SMA Dikta Dharma sangat terkenal dengan murid cantik dan tampannya, selain itu SMA ini juga terkenal akan kenakalan muridnya apalagi yang baru baru ini terjadi yakni kenakalan dari anak kelas 1 - 3A dari seorang gadis bernama Ester. Katanya kasus bolos sekolah dan malah turing bersama teman temannya. Siapa lagi kalau bukan Ester, Indi, sama Della yang bolos pelajaran karena turing bersama keluar kota. Atau kasus mengenai Revi yang bertengkar dengan kakak kelas 3-1D. Namanya Dion yang memang terkenal sebagai tukang rusuh. Ya inilah SMA Dikta Dharma! Kisah masa putih abu-abu dimulai di sini.***
ESTER menahan kantuknya, tadi malam dia habis keluar bersama teman teman dan pacarnya merayakan ulang tahun si ketua kelas. Pulang pulang rupanya sudah jam 1 malam, itupun kalau dia ingin pulang karena biasanya dia akan langsung menginap di rumah temannya daripada pulang dan dapat omelan dari mamanya.
Suasana kelas yang sunyi karena memang masih sangat pagi, bukan karena Ester anak yang rajin namun dia menghindari ocehan dari mamanya karena tadi pulang malam.
"Ester, minta nomernya dong?" suara dari seorang cowok mengejutkan Ester. Seketika matanya membulat sempurna
"lagi?" Ester menguap menahan kantuknya sambil melirik cowok itu sebentar "Gue masih ngantuk nih, ntar aja deh" jawab Ester sambil menutup matanya.
Sudah empat orang pagi ini meminta nomer telepon Ester, dia memang harus meladeni para fans nya setiap hari. "Yaudah, nanti pulang sekolah ya?" sahut cowok itu lalu meninggalkan Ester dikelas.
***
REVI berjalan dibelakang Alma, mengikutinya seperti biasanya. Alma sesekali membentak Revi namun tetap saja cowok ini bandelnya minta ampun "Rev!! Elo mau ngikutin gue lagi ya? Pergi sana gih!!"
Revi tersenyum sambil melirik jail Alma "PMS ya mbak? Galak amat?" Alma hanya mendengus kesal, seharusnya dia tidak mengajak bicara Revi saja kalau begini. Setiap Alma ingin bepergian selalu saja Revi mengikuti Alma, bukan karena suatu alasan. Revi hanya suka saat Alma marah membentakinya, setiap hari Revi selalu saja mengganggu Alma. Tiada hari tanpa teriakan Alma, bagi Revi sih gitu.
Alma berjalan menuju kelas 1-3A dengan diikuti Revi dibelakangnya. Sentak tiba-tiba Revi tersadar kalau itu adalah kelasnya Ester cewek sok nge-hits menurutnya "Elo kenapa ke kelas 1-3A Ma?" tanya Revi.
Alma tersenyum sambil memasuki kelas 1-3A dan mendapati kelas itu kosong cuman seorang gadis tertidur di pojok ruangan. 'Ester?' Revi terkejut mendapati Ester yang tidur dengan santainya di sekolah pagi pagi begini, Revi mungkin juga pernah melakukannya namun baru kali ini melihat seorang cewek nampak malas sekali. Dengan santai Revi berjalan mendekati Ester namun tangannya segera dipegang oleh Alma "jangan" Revi melirik tangan Alma sambil tersenyum "ciye modus nih?" Alma mendorong Revi "Nggak!!"BRAKK!! "Kalau mau pacaran jangan disini bodoh!!" Ester memukul mejanya sangat keras, Alma dan Revi terkejut namun segera saja Revi tersenyum kepada Ester. Sudah diduga oleh Revi kalau Ester itu sangat egois. "pagi Princes manja?Nggak sakit tuh tangannya buat pukul meja?" Revi berjalan mendekat sambil menatap Ester dan tersenyum, Alma mencubit punggung Revi sedangkan Revi hanya berteriak sebentar dan melihat Alma yang nampak marah padanya "Maaf Ester dia ..."
"NGGAK! Aku nggak salah" bela Revi sambil membelakangi Alma, namun Ester justru tersenyum "Siapa namamu?" Ester tersenyum pada Alma "Alma kelas 1-6E"
"Nah Alma, saat ini pacarmu menjadi pacarku ya?" Sahut Ester sanbil memegang tangan Revi, kedua mata Revi dan Alma membulat sempurna. Ini adalah penembakan secara paksa, tatapan tajam dari Revi menyerang Ester.
"Ngg... "
"Revi Andryan, mulai sekarang panggil aku sayang!" Ester memotong ucapan Revi dengan cepat.
"What, apa apaan ini?""namanya Cinta, 5 huruf 1 kata ini yang akan mengubah jalan hidupku "
***
Post pertama hehe😂
[Newbie] anjayR:Jelek
A:Bodo amad 😂Gmail: AniChann@gmail.com
KAMU SEDANG MEMBACA
But, LOVE [ON GOING]
Romance"Dengar!! Jangan ada yang menyentuh Kristina, sekali nyentuh kelar idup lo!" . Sebuah perasaan hati yang saling mencintai tertolak mentah mentah oleh ego yang bergejolak dan saling membenci! Akankah cinta ini bisa terungkapkan? Atau justru sebalikny...