Queen Traveling | Bagian Tujuh Belas

219 18 5
                                    

Jam menunjukan pukul 8 malam. Geina hanya berdiam diri didalam kamarnya. Ia masih tak menyangka, ia sebegitu beraninya mengungkapkan perasaannya yang menggebu-gebu pada Dikon.

Ia sungguh malu sekaligus merasa senang. Malu karena ia mengutarakan perasaannya. Biasanya, jika perempuan yang mengatakan perasaannya ia akan merasa gengsi, tapi berbeda dengannya. Dan ia merasa senang, karena perasaanya bisa ia ungkapkan disaat waktu yang pas.

Geina tersenyum lebar sambil berguling-guling kesana-kemari diatas kasur queen size miliknya. Masih sibuk dengan pikirannya sampai-sampai ia tak mendengar, jika Mamanya memanggil-manggil namanya dari lantai bawah.

"Ya Allah, sayang kamu mama panggil-panggilin dari tadi nggak nyaut-nyaut. Ternyata lagi senyam-senyum kaya orang gila disini?."

Geina mendelik kesal saat mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Mamanya tepat didepan kamarnya.

"Apa sih ma, aku nggak gila kok. Cuman lagi seneng aja" seru Geina sambil memamerkan senyum cerianya seraya duduk diatas kasur.

Mama Geina perlahan menghampiri Geina dan duduk disamping Geina lalu bertanya.
"Oh, lagi seneng toh. Emang lagi seneng kenapa? kok sampe senyum-senyum sendiri"ujar mama Geina antusias

" emm... itu mah kemarin aku baru aja nembak kakak kelas aku, namanya bang Dikon" ucap Geina santai sambil menautkan jari-jaringya.

"Hah yang bener dek? kamu nembak kakak kelas kamu? Ya Allah! kurang  cantik mempesona apa kamu sampe-sampe kamu nembak cowok itu duluan?" teriak histeris Mama Geina sambil melotot ke anak perempuan yang bandelnya mengalahkan saat dirinya masih remaja dulu.

Geina mengusap kupingnya yang berdengung akan teriakan maut Mamanya pelan seraya menjawab pertanyaan dari Mamanya yang membuat dirinya tersinggung akan perkataan sang Mama.
"Ya ampun, ma. nggak pake teriak berapa kali? Lagian ya, cowoknya itu nggak pekaan banget ma orangnya. Jadinya aku yang inisiatif buat ngomong duluan kalo aku suka sama dia. Udah gitu ya, ma. Kakak kelas aku itu orangnya cueknya nauzubilah sampe-sampe aku harus nekat nyatain perasaan aku ke dia." papar Geina ke Mamanya.

Mama Geina hanya menganguk-anggukan kepalanya. "Terus dia nerima jadi pacar kamu?"  tanyanya dengan nada serius.

Geina menggelengkan kepalanya pelan sambil memperlihatkan wajah sedihnya di depan Mamanya. "Dia nggak ngomong apa-apa setelah aku ngomong itu ma. Tapi dia langsung ninggalin aku gitu aja pas lagi diatas wahana hu...hu...hu mama aku ditolak."

Mama Geina beringsut mendekati Geina lalu merentangkan kedua tangannya untuk memeluk putri badungnya.
"Yang sabar ya sayang. Kamu jangan pernah putus asa buat jadiin Bang Didik itu jadi pacar kamu!" ucap Mama Geina sambil mengusap-usap kepala Geina sayang.

Geina yang ada didalam pelukan Mamanya mengangguk-anggukan kepalanya.  Tak menghiraukan sebutan nama untuk Dikon. Sungguh, sakit memang, jika kalian pernah merasakan penolakan atas perasaan kita kepada orang kita sukai. Apalagi orang itu adalah orang yang mempunyai sifat seperti Dikon. SANGAT SAKIT!!

"Ya udah kita makan malem aja dulu yuk, udah dong jangan sedih-sedih lagi. Nanti Mama kasih uang jajan yang banyak ya." ucap Mama Geina menyemangati putrinya.

Geina menganggukan kepalanya perlahan bangkit dari kasur lalu berjalan ke lantai bawah bersama Mamanya.

🌲🌲🌲

Hari ini adalah hari senin. Yang mengharuskan Geina menjadi petugas upacara di sekolahannya. 

Geina sedang menyiapkan barisan kelas XI agar lebih teratur lagi. Setelah sudah selesai menyiapkan barisan, Geina perlahan menghampiri Dikon yang sedang mengobrol dengan para sahabatnya.

"Hehehe... Bang, Doain aku ya supaya aku bisa jadi petugas upacara hari ini dengan hikmat!." ucapnya dengan senyuman manis.

Dikon menaikan alis kanannya dan memandang Geina sinis.
"Emang lu siapa perlu banget gue doain?" tanya Dikon.

Geina menggigit bibir bawahnya sambil menganggukan kepalanya. Dan entah kenapa diatap sinis oleh Dikon membuat dirinya sedikit gugup.

"Hah, mimpi sono lu. Lu kalo mau gue doain. Lu harus mati dulu, baru gue doain sampe 1000 hari lo ada dialam kubur." Dikon berbiacara dengan agak keras. Sungguh, ini masih pagi. Bisa tidak jangan mengganggunya di pagi yang cerah ini?, hanya membuat moodnya down saja. Tapi sungguh dirinya memgucapkan kalimat itu dengan gamang antara takut dan kasihan. Kasihan saat melihat raut muka Geina yang cemberut dan takut jika ucapannya benar-benar menjadi kenyataan. Gile, bakalan nambah dosa gue. Dosa udah numpuk juga masih mau ditambah aja tobat-tobat batinnya.

"Abang, kok gitu sih sama aku." balas Geina dengan muka cemberut.

Dew dengan yang lainnya menatap Geina prihatin. Agak kesal memang. Setelah mendengar apa yang tadi Dikon lontarkan untuk Geina.

"Hei bung, dia hanya meminta doa agar ia saat jadi petugas upacara nanti lancar dengan hikmat, bukannya doa yang menurut ku terlalu kasar untuk diucapkan!" seru Butet sedikit keras.

"Heh, emang gue salah ngomong kaya gitu? Yang gue ucapin tadi murni dari hati gue yang paling dalam. Mendingan dia mati dari pada setiap gue ada dimana dia selalu ada. Nyusahin aja!" seru Dikon sambil menatap Geina tajam.

Muka Geina sekarang sudah sangat memerah menahan air mata yang sedikit lagi akan meluncur bebas dikulit permukaan pipinya. Apa yang Dikon ucapkan tadi sangat menyakiti hatinya. Ia hanya meminta doa, Tapi apa yang dia dapatkan? Hanya hinaan. Ia segera membalikkan badannya pergi meninggalkan barisan kakak kelasnya itu. Dan meninggalkan kewajibannya menjadi petugas upacara yang sebentar lagi akan dimulai. Ia ingin pergi sejenak untuk menghilangakan sesak yang ada didadanya dan hatinya.

Dikon mengalihkan pandangannya setelah Geina beranjak dari tempatnya berdiri.

"Parah lu dik. Kejar sono anak orang juga lu buat nangis. Sama sekalian minta maaf." ujar Fedrik. Yang melihat perubahan raut wajah Geina yang ingin menangis.

"Cih. Ogah banget. Kaya kurang kerjaan aja" jawabnya cuek.

Dew, Fedrik, Bimo dan Butet hanya menggeleng-gelengkan kepalanya miris.



Oke aku tidak bisa berkata-kata lagi. Aku lagi seneng nih ternyata yang baca cerita aku udah sampai 2k. Maaf mungkin kalian kira aku norak banget baru juga 2k blom jutaan pembaca tapi udah senengnya jingkrak-jingkrakan😒

Tapi untuk pemula seperti aku itu sungguh luar biasa. Biarkan orang berkata apa. Yang penting aku seneng banget😁yyyyyeyeyeyeeyeyyey 😀😀

Makasih buat yang udah baca baik silend pembaca dan pembaca aktif. pokoknya makasih banget buat kalian😘😘

Oke udah segitu aja cuap"nya ya😌😌😊

Queen Traveling (Ratu Jalan-Jalan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang