3. Tiga

36 12 20
                                    

R o s e. H a n b i n.

_oOo_

Rose dan Hanbin tidak pernah berpikir akan bertemu satu sama lain di waktu seperti ini. Mereka berdua juga tidak pernah menyangka bahwa kedua papa mereka adalah rekan kerja.

Dan yang paling penting bagi Rose, dia hampir saja jantungan saat tahu bahwa Hanbin bukanlah seorang cowok biasa.

Papa Rose memberi tatapan heran kepada Rose dan Hanbin,  “Kalian saling kenal?” Papanya bertanya sambil menatap mereka berdua secara bergantian.

“Gak!” Keduanya menjawab serempak, membuat papa mereka masing-masing menjadi kaget dan beberapa tamu tampak melihat ke arah mereka berdiri akibat suara keduanya yang melenceng keras.

“Lah terus? Kok begitu sekali ekspresi kalian berdua? Seperti dua orang yang sudah saling mengenal.” Kali ini papa Hanbin yang bertanya sambil menatap penasaran keduanya secara bergantian.

“Gak pah, salah orang.” Jawab Hanbin datar dan langsung mengalihkan pandangannya kepada tamu-tamu disekitarnya.

Rose memutar bola matanya malas dan ikut menjawab, “Iya om, aku juga salah orang.”

Kedua orang tua mereka hanya berohria. Mereka pikir mungkin memang keduanya salah mengenali orang dan dengan spontan langsung berteriak seperti tadi. Itu reaksi alami semua orang kan?

“Yaudah kalau belum kenal, ayok saling berkenalan.”

Rose membulatkan matanya sambil memandang papanya seolah-olah lewat pandangannya itu cewek itu berkata papa yakin nyuruh aku buat salaman sama nih orang sinting?

Rose membulatkan matanya sambil memandang papanya seolah-olah lewat pandangannya itu cewek itu berkata papa yakin nyuruh aku buat salaman sama nih orang sinting?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Namun papanya hanya tersenyum dan mengangguk, tidak mengerti arti tatapan putrinya yang sebenarnya. Begitu pula dengan papanya Hanbin, “Ayok ajak kenalan, dia anak rekan kerja papa.” Ucap papanya sambil melirik tangan anak cowoknya untuk bersalaman dengan Rose.

Hanbin yang awalnya tidak mau, akhirnya dengan terpaksa mengulurkan tangannya. Dia adalah seorang laki-laki, otomatis papanya memberikan kode kepadanya untuk mengulurkan tangan terlebih dahulu. Merendahkan egonya agar tidak mempermalukan papanya di hadapan rekan kerja papanya sendiri.

“Gue, Kim Hanbin.” Ucapnya datar dan tanpa niat.

” Ucapnya datar dan tanpa niat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
R O S E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang