Bantuan?

1.9K 338 8
                                    

Kau terkejut saat tiba-tiba ponselmu bergetar menandakan pesan masuk. Dari Pop up di ponselmu kau sudah tau bahwa pesan itu dari Mingyu.

Mingyu
| Apa kau sudah baikan?
| Maaf saat itu aku tak bisa mengantarmu pulang
| Aku harus bertemu seseorang

You
Tak apa, aku sudah jauh lebih baik :) |
Ah iya tolong sampaikan terimakasihku pada Wonwoo |

Mingyu
| Baiklah👍
| Ah iya apa kau mengenal Chaeyeon?

You
Iya, dia sahabat baikku. Ada apa?|

Mingyu
| hmm jadi begini
| ahh bagaimana ya?
| aku ingin minta bantuanmu

You
bantuan? |

Mingyu
| aku menyukainya😶
| bisakah kau membantuku untuk mendekatinya?
| ku mohon 🙏

Kau merasa sangat sesak. Bagaimana ia bisa meminta bantuanmu yang jelas-jelas menyukainya? Dia benar-benar tidak peka. Dan kau juga terlalu gengsi untuk menyatakan perasaanmu. Jika sudah jelas ia menyukai temanmu sendiri, tentu saja kau akan berusaha untuk mendukungnya. Meski kenyataan pahit ini akan jadi kenyataan pahit juga untuknya.

You
Hm... aku rasa aku tidak bisa |

Mingyu
| yahhh kenapa?
| aku akan memberikanmu apapun jika kau mau membantuku
| ya? Ayolah (y/n) kau kan juga temanku.

You
Bukannya aku tidak mau membantumu|
Chaeyeon sudah menyukai orang lain |

Mingyu
| kau bohong kan?
| ayolah jangan bodohi aku seperti ini
| aku benar benar menyukainya

You
Maaf tapi aku tidak berbohong |
Justru karena kau juga temanku, maka dari itu aku memberitaumu dari awal |
Agar usahamu tidak sia-sia |

Mingyu
| kau serius?
| memangnya siapa yang ia sukai?
| aku penasaran tipenya itu yang seperti apa

You
Maaf juga, aku tidak bisa memberitaumu |
Dia melarangku memberitau siapapun|
Yang jelas, tipe laki-laki yang sedikit dingin dan misterius |

Setelah itu Mingyu tidak lagi membalas pesanmu. Kau mengambil kesimpulan bahwa ia telah menyerah untuk mengejar Chaeyeon. Ya, sejujurnya kau juga berharap demikian. Bukan karena kau bisa mengisi kekosongannya, niatan itu adalah sebuah kemustahilan bagimu, hanya saja karena kau tidak ingin usahanya sia-sia. Banyak gadis manis dan anggun diluaran sana. Sungguh menyakitkan jika Mingyu sampai benar-benar jadian dengan Chaeyeon. Kau mungkin bisa menangis seharian jika mendengar kabar itu.

Tapi tak lama kemudian Mingyu kembali membalas pesanmu.

Dan kau dibuat bungkam oleh balasannya.

Mingyu
| tak apa
| selama mereka belum menikah, itu artinya aku masih ada kesempatan
| iya kan?

You
Iya :) |

Kau langsung menutup ponselmu. Kau meninggalkan ponselmu di rumah sementara kau pergi keluar rumah untuk mencari udara segar. Kau benar-benar sedang gundah.

Di satu sisi, Chaeyeon merasa bersalah padamu karena laki-laki yang kau sukai menyukainya. Sedangkan Chaeyeon menyukai laki-laki lain. Sejujurnya itu bukan salahnya. Kita tidak bisa memilih pada siapa kita akan jatuh cinta.

Tapi di sisi lain, Mingyu masih bersikeras untuk mendekati Chaeyeon meski ia tau kenyataannya Chaeyeon menyukai laki-laki lain.

"Ya Tuhan, kenapa cinta itu rumit sekali?" Gumammu

Kau tengah duduk di kursi taman tak jauh dari komplek perumahaanmu. Tempatnya cukup nyaman untuk menenangkan diri.

"Karena kau tak bisa memilih pada siapa kau akan jatuh cinta"

Tiba-tiba seorang laki-laki datang dan duduk sebelahmu.

"Wonwoo? Benar kan?" Tanyamu karena kau lupa namanya

Ia mengangguk kemudian tersenyum.

"Boleh aku duduk disini?" Tanyanya

"Tentu. Kursi ini bukan milikku. Lagipula taman ini tempat umum" balasmu

Ia mengangguk kemudian memberikanmu sebotol air mineral.

Kau ragu untuk mengambilnya.

"Hm... terimakasih, tapi aku tidak membutuhkannya" balasmu

"Kau membutuhkannya. Kau sedang gundah bukan? Lebih baik kau tenangkan diri dulu dengan meneguk sebotol air" ucapnya

Kau akhirnya mengambil botol tersebut kemudian berterimakasih padanya. Kau meneguknya sedikit lalu menghela napasmu.

"Sudah merasa lebih baik?" Tanyanya

Kau menatapnya bingung. Mengapa ia bisa tiba-tiba ada di taman komplek rumahmu, dan bagaimana ia bisa tau jika kau sedang gundah.

"Bagaimana kau bisa ada disini dan bagaimana bisa tepat saat aku disini juga?" Tanyamu

Ia hanya tersenyum kemudian meneguk air mineral miliknya.

"Aku juga tinggal dekat sini, dan kebetulan sedang menjaga keponakanku yang bermain sepeda disana" ucapnya sembari menunjuk seorang anak kecil sedang bermain sepeda roda empat miliknya tak jauh dari tempat kalian berada.

"Wahh lucunya" ucapmu

"Mau bermain bersamanya?" Tanya Wonwoo

"Bolehkah?" Tanyamu

Ia mengangguk kemudian dengan lancangnya ia langsung menarik tanganmu. Membawamu mendekati keponakannya yang begitu menggemaskan. Dia memperkenalkanmu dan beruntungnya anak laki-laki itu menyambutmu dengan ramah. Bahkan ia senang sekali memelukmu.

Kau memang sangat menyukai anak-anak. Bagimu melihat mereka tertawa adalah sebuah kebahagiaan kecil untukmu.

Selama kau bermain dengan keponakannya, Wonwoo hanya memperhatikanmu dari kejauhan. Bahkan sesekali ia tersenyum melihat interaksimu dengan keponakannya.

Terimakasih untuk Wonwoo dan keponakannya yang telah bisa membuatmu lupa dengan gundahmu.






Tbc~

Changed Direction [KMG] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang