1. baru masuk kerja lagi

76.9K 2.8K 348
                                    

Siapa dia? Tante boleh nyomot juga dari mbah Google, tapi pasti kalian tau yakk detse sapa 😆
cerita kali ini ga ada mulmed2 yg bikin seger mata liatin roti sobek bergelimpangan kaya di cerita2 sebelumnya.

Tante mau make cast pria asia yg mukanya dingin macam detse 😆😆
Udin muka lempeng, badan lempeng wkwkwkw

Semoga suka sama cerita baru ini, semoga bisa menghibur kalian semua, semoga edunnya pun ga kalah sama cerita2 sebelumnya, doain tante yaaaa 😅😂

Colek mamak @usagi_thesailoormoon yg ga pernah dpt notif

Jasmine POV

"Min, udah ketemu desainer yang baru belum?"

Pertanyaan pertama yang ku dapatkan begitu bokongku mendarat di kursi kerjaku pagi ini.

Aku menoleh ke arah suara.

Manatapnya dalam diam sampai perempuan yang ku tatap itu memperlihatkan cengiran tidak nyaman.

"Satu ya Nit, jangan pernah manggil gue Min, gue berasa admin di medsos, terus kedua, gimana gue bisa ketemu sama desainer itu kalo gue aja baru balik kerja dari cuti selama seminggu." Kataku lalu memasukkan ranselku ke dalam laci.

Kulihat perempuan yang ku panggil Nita itu malah cengengesan.

"Satu ya Min, soal panggilan nama elu, kalo gue manggilnya Jasmine, kepanjangan, makanya gue singkat jadi Min, dari pada Jas, malah kesannya nama panjang elu JasUjan," Nita menggerakkan tangannya seperti mengikuti gerakan tanganku ketika berkata-kata barusan.

"Mustinya elu komplain sama orang tua elu, nama Jasmine emang bagus, tapi nyingkatnya bingung." Nita kembali cengengesan.

"Ineee, elu bisa manggil gue Ine kaya yang lain, cuma elu doang yang manggil gue Min, Min, Nitaaaaa..."

Nita tidak mengubris perkataanku tetapi malah terkekeh.

"Kedua ya Jas, elu memang baru masuk kerja hari ini, tapi masa iya elu gak liat desainer yang baru itu, ruangan kita kan ngelewatin ruangannya." Nita mencondongkan tubuhnya mendekat ke arahku.

Aku bergerak menghadap dirinya.

"Mas Wisnu beneran keluar Nit?" Tanyaku tidak percaya. Sebulan yang lalu pria beranak satu itu memang pernah curhat kepadaku, aku pikir dia tidak sungguh-sungguh mau keluar dari perusahaan tempat kami bekerja.

Padahal mas Wisnu itu sudah puluhan tahun bekerja sebagai desain grafis di sini. Kami sudah jelas cukup akrab, walaupun ada jarak antara bagian marketing dan desainer-desainer yang selalu bersitegang masalah desain.

Hufttt, harus mulai beradaptasi lagi ke desainer baru, aku harap teman satu teamnya tidak mempengaruhi otak desainer pengganti mas Wisnu itu untuk membenci dan menjaga jarak dengan kami para marketing.

"Ya beneran lah mas Wisnu keluar, kalo gak, ya gak mungkin si Ryo itu muncul gantiin mas Wisnu" Jawab Nita.

"Eh, dulu deh, kok dia bisa gantiin mas Wisnu ya? Gila, anak baru langsung gantiin jabatan mas Wisnu selaku kepala suku di bagian desainer, tuh anak baru udah berumur ya Nit?" Tanyaku lagi, rasa penasaran tiba-tiba terbit dan melupakan niatanku yang seharusnya melakukan ritual pagi yaitu membuat kopi panas untuk teman sarapan.

Nita langsung menggeleng-gelangkan kepalanya dengan mata berbinar.

"Kalo elu penasaran, yuk kita pura-pura ke ruangan desainer, biar elu pastiin secara langsung umur si Ryo itu" Jawabnya dengan antusias.

"Namanya Ryo?"

"Gue udah nyebutin nama desainer baru itu dua kali Min, gak denger lu" Nita menatapku gemas.

Guilty LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang