Ada banyak hal yang dikurung waktu
Rindu ini ingin sekali keluar di antara dua jarum itu
Namun ia tetap abadi di situ dan lena bersama kamu
Ada banyak hal yang dikurung waktu
Jiwa menemukan batas untuk berharap
Lalu ia mati di situ di tempat yang aku tidak boleh lagi
Lewat bersama setangkai bunga matahari kegemaranmu
Ada banyak hal yang dikurung waktu
Wajah-wajah mereka setia hidup di situ
Tetap ku kunjung di balik penjara itu
Ada banyak hal yang dikurung waktu
Janji-janji
Isi-isi
Malam-malam
Memori-memori
Debu-debu
Harapan-harapan
Amarah-amarah
Yang menjadi sungai kehidupan
Ku tuang nafas ini di antara dua jarum yang mengurung itu
Dan mengunci mereka diam-diam di sana.

YOU ARE READING
Sejarah Dari Mata Pengalah
PoetryKumpulan puisi dan prosa tulisan M. Firdaus Kamaluddin.