Sejak hubungannya semakin memanas, Sean juga semakin tidak jelas. Sudah beberapa hari ini dia hanya akan bermain di rumah sakit bersama Quiesha. Jadi ya mau tidak mau, Petra harus bekerja 2x lipat lebih berat dari biasanya.
"Untung bos, kalo ga ugh udah gue jemur," ucap Petra.
Hmm, Petra itu emang moodbosternya Sean, tapi dia juga bisa jadi boomerangnya Sean. Relationship goals sekali bukan?
"Hello, anybody home?"
Pria tampan nan gagah itu berucap dengan lantangnya tanpa mengetuk pintu kamar Quiesha terlebih dahulu. Matanya menelisik sekeliling ruangan, tapi sepertinya tidak ada orang. Lalu, saat ia melangkahkan kaki ke dalam, terdengar suara cekikikan dari balik tirai, dan sepasang kaki juga ikut menyembul dari sana.
"Ehmm, ada siapaaa yaaa disanaa?" Ucapnya dengan nada menggoda.
"Tok tok tok, ada orang didalam?" Tanya Petra sembari tangannya mengetuk pelan tirai itu.
"Halooww, hihihi masukin password dulu ya kalo mau liat ini siapa."
Ternyata Quiesha. Gadis itu cekikikan setelah mengerjai Petra. Suaranya pun di buat-buat berubah seolah menyeramkan, padahal ya siapapun yang mendenger taulah ya itu suara siapa? Huft 😂
"Wah pake passwordnya. Gimana kalo Passwordnya hari ini si cantik boleh makan eskrim sepuasnya? HOREE!". Mendengar ucapan Petra, Quiesha langsung keluar dari tempat persembunyiannya. Tangannya meraih tangan petra untuk melakukan perayaan yang menurutnya hebat ini.
"Eh tapi tunggu. nanti Enji marah kalo Shaki makan eskrimnya kebanyakan."
"Yaudah, ini berarti rahasia kita aja. Sip?" Balas Petra dengan suara berbisik. Seolah-olah mereka sedang menjalankan misi mata-mata.
Dengan wajah lugunya, Quiesha masih menandangi Petra. Raut wajahnya masih menunjukkan ketidakyakinannya pada lelaki berisik itu.
"Ih udah, percaya aja sama kakak, itu si macan engga akan marah. nanti kalo dia marah kakak yang tanggung jawab," Petra berusaha kembali menenangkan.
"Ga mau ah, nanti kakak dimarahin enji kayak enji marahin kak Nay."
"HA? SI SEAN NGAPAIN?"
"Heuu berisik kakak."
"Tunggu-tunggu. Ini gimana maksudnya? Ceritainnnn, nanti kalo cerita kakak kasi 10 LOL yang terbaru beneran, ga boong. Sumpah, ntar kalo kakak boong kuburannya banyak lobang cacingnya!,"
"Hahahahaha."
"Heh ketawa kamuu, sini buru cerita..."
"Ga mau. nanti Enji marah."
"Engga akan. Ini rahasia, percaya deh sama kakak."
Petra masih meyakinkan gadis di hadapannya. Segala bujuk rayu dikeluarkannya agar gadis ini berbagi. Ya penasaran sih, tumben banget liat Sean galau segininya.Karena tidak tega dengan wajah memelas Petra, akhirnya Quiesha buka suara. Dia menjelaskan apa yang dia lihat saja, dan tau apa respon Petra,"ANJIR?" Gitu. Kalo engga, "SUMPAH?" Terus "YAKIN? Itu Sean?"
Ya kan Quiesha jadi kesel dong. Tiap ngomong dipotongin mulu.Baru segitu Petra heboh, apalagi kalo tau adegan Sean mendaratkan tangannya dengan tidak sopan ke pipi Naya ya?
hmm...
☁️☁️☁️
Setelah mendengar secuil cerita Quiesha, Petra sepertinya sudah mempunyai ide cemerlang. Hal itu juga sudah dibisikkannya pada Quiesha. Dan lagi, sangat amat jarang banget kan ya Quiesha mau ditinggal lama sama Sean, ya itu juga karena petra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby,Good Night! (Completed)
FanfictionCukup. Hanya itu. Cukup bahagia, cukup tertawa. Hingga kecewa dan sedihpun tak akan terlalu terasa dalam dan menyakitkan. ''Harusnya dulu, gue ga memaksa keadaan untuk di samping dia setiap waktu'' Dan ketika katanya keajaiban itu hanya datang sekal...