I keep craving, craving
You don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words I wanna say to you
This is typical of love
Can't wait any more, won't wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever
"Dia orang baik, sayang. Kamu gak akan kecewa," Hyorin mengelus kepala anak sulungnya dengan lembut.
"Tapi Ma, Jongie kan belum ketemu sama orangnya, gak tahu bagaimana karakternya dan yang lebih penting Jongie belum lulus sekolah,"
"Ck ck ck, Papa saja menikahi mama waktu kelas dua SMA. Iya kan Ma?" Sang istri tersenyum manis, pipinya merona mengingat pesta pernikahan impiannya yang menjadi kenyataan.
"Waktu itu kan Papa kepergok Kakek lagi nindih Mama di taman belakang, jadi wajar aja langsung di nikahin." Kata Jong-in kalem, menohok dua orang di hadapannya yang menganga.
"K--ata siapa?" Mama Hyorin gagap, matanya natap tajem Papa Siwon yang berkeringat dingin.
"Nenek yang bilang,"
"Ihhh Papa siiihh!!" Mama Hyorin berdiri menghentakkan kakinya dan berlari ke arah kamar.
"Sayaaang~ aku bisa jelasin."
Papa Siwon berdecak jengah, sementara putra sulungnya mengunyah pokky dengan wajah bosan.
"Pokoknya besok kamu harus siap-siap, Papa gak mau tahu."
.
.
.
"Mom, kurasa pendengaranku sedang mengalami masalah."
Sehun mengorek telinganya, sementara wanita paruh baya dengan sanggul tinggi khas wanita sosialita merotasikan kedua mata.
" Tidak sayang, jadi anak Mom yang MAHA tampan...ayo mandi, dan bersiap-siaplah."
"T--unggu sebentar, sejak kapan aku menyetujui. Dan Mom tahu bukan jika aku straight?"
Junmyeon Zang atau biasa di panggil Suho mengerucutkan bibirnya, mengetuk kecil dagu dengan jemarinya yang lentik seakan berpikir keras.
"Straight apanya, setiap bokong yang lewat di lobby kantor entah itu lelaki manis entah itu perempuan. Matamu sudah pasti tidak pernah diam, kau kira Mom tidak tahu apa-apa?!"
"... memangnya penismu tidak bosan keluar masuk lubang itu-itu saja." Sehun melotot, hidung Suho berkerut jijik.
"Eng... Mengingat hal itu membuat sarapan Mom merangkak ke atas, sudah jangan membantah. Mom ingin punya menantu keluarga Choi, kalau kamu tidak menurut. Mom akan usir kamu dari rumah!" Mata Suho berapi-api, berceloteh dengan kobaran semangat membara. Wanita berwajah malaikat itupun mengakhiri perdebatannya dengan dramatis, menutup pintu kasar.
"Astaga!!! ...lagi pula ini apartemenku, yang ada aku akan mengusir Mom lebih dulu. Dasar ratu drama!"
"SHIXUN ZANG, MOMMY DENGER LOOOOHH!!" Sehun menelan ludah, kenyataan jika pintu kamarnya tidak tertutup sempurna, bahkan dia bisa melihat sang ayah yang meminum kopinya tengah duduk di meja makan dengan sang istri yang merengek di pangkuan seakan tidak mengingat jika umurnya hampir kepala lima.
"Honey, kau lihat anakmu. Semakin tua semakin menyebalkan," Sehun menggerutu sebal mendengarnya.
"Aku tidak bisa melihatnya sayang, wajah cantikmu mengalihkan segalanya."
Pipi Suho merona, wanita itu semakin mengalungkan tangannya dan meraih bibir sang suami yang terlihat seperti roti panggang yang masih hangat dengan selai kacang. Renyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uncontrollable thoughts HUNKAI [OS]✅✅
RandomWarning: Mature content 🔞🔞🔞 This story' like a drug, don't read, I warn you 😌