03

8.8K 898 102
                                    

PART 3

"Ponselmu tidak berhenti bergetar sejak tadi"

Yunho berhenti memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Namun ia masih memandang piringnya—mengabaikan Jung Jinki—Ayahnya—yang sudah duduk di kursi meja makan di antara ia dan ibunya. Hari ini Yunho dan keluarga kecilnya berkunjung ke rumah kedua orang tuanya karena Nyonya Jung Keybum mengaku merindukan cucu kembarnya yang manis. Namun tidak ada Jaejoong dan anak-anaknya di meja makan tersebut. Namja cantik itu sedang menemani kedua putranya bermain bersama Vick—anjing peliharaan keluarga Jung—di dalam kamar.

Dan Jinki baru saja kembali dari lantai atas setelah menyerah untuk mengajak kedua cucunya untuk ikut malam malam. Wajar saja jika anak-anak itu mengaku mereka masih kenyang. Sore tadi Jung Keybum tidak berhenti menyuapi spagetti dan mashed potatoes pada keduanya.

"Yunho" Tegur ibunya melirik anak sulungnya yang masih bergeming.

"Siapa yang menelepon?" Suara Jinki lagi seraya menatap tajam putranya.

Yunho masih bersikeras merapatkan bibirnya. Menyiapkan dirinya untuk mendapatkan pukulan dari pria paruh baya itu—mengingat jika ia menjawab atau tidak pun Jinki sudah pasti akan melayangkan tangannya seperti biasa.

"Yeobo!" Seru Keybum refleks berdiri dari duduknya ketika suaminya menampar Yunho secara tiba-tiba.

"Wanita itu, kan?" Desis Jinki marah.

"Aku tidak pernah menjawab panggilannya, Appa" Sahut Yunho dengan wajah menunduk.

"Yeobo sudah, bisa saja mereka turun tiba-tiba" Pinta Keybum mencoba membujuk suaminya.

Tapi semua laki-laki berdarah Jung sama keras kepalanya. Jadi Jinki mengabaikan Keybum secara terang-terangan dan memilih untuk menghajar Yunho dengan tangannya lagi kali ini.

"Kau sudah pernah membuat kami merasa sangat malu untuk meminta keluarga Kim agar mengizinkanmu menikah dengan putranya—dan sekarang kau masih membiarkan wanita itu mendekatimu?" Ujar Jinki dengan tangannya yang mengepal kuat.

"Aku tidak pernah meminta untuk dinikahkan, Appa. Jaejoong sendiri bahkan menolak di masa lalu" Balas Yunho kali ini menantang mata bulan sabit Ayahnya dengan mata musangnya yang tidak kalah tajam.

"Anak sialan!"

"Yeobo!"

Keybum segera berlari memutari meja makan untuk menarik suaminya yang sudah melayangkan banyak pukulan pada putra sulungnya. Wajah Jung Jinki memerah karena amarah. Sementara Yunho tidak melawan—sejak dulu ia tidak pernah memiliki kuasa untuk melawan Ayahnya sendiri. Jadi namja tampan itu hanya bisa meringis dalam diam menerima setiap bentuk kekerasan dari pria paruh baya itu.

"Yunho, sudahlah, astaga, usia pernikahanmu dengan menantuku sudah bertahun-tahun, tidak pantas untukmu berkata seperti itu" Ujar Keybum setelah ia berhasil menarik suaminya dan menahan lengannya dengan pelukan erat.

"Berani sekali kau berkata seperti itu setelah menghamili menantuku di masa lalu! Kalau aku tidak menikahkanmu dengannya, maka aku akan memelihara bajingan tidak tahu diri yang sudah merusak masa depan penerus keluarga lain seumur hidupku, kau tahu!" Seru Jinki seraya menunjuk wajah Yunho dengan matanya yang melotot.

Yunho membuang pandangannya ke arah lain. Hanya untuk dikejutkan oleh keberadaan Jaejoong yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan ruang makan. Mata musang Yunho segera bergerak cepat menelisik sekitar suaminya itu. Ah, aman. Tidak ada Jaeho dan Junhon di sana. Mungkin kedua bocah itu masih bermain bersama Vick di lantai atas, pikirnya.

Lasting -YunJae-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang