mansion vampir

5.9K 357 2
                                    

Zurra menatap mansion gelap tepat didepannya. Suasana dingin yang mencekam membuat siapa saja enggan untuk menginjakkan kaki di istana suram itu.
Zurra mengikuti langkah leo dengan sesekali melirik sekeliling mansion.

"Selamat datang lord dan lady" ucap seorang pria tua yang masih berkarisma.
Leo hanya diam dan mengangguk berlalu kedalam mansion.
Zurra terperangah melihat isi dalam mansion yang jauh berbeda dari luar.
Ruangan yang temaram tak sesuram diluar , bahkan diruangan ini zurra melihat barisan lilin yang berjejer rapi hingga kearah tangga.

Deheman seseorang membuat zurra terlonjak kaget.
"Wo astaga , anda mengagetkan saya tuan" pria yang mengagetkan zurra terkekeh sembari membungkuk hormat ke arah zurra.
"Jevon saja lady . Saya kaki tangan lord leo. Mari saya antar ke kamar anda."
"Hmm baiklah pak , hm jevon maksud saya"

Zurra mengikuti langkah jevon sesekali mengernyit bingung melihat beberapa pelayan membungkuk kearahnya.
Zurra berjalan dengan diam sampai seseorang mengendus didepannya.
"Siapa wanita ini jevon , wangi darah nya sangat manis" ucap pria tersebut mengendus rambut zurra.
"Singkirkan tangan menjijikan anda dari rambutku sialan" desis zurra menepis tangan pria tersebut.

"Wow sungguh luar biasa. Kau pikir dirimu siapa hah .Darah mu akan ku minum sampai kering jalang kecil." zurra terkesiap mendengar ucapan pria tersebut.
Tangan zurra melayang hendak menampar pria tua dengan seriangaian menjijikan itu sebelum jevon mendorong pria tersebut dan membawa zurra kebelakang tubuhnya.

"Maav tuan markus , tapi sepertinya anda salah bermain dengan nona ini ." ujar jevon menekankan setiap kata katanya kepada pria tua tersebut. Markus tersenyum miring memperlihatkan taringnya siap untuk menyerang jevon.
Suara serak nan dingin membuat markus terpaku ditempatnya.
"Maav paman tapi kau tidak diundang untuk pengangkatan lady ku" ucap leo dingin menarik tangan zurra dan mendekapnya.

Markus terkesiap dan menatap zurra dan leo bergantian.
"Kau sudah gila leonard , bagaimana bisa seorang manusia menjadi pimpinan vampir"
"Sepertinya aku tidak pernah minta pendapat anda paman" desis leo menatap datar sang paman yang menatapnya tajam.

Leo sungguh sangat membenci tua bangka tersebut jika ia tak ingat markus adalah adik dari mendiang ayahnya.
Leo menatap jevon mengisyaratkan jevon untuk mengusir pria tua menjijikan tersebut.
"Aku akan membuat perhitungan leonard , bagaimana bisa kau menjadikan manusia lemah sebagai ratu mu" teriak markus saat diseret keluar mansion.

Leo mengedikkan bahu dan menatap zurra dengan lembut.
"Apa kau baik baik saja lady ? Apa kau takut" ucap leo membelai pipi zurra yang hanya diam menyaksikan perdebatan mereka.
"Maaf leonard sepertinya kata takut tidak ada dalam kamus ku . Aku mulai mengerti sikap arogant mu turunan dari siapa" jawab zurra menaikkan satu alisnya membuat leo terkekeh dan mencium bibir zurra singkat.

"Aku tak sabar merasakan mu malam ini lady" bisik leo tepat ditelinga zurra.
Zurra terdiam dan mengerjapkan mata beberapa kali. Leo terkekeh dan hilang sebelum zurra mengamuk.
"SIALAN KAU LINTAH MENJIJIKAN . JANGAN HARAP BISA MENYENTUHKU BANGSAT. DASAR LINTAH PRNGHISAP DARAH"

Beberapa pelayan dan jevon menatap bingung zurra yabg teriak teriak sendiri dibawah tangga.
"APA LIAT LIAT HAH ? SIAL."
Mendengar bentakan zurra pelayan pelayan tersebut pergi dengan cepat.
"Brengsek , kan ku potong punya mu dan kubagikan pada anjing anjing di pack ben" gerutu zurra menunjuk nunjuk angin tepat leo berdiri tadi.

Jevon menggeleng tidak percaya dengan lady barunya yang sungguh luar biasa ajaib.
Jevon mendekat dan menepuk bahu zurra. Namun kesialan bagi jevon menjadi tempat amukan zurra.
"Heh jevon , jangan coba coba menyentuh ku brengsek. Kau tau jevon sebagai laki laki kau harus menghormati perempuan . Jangan sesekali asal cium dan mengajak making love brengsek . Sial akan ku potong kalian semua" teriak zurra tepat didepan jevon.

"Sial keluar dari sarang anjing masuk ke sarang lintah mesum penghisap darah"gerutu zurra meninggalkan jevon yang terdiam bingung.
"Heh jevon , antar aku ke kamar . Jangan diam seperti orang bodoh" ucap zurra kembali kehadapan jevon.

Jevon terkesiap dan mengantar zurra kekamarnya sekejap mata.
Setelah mengantar zurra kekamar, jevon menggerutu di ambang pintu kamar.
"Maaf pak tua , aku masih mendengar gerutuan mu . Cari lah tempat untuk menyalurkan emosi mu . JANGAN DIPINTU KAMAR KU. TUTUP DAN PERGILAH"

"Ba - babaik lady" ujar jevon gelagapan menutup pintu kamar zurra.

"Astaga aku bisa gila menghadapi manusia satu itu. Umurku akan bertambah 100xlipat jika terus meladeni nyonya manusia di mansion vampir." gerutu jevon melesat pergi mengingat tingkah seorang manusi di mansion para vampir , yang sialnya akan diangkat menjadi seorang ratu vampir.

zurra the AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang