○○○
Hari senin, tepatnya di lapangan dimana upacara bendera sedang berlangsung, di tengah-tengah lagu kebangsaan yang diiringi marcing band dan pianika yang terdengar nyaring dengan mulut lalisa yang komat-kamit ikut bernyanyi.
tiba-tiba saja pandangan gadis itu kabur, kepalanya terus berdenyut sedari tadi belum lagi sorot mentari yang tepat menyoroti wajahnya dan jangan lupakan mood lalisa yang dari sejak kemarin hancur, tampaknya hal itu menjadi salah satu pemicu utama imunitas tubuh gadis itu melemah dan saat itu juga tubuhnya seakan memaksa lalisa ambrukk seketika.
"lisa pingsan !" teriak salah seorang murid yang membuat sekitaranya menoleh pada sumber suara dan berlomba untuk menilik kejatuhan sang gadis berwajah barbie itu.
sekolah di gemparkan dengan tumbangnya seorang lalisa, kejatuhan tubuh gadis berparas barbie itu menjadi trending topic di seluruh penjuru sekolah, setelah di larikan ke RS terdekat kabarnya gadis itu pingsan karena sarapan dengan makanan basi alyas kedeluarsa.
dan itu sukses menjadi bahan gosip seharian penuh di sekolah, mereka bergunjing terutama para wanita.
"bukankah dia seorang yang kaya? bagaimana dia tak mampu untuk membeli makanan"
"ku dengar dia selalu sendirian dirumahnya, kasihan tidak ada yang mengurus"
"ternyata orang cantik juga bisa ceroboh"
jiyong bersikeras menunggui lisa di sana, melewatkan mata pelajaran yang harus ia beri pada hari itu, seakan memperjelas hubungan mereka disana, membuat para murid semakin bergunjing, membuat ia bertekad mengundurkan diri dari penelitianya sendiri di sekolah itu, jiyong tidak ingin membuat gosip semakin berkembang dikatai pedofil bukan masalah bagi jiyong, namun pria itu mengkhawatirkan lalisa, setidaknya ia tidak ingin membebani gadis kecil itu dengan berita2 tidak sedap. meskipun gadis bernama lalisa itu tak pernah peduli tentang apapun selain dirinya sendiri.
"eunhhh...oppa disini?" lirih lisa yang baru saja membuka kelopak matanya, gadis itu terkejut ketika melihat wanita kemarin di samping jiyong, tersenyum lebar lengkap dengan bunga lily dan keranjang buah di tanganya.
"astaga...lihat bocah ini, bocah yang mrnyangkal mati-matian dengan mengatakan bahwa ia tak menyukaiku ini sekarang terbaring lemah karna memakan makanan basi"
"kau tidak berniat bunuh diri kan dengan sengaja memakan makanan basi hanya karna melihatku tidur dengan wanita ini?" pekik jiyong sambil menunjuki wanita di sampingnya dengan dagu.
"heishh... jelaskan yang benar ji" pekik wanita itu sambil mencubit perut jiyong melintir, membuat jiyong meringis kesakitan.
lisa masih terdiam heran dengan raut wajahnya yang tidak bersahabat, ia mendelik sebal ke arah jiyong.
"jangan mengarang cerita, aku tidak berniat bunuh diri"
wanita itu meletakan bunga lily di pangkuan lisa dan keranjang buah di sisi meja.
"apa kau lupa memeriksa tanggal kadaluarsa di makananmu? kau tinggal sendiri?" tanya wanita itu ramah
"kenapa pergi begitu saja kemarin? suasana hatimu tidak baik? padahal aku sangat ingin makan bersama calon adik iparku, lain kali kita rencanakan lagi ya" pekik wanita itu yang berhasil mengambil seluruh atensi lisa.
"adik ipar?" tanya lisa bertanya-tanya
"calon ! dia bilang calon adik ipar lice, kau benar2 berharap jadi adik iparnya ya?" balas jiyong
"maksudmu wanita ini..."
"dami...aku kwon dami kakaknya pria nakal ini" ucap kwon dami sambil menyikut lengan jiyong.
"kau bahkan cemburu melihat ku tidur di ranjang yang sama dengan noona ku, aishh posesif sekali"
"begini ya sikap orang yang tidak mencintaiku katanya" ucap jiyong terus meledeki lisa yang pipinya mulai memerah karna malu.
"hyak ! mana ku tahu dia noona mu, dan lagi aku sudah mengakui perasaanku namun sialnya malah temanmu yang mendengarnya"
"kapan kau mengakuinya?"
"lusa, makanya jangan mencampakan handphonemu begitu saja" gerutu lisa
"aku ingin mendengar nya lagi kalau begitu"
"tidak ada siaran ulang" ucap lisa masih dengan nada ketusnya,
"bocah nakal !" gerutu jiyong
"eonni lihat pria ini mengataiku bocah nakal terus !" ucap lisa yang mendadak mengadu,
"mulai sekarang kau adalah adiku, beri tahu aku jika ahjushi ini menindasmu atau berbuat hal-hal mesum, arraa ?" titah dami sambil mendelik ke arah jiyong.
"apa ini kalian mulai bersekutu? dan siapa yang kau panggil ahjushi? dasar ahjumma tua ! dan lagi bocah nakal yang kau peluki itu justru yang selalu berbuat mesum padaku, aish..." jiyong terdengar kesal dengan terus menggerutu.
kwon dami bahkan membelikan sekeranjang buah dan bunga lily pada gadis yang baru ia temui kemarin berbeda halnya jika jiyong yang jatuh sakit, jangankan buah dan bunga lily bahkan jika dami menjenguk dan membawa diri saja jiyong sudah sangat amat bersyukur.
"appa mu menelponiku terus"
"Mwo ?? kenapa ayahku harus menelponmu?"
"tentu saja khawatir karna dia tidak bisa datang karna tugasnya di luar negeri"
"apa yang kau katakan pada appa mu? dia terus-terusan memohon padaku untuk tidak memutuskan hubungan denganmu, bagaimana mau putus pacaran saja tidak" pekik jiyong terus menggerutu seakan ia baru saja di marahi appa mertuanya.
"aishh...aku hanya bilang pada ayah untuk pindah sekolah ke luar negeri, dia selalu menyimpulkan semuanya sendiri, dia pasti berpikir aku patah hati karna di putuskan olehmu"
"kau mau ke luar negri? kenapa?"
"aku tidak akan pergi jika kau memohon" ucap lisa
"ayo memohonlah !" titah lisa
jiyong memasang tampang seolah ia tak peduli dan terkekeh geli disana, membuat lisa mencurutkan bibirnya sebal.
"baiklah, katakan bagaimana caraku untuk memohon agar kau tidak pergi hmm?"
"tentu saja dengan cara memintaku menjadi kekasihmu misalnya?" celetuk lisa datar seakan tak malu di hadapan jiyong terlebih dami yang masih ada di sana.
dami dan jiyong saling berpandangan dengan kekehan dami disana
"kalian manis sekali" pekik dami
"baiklah, jadilah pacarku lisa"
lisa menyunggingkan senyum nya disana lantas menarik tengkuk leher milik jiyong sehingga pria itu condong ke arahnya sebelum akhirnya gadis itu menempeli bibir jiyong dengan bibir miliknya.
"lihat ! lihat noona bocah nakal ini lah yang selalu berbuat mesum padaku bukan sebaliknya !" pekik jiyong yang pipinya mulai bersemu merah, sementara kwon dami terus menerus tertawa terbahak melihat gadis kecil milik jiyong itu bertingkah sesuka hati.
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
MonaLISA Manoban (Jilice) (GDlisa)
Fanfictiongadis misterius yang sulit di deskripsikan oleh kata2 Dan Pria logis