[0.7] gue difitnah woyy!!

1.9K 267 99
                                    


Gue gak pingsan. Gue jatuh doang tadi. Karena kenapa? Karena orang yang dibully sama gue tadi ngedorong gue biar gak kena pukulan dari belakang. Alhasil, dia yang kepukul sampe pingsan.

"Kamu itu baru dua hari sekolah disini dan sudah berbuat ulah?!"

"Percuma saja kalo kamu pintar tapi moral kamu gak baik"

"Berikan surat panggilan ini ke orang tua kamu"

"Mulai hari ini sampai tujuh hari kedepan kamu di skors tanpa terkecuali. Sekarang kamu bisa keluar" Gue bungkukin badan trus keluar dari ruang bk.

Sepanjang koridor semua orang ngeliatin gue. Bahkan ada yang mulai bisik-bisikin gue. Udah kebal kok, bukan kaleng-kaleng.

Gak beda dengan dikelas. Gue bodo amatin aja dan milih buat ngemas barang-barang.

"Hah, baru dua hari udah kek gini. Gimana kalo udah setahun?"

"Buat malu aja!!"

"Harus banget ya, dia pindah kesini?"

"Gue jadi takut deket sama dia"

Bacot banget. Kalau gak tau apa-apa mah diem aja.

"Kira mana? Woy! Kira!!" Gue ngambil skateboard gue dan jalan gitu aja ngelewatin Felix.

"Lo mau kemana?"

"Udah bosen disini. Mau pindah sekolah lagi" balas gue dingin tanpa noleh sedikit pun ke arah Felix.

"Jangan becanda, Ra"

"Bisa gak sih lo gak sokap sama gue?!" Emosi gue seketika meluap begitu saja. Bahkan beberapa murid disitu langsung merhatiin gue sama Felix.

"Gue mau temenan sama lo. Apa salahnya, sih?" Kata si Felix yang berusaha nyegat gue.

"Gue gak cocok punya temen. Gue introvert dan bakal selamanya sendiri, Lix!"

"Kata siapa lo sendiri terus? Gue ada kok. Gue bakal bareng lo terus. Sampe mati kalo boleh. Gue gak becanda"

Bisikan bisikan mulai terdengar. Emang aneh sih kalo Felix yang terkenal satu sekolah ini malah mau temenan sama gue.

"Lo siapa, sih? Semua orang pada benci gue dan lo sendiri yang mau temenan sama gue. Bahkan lo nolak Sua buat duduk disamping lo dan lebih milih gue yang brandalan kek gini"

"Itu karena gue sayang sama lo, Ra" batin Felix.

"Gak bisa jawab, kan? Udahlah, gue emang ditakdirkan sendiri" kata gue langsung ninggalin Felix gitu aja.

Gue ngerasa pandangan gue mulai kabur. Gue nangis.

🌻

-author POV-

Seorang laki-laki berambut hitam legam terlihat sedang bersantai ria di rooftop. Baru saja dirinya ingin bermain kealam mimpi, dia malah mendengar dobrakan serta langkah kaki beberapa orang.

Awalnya dia tidak peduli dan ingin melanjutkan tidurnya. Tapi semuanya gagal saat dirinya mendengar suara yang seperti pukulan dan sesuatu yang diseret-seret.

Diapun terpaksa memilih untuk melihat apa yang terjadi. Matanya sukses terbuka lebar saat melihat seseorang yang sedang dipukul. Dia ingin langsung melaporkannya. Namun aksinya terhenti saat seseorang tiba-tiba membuka pintu rooftop. Laki-laki itu sontak mundur dan bersembunyi.

Lagi-lagi mata dibuat ingin lepas mendapati seorang gadis yang mengeluarkan bungkus rokok. Tapi karena merasa ada orang selain dia. Gadis itu terluhat mengurung niatnya itu.

Laki-laki berambut hitam legam itu tidak hentinya melihat gadis yang tidak jauh darinya. Dia merasa kalau dia pernah melihat gadis itu sebelumnya.

Tidak lama, dia melihat gadis itu mulai dicegat orang-orang tadi. Dengan cepat laki-laki itu mengambil hpnya dan merekam kejadian itu.

"Itu Kira bukan sih? Kira yang gue tolong di hotel waktu itu?"

to be continued...

Direvisi pada tanggal:
-11/07/20-

- iKON udah di Indonesia yahh
ngapain? Fansign? Apa? Lo gak ikut? HUHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHA

SAMA NJIRR!!! HAYOK KELUAR, KITA HIRUP OKSIGEN BERSAMA iKON!!

- DABEL APDET NTAR, SUER DAH GUE:))
🌻

K a m a r Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang