Di senin pagi yang cerah ini merupakan suatu hal yang paling tidak Aiden inginkan. Ya, Upacara bendera. Entah kenapa ia malas sekali untuk berdiri di tengah lapangan pada saat matahari sedang panas-panasnya. Bukan, bukan ia tak suka tapi ia hanya malas saja berdiri sambil melihat seorang Kepala Sekolah memberikan wejangan kuno kepada murid-muridnya dan kejadian kemarin membuatnya tak bisa tidur dan hingga sekarang ia masih membayangkan kejadian dimana Mizzy 'mencium'nya di bawah tetesan air hujan di pagi hari itu.
"Lo apaan deh, ngapain pake seragam sekolah?" tanya Aiden setelah Kepsek selesai memberikan wejangannya. Dan juga mencoba melupakan sejenak adegan kemarin.
Mizzy nyengir kuda, ia tak mau menjawab pertanyaan Aiden begitu saja, biar Aiden mencari tau sendiri dan akan membuat pria di sampingnya terheran-heran sebab ia sedang mengenakan seragam sekolah. Kedua alis Aiden berkedut, ia kesal di kacangi.
Kampret juga ini cewek. Gue ngomong malah dikacangin. Udah asal nyium pula, duh greget aing!
Aiden melirik Mizzy dengan tatapan sinisnya, dan yang di tatap pun pura-pura tidak tau dan gadis ini malah asik mengoceh dengan teman-teman sekelas Aiden.
"Mizzy, gue tunggu lo di atap abis Upacara ini. Awas ga dateng." Setelah mengatakan itu kepada Mizzy, ia pun meminta teman di depannya untuk bertukar tempat.
"Oke, Aiden!" seru Mizzy hingga membuat seluruh murid di lapangan ini menoleh ke arahnya.
"Hehe … maaf." ucapnya sembari memberikan tanda peacenya.
****
"Eh udah tau belom kalo most wanted sekolah kita katanya udah punya istri!"
"Gila! Masih kelas dua udah nikah? Omegat!"
"Waduh … pernikahan dini semakin jadi ya, girls?"
"Udah gitu istrinya cantik banget! Kalo dibandingin sama kita, sih, jauh!"
"Wah … sayang banget dong Aiden udah beristri, huftt, harapanku sirna."
"Ketinggian lu ngayalnya haha!" Dan keempat gadis ini pun tertawa sehingga membuat si most wanted sekolah sampai gerah mendengarnya.
Manik peraknya memandang kedepan disertai cengiran tipis yang menandakan Aiden sedang kesal. Ia yang tengah bersembunyi di balik pilar pun keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan melewati keempat gadis tukang gosip sembari memandang keempatnya sehingga membuat mereka terkejut akan kehadiran Aiden yang tiba-tiba.
"Cabut, girls! Siaga satu!"
----
Aiden masih tersenyum, ia jadi penasaran siapa yang menyebarkan gosip aneh dan gila itu. Kalau ia gosipkan dia seorang most wanted sekolah sih tak masalah, tapi yang ia tak terima adalah ia sudah beristri! Oh, tidak, tamat sudah masa remajanya kalau Guru-Guru serta Kepala Sekolah disini sampai mendengar gosip nyeleneh tersebut.
Ia berhenti melangkah, ia jadi bingung mau kemana sekarang. Ia sudah janji dengan Mizzy untuk ke atap nanti namun ia batalkan karena ada sekelompok Ratu Gosip sedang berada di atap dengan di temani sebatang rokok di sela-sela jari mereka. Misteri Mizzy yang bisa bersekolah di sekolah ini pun belum ia pecahkan dan datang lagi masalah yang membuatnya pusing.
"Heran gue, giliran di cari susah banget ketemunya, gak gue cari dateng sendiri." oceh Aiden dan mengetukkan sepatunya ke lantai beberapa kali. Ia sedang berpikir kemana gadis aneh itu pergi.
"Nih."
"Eh?" Aiden terkejut ketika ada sebuah tangan mungil kini tepat berada di depan wajahnya. Ia menoleh ke arah kanan adan ternyata si 'gadis bayangan' sudah hadir dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend Is A Shadow
FantasyDi suatu hari, seorang anak remaja berusia 16 tahun tengah duduk di sebuah taman belakang sekolah yang sudah sepi dari para murid SMA Garuda di Jakarta. Saat itu, remaja tersebut sedang menangis dalam diam sembari menyandarkan kepalanya di batang p...