap kamu sudah mengunakan alasan paling logis untuk membuang segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi.” omel Daniel sambil menyugar rambutnya kebelakang. “Kamu tahu beberapa waktu lalu kita hampir ketahuan. Aku sama sekali tidak mau ketika hampir mencapai klimaks harus menghentikannya secara paksa.”
Yah, Jendra ingat kejadian itu. Bagaimana frustasi dan kesalnya Daniel ketika harus menghentikan kegiatan intim mereka secara mendadak saat kedatangan orangtuanya ke apartemen miliknya. Ia dan Daniel kelabakan antara memutuskan membukakan pintu atau menuntaskan kegiatan nekat mereka yang tinggal beberapa kali dorongan saja. Hingga akhirnya dengan berat hati mereka mengakhiri kegiatan tidak senonoh itu dan kalang kabut mencari tempat persembunyian bagi Daniel. Mengingatnya kadang membuat Jendra ingin tertawa, meski tidak ia pungkiri, ia juga cukup merasakan perubahan mood yang berantakan setelahnya.
“Tenang saja. Aku sudah memastikan bahwa semua akan berjalan baik-baik saja. Kebetulan Kak Narena yang menjawab, dia pasti mengerti.” jelas Jendra hati-hati.
Mata Jendra tidak pernah dialihkan dari wajah pria itu. Itulah sebabnya ia bisa melihat jelas perubahan di wajah Daniel. Ketika raut wajah itu perlahan-lahan berubah muram dan agak sedih.
Bukan rahasia diantara mereka kalau Jendra mengetahui perasaan berlebih Daniel kepada Narena, kakak perempuannya. Kebenarannya malah Daniel Jo adalah sabahat kakak perempuan Jendra dan di situlah keluarga Jendra mengenal pria itu beserta keluarganya. Meski terhitung 3 bulan ini Jendra dan Daniel baru menjalin hubungan dekat, pasca kejadian ibu Jendra yang berusaha menjodohkan mereka. Jika di tanya apakah Jendra merasa tersinggung? Daniel memang selalu berwajah muram dan cenderung sedih setiap kali membahas Narena setelah semua yang terjadi diantara mereka, jadi Jendra memakluminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (Like I'm Gonna Lose You)
General FictionTIME bakal menceritakan tentang kisah cinta Najendra Wiratama yang terlambat menyadari bahwa ia jatuh cinta kepada seorang koki terkenal yang merupakan sahabat saudara perempuannya, Daniel Jo . Kisah cinta mereka berawal dari kejadian yang tak terdu...