Part 2

20 7 0
                                    

Selamat membaca cerita IMAGINATION

Dan jangan lupa untuk tinggalin jejak kalian

beserta kritik dan saran di kolom

komentar ya :))

-
-
-
-

"Velly bangun,kita udah sampai!" ujar Om Alex dengan menguncang pelan bahu Velly

Velly hanya menggumam tak jelas lalu guncangan di tubuhnya sudah tidak terasa lagi. Velly menggeliat lalu membuka kelopak matanya secara perlahan.

Matanya menyipit karena cahaya matahari yang menembus kaca jendela. Oh,udah sampai?  batinnya. Setelah merapikan penampilannya Velly pun turun dari mobil dengan boneka beruang yang masih dalam pelukannya.

"Koper Velly dimana,Pa?" tanya Velly saat dia menghampiri bagasi mobil dan tidak melihat kopernya ataupun koper Papanya disana

"Udah dibawa sama satpam di rumah baru kita," jawab Om Alex lalu melangkah meninggalkan Velly

Rumah? Ah,apartemen kali maksud Papa, batin Velly tak terlalu memikirkan hal itu. Dengan langkah gontai dan mata setengah terbuka akibat rasa kantuk yang masih menyerangnya,Velly mulai berjalan mengikuti Om Alex yang berjalan entah kemana.

Kepalanya tertunduk dan matanya mengarah ketanah di bawahnya bukannya ke depan.

Dukk!!!

"Aww!" ringis Velly

Keningnya terasa sangat sakit entah terantuk dengan apa dia pun tidak tahu. Walapun poni menutupi keningnya tetapi tetap saja terasa sakit.

"Apasih itu?" gerutu Velly lalu kepalanya terangkat untuk menatap benda apa yang menabrak keningnya atau terbalik?

"Dasar pagar nyebelin! Siapa sih yang naruh pagar disini?" lagi-lagi Velly menggerutu sambil memukul pagar hitam di hadapannya. Maklumlah efek baru bangun tidur atau mungkin otaknya yang sengklek karena tak sengaja terantuk tadi

Tunggu-tunggu sejak kapan apartemen punya pagar? Biasanya kan langsung masuk dengan melewati pintu kaca. Wah,ada yang aneh ini,pikir Velly.

Velly pun memutar tubuhnya untuk memperhatikan sekitar sekaligus untuk memastikan apakah dia benar berada di apartemen atau di mana?

Mata Velly memandang ke segala penjuru tempat. Dapat dilihatnya banyak sekali rumah yang hampir mirip berbaris rapi persis seperti di sebuah...perkomplekkan?

Benar-benar aneh pindahan kali ini. Velly tak habis pikir ditambah otaknya yang bergerak sangat lamban untuk mencerna semua ini, mungkin kuota nya belum diisi kali.

"Vell ayo masuk! Ngapain masih berdiri di luar?" seru seseorang dari arah belakang Velly

Sontak Velly langsung berbalik dan setelah itu dia terpatung di tempatnya. Rumah yang cukup besar sedang berhadapan dengan Velly saat ini. Rumah yang berhasil membawa Velly pada kenangan-kenangan masa kecilnya yang begitu sempurna.

Rumah yang menyimpan banyak kenangan manis nan harmonis yang terjadi dalam keluarganya. Rumah yang menjadi saksi tentang segala bentuk keharmonisan yang sangat Velly rindukan sampai detik ini.

"Vell! Kok malah bengong?" seru orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Om Alex

Sebelum memori itu mulai berputar di kepalanya, seruan dari Om Alex lebih duluan menyadarkan Velly dari pikirannya yang sedang berkecamuk.

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang