Chapter 27 | Ali Zaidan Hussein

21.6K 1.5K 17
                                    

Jangan lupa kasih vote dan komennya :')

Chapter ini panjang banget yaaa..

TYPO BERTEBARAN!!!

"Telpon anda, Tuan."

Rangga menyerahkan ponsel milik Kean dengan sopan. Sambil menundukkan kepalanya, pria berwajah khas Indonesia itu, tampak menatap sang majikan dengan saksama sambil menunggu Tuannya yang sedang berkutik dengan segudang kertas itu, mengambil ponsel yang disodorkan olehnya.

Kean melirik sejenak, ke arah Rangga. Pria itu, akhirnya mengambil ponselnya dari tangan Rangga. Kean menatap Rangga sejenak, kemudian tak lama setelah itu, ia mengisyaratkan Rangga agar duduk di depannya.

"Duduklah," titah Kean sambil kembali memeriksa berkas-berkas yang berada di dalam map.

"Baik, Tuan," Rangga menanggapi dengan sopan.

Kean mengangguk pelan. Pria itu, kemudian tampak menghela napas dan menegakkan tubuhnya sambil menatap dengan serius pada Rangga.

"Rangga?" panggil Kean.

Kean menatap Kean. "Ya?"

Kean terdiam sejenak, kemudian tampak menghela napasnya. "Ayahku, bagaimana?" tanya Kean pelan.

"Sesuai janji Beliau, Tuan akan segera mendapatkan hak Tuan. Tuan Gillan sangat bahagia mengetahui Tuan akhirnya mendapatkan seseorang pendamping yang menurutnya sangat cocok untuk Tuan. Dan berkaitan dengan hal itu, Tuan Gillan memerintahkan aststennya untuk memberikan hadiah kecil untuk Fatimah dan juga Tuan."

Mendengar itu, kening Kean berkerut. "Maksudmu?"

Rangga mengeluarkan sesuatu dari tas kerjanya. "Paket liburan satu bulan penuh di Maldives," ucapnya sambil memeberikan dua buah tiket pada Kean.

Melihat itu, Kean hanya mendengus pelan. "Hadiah aku tolak," jawab Kean tanpa memikirkan apapun lagi.

"Tapi—"

Ckrek!

Pintu terbuka, menampilkan seorang perempuan semampai tampak tersenyum di baliknya. "Maaf Tuan, investor yang akan menanamkan saham di perusahaan kita sudah datang," ucap wanita itu dengan senyum manisnya.

Mendengar itu, Kean mengangguk. "Bawa dia ke sini," titah Kean yang langsung mendapatkan anggukan dari lawan bicaranya.

"Baik Tuan," ucap wanita itu kemudian pergi.

Kean bangkit dari duduknya. Ia, menatap jendela besar di hadapannya dengan saksama. Rencananya jelas gagal. Ia memang berhasil mendapatkan harta yang dijanjikan ayahnya, tapi Fatimah ternyata jatuh cinta padanya. Entahlah, dari sekian banyak keputusan yang telah ia ambil, baru kali ini ia merasa ragu dengan hasil akhir yang sudah diprediksikannya. Ada apa dengan Kean sebenarnya? Ia jelas memiliki Lizzy yang akan mendampinginya. Wanita yang cantik, sempurna, berpendidikan tinggi seperti Alana, mendiang istrinya, dan yang paling penting, saat menatap Lizzy, Kean merasa jika Alana ada di sana. Ya, Kean melihat Lizzy sebagai Alana selama ini. Istri yang akan selalu dicintainya.

Lizzy yang akan menemaninya nanti, bukan yang lain. Hanya dengan Lizzy, Kean merasa jika ia sedang bersama Alana. Dan Fatimah, ia hanya orang asing yang kebetulan hadir sebagai jalan pintas bagi Kean untuk mendapatkan apa yang ia mau. Untuk mendapatkan Alananya kembali, Kean jelas harus mengorbankan Fatimah. Dengan begitu, hasil akhir akan sesuai dengan prediksinya. Ya, keputusan Kean untuk menceraikan Fatimah, sudah bulat. Dan ia, tidak akan goyah. Biarlah waktu yang akan menghapus rasa cinta Fatimah untuknya.

Pure Love [Sudah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang