Sepasang kekasih itu masih berpelukan, tak memperdulikan tatapan orang-orang yang mungkin menatap mereka aneh.
Mereka Sehun dan Kyungsoo. Sepasang kekasih yang sebentar lagi mungkin akan melangkah ke jenjang pernikahan.
Sehun yang sangat beruntung mendapatkan Kyungsoo dan Kyungsoo yang sangat beruntung mendapatkan Sehun.
Mereka sama-sama beruntung. Karena mereka akan tetap mencintai selamanya. Karena cinta Oh Sehun bagi Kyungsoo sama seperti jam mati, tidak pernah berubah.
"Sudah memeluknya?" tanya Sehun menyadarkan Kyungsoo.
"Belum." jawab Kyungsoo pelan, Sehun terkekeh mendengarnya.
Ia mempererat pelukannya. "Kyung, kau akan selalu mencintaiku kan."
Kyungsoo mengangguk dalam pelukan Sehun. "Jika aku orang jahat apa kau masih akan tetap mencintaiku."
Kyungsoo mengangguk lagi. "Kau Oh Sehun milikku yang tetap sama. Jadi berhenti mengatakan hal-hal yang aneh."
"Baiklah tuan putri."
Pelukan mereka terlepas. Kyungsoo menatap mata Sehun dalam. "Kenapa hatiku terasa tidak tenang?"
"Mungkin karena aku belum menciummu." ujar Sehun bercanda.
"Hmm...bisa jadi." Kyungsoo terkekeh setelah menyadari ucapannya. Entahlah, menurutnya itu lucu.
"Malam ini aku ingin menginap di apartement mu Kyung."
"Baiklah Mr Oh, kau boleh menginap." kecupan sekilas Kyungsoo rasakan dibibirnya.
"Terima kasih."
"Apapun untukmu."
Sehun mencium kening Kyungsoo lama. Demi apapun ia sangat menyayangi gadisnya ini.
"Kyung, kita ke supermarket sebentar?"
"Untuk?"
"Membeli beberapa makanan mungkin." Kyungsoo mengangguk, menggenggam tangan Sehun dan berjalan bersama menuju supermarket.
Bagi Sehun, Kyungsoo itu oksigen untuknya. Tanpa adanya Kyungsoo hidupnya akan terasa sesak.
Katakanlah Sehun itu terlalu berlebihan. Namun itulah kenyataannya. Oh Sehun hanyalah laki-laki sederhana dengan Do Kyungsoo sebagai sumber hidupnya.
...oOo...
Mereka sampai di apartement Kyungsoo. Sehun segera menuju dapur dan menata makanan yang mereka beli tadi ke dalam lemari es.
Sedangkan Kyungsoo mandi dan berganti baju.
"Tidak banyak yang bisa aku lakukan untukmu Kyung." ujar Sehun sambil tersenyum miris.
Ponsel didalam saku jas Sehun berdering. Seseorang menelepon. Itu ibunya. Tanpa basa-basi Sehun lekas mengangkatnya.
Sehun menghela nafasnya kasar. Bisa terlihat melalui raut wajah Sehun jika dirinya terlihat tidak senang mendengar ucapan ibunya di sebrang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot Kaisoo, Hunsoo, Chansoo
FanfictionCerita Oneshoot/twoshoot (Kaisoo) (Hunsoo) (Chansoo)