21

4.1K 490 36
                                    

Pulang dari rumah Bunda, Papa diam terus.

Sampai dirumah, langsung masuk keruang pribadinya.

Pagi tadi Andi gak sempat ketemu Papa.

Soalnya Bibi bilang Papa belum bangun.

Andi gak berani ke kamar Papa, Bun.

Semalem mukanya Papa kelihatan serem banget.

Memang ada apaan sih Bun?

Papa berantem ya sama Om Adrian?

Mala mendesah panjang setelah membaca rentetan balasan pesan dari Andi setelah tadi Mala menanyakan bagaimana Raka sejak pulang dari rumahnya.

Yang Mala tahu, Raka dan Adrian bertengkar. Haya saja, Mala belum bisa memastikan apa penyebab mereka berdua bertengkar. Tapi ada yang aneh, Adrian berkali-kali menegaskan mengenai Raka yang masih mengharapkannya. Dan Adrian juga melarangnya bertemu dengan Raka selain hal yang menyangkut tentang Andi.

Mala menyandarkan kepalanya pada kursinya. Matanya terpejam. Kilasan wajah menyeramkan milik Raka kemarin kembali mengusiknya. Mala sangat mengenal Raka. Lelaki itu memiliki kontrol yang tinggi terhadap dirinya. Jadi, kalau sampai Raka memukul Adrian lebih dulu, pasti ada sesuatu yang mengusiknya.

Tapi apa...

Menyerah dengan rasa penasarannya. Mala memutuskan menghubungi Raka. Tapi panggilannya tidak diangkat. Mala mencoba kembali, satu kali, dua kali, tiga kali, dan yang keempat kali, panggilannya di tolak. Membuat Mala menatap ponselnya tidak percaya.

Mala cepat-cepat mengirimi Raka pesan singkat.

Aku mau ketemu kamu hari ini.

Boleh?

Mala menggigiti bibirnya selama menunggu balasan dari pesannya. Maka saat sebuah pesan masuk, dia buru-buru membukanya. Namun hatinya mencelos begitu saja ketika membacanya.

Sebaiknya kita gak usah ketemu lagi.

Kecuali ada urusan yang menyangkut tentang Leo.

Maaf.

"Aneh..." gumamnya. Kenapa tiba-tiba semuanya kembali ke titik awal. Bukankah mereka sudah baik-baik saja? Dan lagi... kenapa apa yang Raka katakan sama persis seperti apa yang Adrian katakan.

Mala kembali menelepon, kali ini dia menelepon Leo.

[Ya, Bunda?]

"Besok weekend. Kamu tidur dirumah Papa, ya."

[Hah? Kok...]

"Bunda mau kamu ngobrol sama Papa. Cari tau tentang pertengkaran Papa sama Om Adrian kemarin karena apa. Papa kamu gak mau ketemu sama Bunda soalnya."

[Bun...]

"Lakuin aja apa yang Bunda bilang, Leo. Bisa kan kali ini Bunda minta tolong sama kamu?"

Mala mendengar putranya itu mendesah panjang diseberang sana.

[Iya... nanti Leo coba cari tau. Tapi kalau Papa gak mau jawab, Leo gak mau maksa.]

"Oke."

***

The Chosen (Sebagian Part Sudah Di Hapus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang