Santet : Bebahi / Bebai Bali

3.2K 124 0
                                    

Source : Pura Gunung salak

Bebahi atau bebaiadalah penyakit yang dibuat dari raga janin dan Kanda Pat (), empatsaudara janin, yang dapat dikirim masuk ke dalam tubuh seseorang yang ingindibencanai sehingga jatuh sakit. Orang yang kena bebahi disebut bebaina.

Menurut Usada Sasah Bebai tanda-tanda orang bebainan ialah orang merasakan sakit di daerah siksikan (perut diatas kemaluan, di bawah pusar). Terasa seperti ada benda keras sebesar pisang menyumbat di hulu hati.Akhirnya si sakit jatuh pingsan. Ada pula yang berasal dari nyeri, diikuti kesemutan,gelisah dan terasa sakit seperti ditusuk-tusuk di seluruh tubuh serta badan terasa bengkak.


Bila sakitnya sampai ke kepala, si sakit seperti orang gila. Jika sakitnya menjalar ke pergelangan tangan, maka penderita akan kejang-kejang dan mengigau. Jika sakitnya di lidah, maka penderita akan berbicara tak karuan-karuan. Sering pula menjerit-jerit dan menangis sejadi-jadinya. Kalau penderita ini dipegang, dia akan meronta-ronta dan mengeluarkan tenaga yang luar biasa, melebihi kekuatan orang biasa.

Para remaja yang paling sering terkena penyakit bebahi ini, terutama putri, menjelang kotor kain atau menstruasi (baca: ). Dapat pula wanita yang baru kawin atau orang-orang berada dalam keadaan lemah fisik dan mentalnya.

Untuk dapat memiliki bebahi ada beberapa cara. Tetapipada prinsipnya adalah sama, yakni mempergunakan janin yang digugurkan sebagaisarana. Janin ini terjadi akibat persatuandari Kamajaya (kamapetak = manilaki-laki)dengan kama ratih (kamabang = sel telur) di dalam kundha kacupu manik(uterus) di dalam perut ibu. Setelah kedua kama ini bersatu maka terjadilahSang Kamareka (janin) dan empat penjaga untuk melindungi dan menghidupi SangKamareka.

Keempat pelindung tersebut terdiri atas yeh nyom (air ketuban), getih(darah), lamadatau lamas (kulit tipis berminyak yang membungkus janin) danari-ari (placenta).Keempat alat inilah yang menjaga dan memelihara kelangsunganhidup janin selama berada di dalam uterus ibu. Tanpa ada keempat sarana ini,maka janin tidak akan dapat berkembang dengan sempurna atau mati. Keempatnyadisebut juga dengan catur nyama , empat saudara kandung sehidup semati dalamperjalanan hidup selama di dalam garba ibu maupun setelah keluar dari kandunganibu.

Hidup di marcapada, catur nyama ini sering pula dijuluki sebagai SangAnggapati utntuk yeh nyom, Sang Prajapati, untuk getih, Sang Banaspati untukari-ari dan Sang Banaspati Raja untuk lamad. Keempatnya ini disebut Kanda Pat.Setelah janin lahir atau terjadi keguguran, maka Kanda Pat ini ikut pula keluardari kandungan ibu dan masing-masing mencari tempat sendiri-sendiri untuk hidupdan meneruskan tugasnya di dunia menjaga dan mengemban saudaranya si RareKumara, bayi kecil mungil. Menurut Usada Tatenger Beling, yeh nyom dianggapsaudara tertua, karena dialah yang lahir paling dahulu, kemudian disusul olehgetih, lalu bayi dan lamas, terakhir yang paling bungsu lahir adalah ari-ari.Sang Anggapati yang berasal dari yeh nyom berdiam di angga sarira mahluk hidup(buana agung) dan di kulit (buana alit).Kawisesan Anggapati ini adalah anglukatsarwa letehing sarira, membersihkan semua kejahatan atau kekotoran badan.

Sedangkan Sang Prajapati yang berasal dari darah (buana alit). Prajapati inimempunyai kekuatan menolak segala mara bahaya dan keletehan. Sang BanaspatiRaja menempati pohon kayu yang besar (buana agung) dan di wat atau urat (bhunaalit). Kawisesan dari Banaspati Raja ini yang berasal dari lamas adalahngalahang kesaktian sarwa sastra muang mantra. Dialah taksu (kekuatan magis)dari Balian, Dalang dan Sastrawan. Dan yang terbungsu Sang Banaspati yangberasal dari ari-ari berada di sungai, di batu yang besar (buana agung) dan didaging (buana alit). Dia inilah yang menguasai pekarangan, pabianan.

Dia mampumenghilangkan desti, pepasangan dan segala macam penyakit. Karena kawisesanKanda Pat ini maka badan manusia terhindar dari mara bahaya. Keempatnya harusselalu diingat dan diberi sajen pada waktu-waktu tertentu. Bila melupakanmereka, maka bencana akan menimpa orang yang mempunyai kanda pat tersebut.Beberapa Balian mengatakan bahwa catur nyama itu dapat menjadi Kanda Pat Bhutabila dia marah dan menjadi Kanda Pat Dewa atau Kanda Pat Sari kalau merekabaik. Itulah sebabnya manusia harus selalu berusaha untuk menjaga agar caturnyama itu menjadi Kanda Pat Sari sehingga mereka akan tetap menjaga dirinya,serta terhindar dari gangguan penyakit.

Untuk membuat bebahi atau bebai yang dipergunakan ialahjanin atau gugur dari kandungan setelah berumur 3 bulan. Para Balian percayadan yakin bahwa kamareka baru menjadi Rare Kumara setelah berusia 3 bulan. Padausia inilah terbentuk catur nyama, yang berupa yeh nyom (air ketuban), darah,lamas dan ari-ari atau placenta. Bayi yang berumur 3 bulan ini besarnya seujunghulu keris, dan sudah berwujud manusia, telah tampak kepala, badan sebagaimanusia. Bayi keguguran ini disimpan dalam peti kecil (sekarang disimpan didalam stoples) dan dibuatkan sesajen sesuai dengan urutan upakara manusiayadnya, mulai dari upacara kelahiran.

Setelah 3 hari dianggap tali pusar sudahputus, maka dibuatkan upacara kepus udel. Agar bayi tidak berbau, makadikeringkan dibawah sinar matahari. Setelah kering dimasukkan lagi ke dalamtempat penyimpanan. Pada hari ke-42 yang di Bali disebut abulan pitung dina,dibuatkan upacara tutug kambuhan. Dan setelah 105 hari, diadakan upacara tigabulan, kemudian pada umur bayi 210 hari dibuatkan upacara otonan. Upacaraotonan ini terus dilakukan setiap hari ke-210 merupakan ulang tahun bagi bayitersebut. Semua pelaksanaan baik upacara maupun keberadaan bayi tersebut harusdirahasiakan. JIka rahasia ini dilanggar, maka akan dikutuk oleh Bhatara Dalem.Kekuatan kemanjurannya hilang malahan akan menjadi mala petaka bagi dirinya.

Pada hari otonan 1, bayi itu padamalam hari dibawa ke kuburan, biasanya pada hari Kajeng Kliwon. Disinidimohonkan kepada Bhatari Durga agar diberikan kekuatan pada bayi itu, sehinggamenjadi sakti mandraguna. Jika permohonannya dipenuhi, maka bayi itumemperlihatkan tandfa-tanda kehidupan. Semenjak itu dia dianggap telah menjadimanusia hidup, sehingga disebut Rare Wong. Sejak itu bayi telah menjadi bebahidan harus dihidangkan sajen setiap hari tertentu, seperti purnama tilem, harikajeng kliwon dan pada setiap hari otonannya.

Bebahi ini sewaktu-waktu telahsiap dikirim oleh pemiliknya untuk membencanai orang. Tetapi sebelum disuruhmembencanai orang, terlebih dahulu dihidangkan sajen berupa nasi panca warnadisertai lauk daging ayam hitam. Bersama catur nyama Kanda Pat Bhuta merekaakan memasuki badan orang yang akan dibencanai. Bila Catur Nyama Kanda Pat Dewaatau Kanda Pat Sari dari orang yang dibencanai tidak mampu melawan Kanda PatBhuta ini maka orang tersebut akan terkena penyakit bebahi. Orang itu menjadibebahinan .

Orangnya menangis dan selalu berteriak-teriak tak ada ujungpangkalnya. Sering pula mengamuk seperti orang gila. Balian penengen yang saktiakan mampu mengusir bebahi ini dari dalam tubuh si sakit. Dan bebahi ini akanmengucapkan kata-kata melalui badan orang yang sakit, bahwa dia takut dan akanpergi dari badan si sakit, serta tidak akan kembali lagi ke badan itu. Kadang-kadangbebahi menyebutkan pula siapa yang menyuruh memasuki badan orang itu. Setelahdiberi mantra seperlunya, maka si sakit akan sadar dam pulih seperti semula,seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa dalam tubuhnya, kecuali rasa lelah danlemas. Dia tidak ingat apa yang telah diperbuat dan dikatakan sewaktu kemasukanbebahi. Dia tidak sadar akan dirinya.

ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang