Autumn

56 24 4
                                    

Ku harap kita dapat menikmati musim gugur bersama-sama Selamanya..
🍁🍁🍁

Sore ini, adalah hari yang sangat cerah, tanpa ada awan mendung sedikit pun. Matahari yang menampakkan cahayanya, burung-burung berkicau dilangit yang orange, dan tentu saja seorang gadis yang sedang duduk diayunan sambil menatap pepohonan dan ditemani dengan angin sepoi-sepoi.

Gadis itu lalu bersenandung kecil sambil mengayunkan kakinya perlahan. Angin yang cukup kencang membuat rambut panjangnya menari-nari mengikuti melodi angin yang menerjang. Angin itu lalu membuat rambut panjangnya menutupi sebagian wajah cantiknya.

Dia lalu menyingkirkan rambut yang menyembunyikan wajahnya. Barulah terlihat wajah cantik, putih dan mulusnya yang mempesona. Tiba-tiba ada seorang pemuda yang berdiri di depannya.

"Hei, sedang apa?" Tanya pemuda itu. "Musim gugur akan berakhir, salju akan turun sebentar lagi. Dan kau tidak memakai pakaian tebal?" Sambungnya. Lalu duduk diayunan sebelah gadis itu.

"Hm, kau tidak lihat? Matahari masih bersinar terang. Dan itu artinya musim gugur masih akan panjang," perjelas gadis itu masih dengan mengayunkan ayunanya.

"Hah, terserah kau saja. Angin ini, apa kau tidak merasa kedinginan dengan baju tak berlengan itu?" Tanya pemuda itu lagi dan dibalas gelengan kepala oleh gadis itu.

"Kau tahu? Aku sangat menyukai musim gugur. Dan aku ingin setiap daun yang berguguran  menyentuh kulitku sebelum jatuh ketanah." Ucap gadis itu dengan senyuman manisnya, yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya terpesona.

'Wushh...' angin kencang datang, dan membuat pohon disekitar ayunan itu menjatuhkan daun yang berwarna jingga.

"Waah, lihat!! Daunnya berguguran banyak sekali berkat angin itu. Indahnya.." Mata gadis itu takjub, lalu turun dari ayunan dan berlari di bawah pohon yang sedang berguguran. Pemuda itu hanya mengeleng-gelengkan kepalanya melihat gadis di depannya berlari kian kemari menikmati angin musim gugur.

Pemuda itu pun juga ikutan turun dan mengejar gadis cantik yang berlari itu. "Hei, tunggu aku," ucapnya seraya mengejar gadis itu. Cukup jauh ia mencari, akhirnya terlihat juga gadis itu sedang tiduran di rumput.

"Larimu ternyata kencang juga."

"Mengapa kau mengejarku?" Ia bahkan mengabaikan peryataan pemuda tersebut.

"Entahlah," jawabnya singkat.

Gadis tersebut kini bangun dari posisi tidurannya dan berdiri di hadapan pemuda itu.

'Wushh..' angin kembali membuat daun yang berguguran menerpa wajah mereka berdua, ditambah sunset, yang membuat suasana romantis diantara mereka.

"Siapa namamu?" Tanya pemuda itu dengan lembut, dan masih dalam posisi saling berhadapan.

Gadis itu lalu menunjukkan senyumanya, senyum yang berbeda dari sebelumnya. Senyum kecut yang berusaha sebisa mungkin dibuat manis olehnya. Perlahan, air mata menetes dari kelopak mata indahnya.

"Namaku.. Ellena,"

'Deg'

Seorang pemuda mengerjapkan matanya berkali-kali, dan ia tampak kaget dengan air mata tergenang dipelupuk matanya. Dia ketiduran di atas rerumputan dekat ayunan. Sehelai daun berwarna kuning, jatuh tepat di atas hidungnya. Pemuda itu lalu mengambil daun tersebut dan melihatnya bersama dengan langit yang berwarna jingga.

"Ellena, ini adalah tahun pertamaku menikmati musim gugur tanpa adanya kehadiran dirimu."

🍁🍁🍁

~The End..

Why??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang