Prolog

6.1K 346 2
                                    

'Assalamualaikum bang.. Iya gue baru banget nyampe rumah selesai shooting ini makanya baru sempet telpon lo sekarang' Ujar seseorang disebrang sana dengan nomor tak dikenal dan di waktu dini hari ini menelpon salah sambung sepertinya.

hah? tunggu, gue.. gue kayak familiar sama suara ini

"Maaf, tapi kayaknya anda salah sambung" Ucapku sopan

'Loh? Ini bukan nomor bang omen?'

"Bukan"

'Astaghfirruullah maaf ya ganggu jam segini'

"Iya gak apa-apa"

'Btw, lo sadar ya gue siapa?'

Gue mau jawab, tapi takut salah juga.

"Gak yakin"

'Hah?Wahahahahah kok gak yakin sii'

Lucu. Satu kata itu muncul dibenakku setelah mendengar gelak tawanya dari sebrang sana. Aku begitu yakin si pemilik suara ini adalah orang yang familiar atau bahkan dikenal semua penduduk Indonesia.

"I—Iqbaal?" Tanyaku ragu

'Katanya gak yakin.. hahaha'

"Ya abis kan kali aja cuma mirip suaranya" Gue mendengus. Kesel sama godaannya dia. Tapi entah kenapa gue masih gak yakin. Tapi kalo emang bener... ASTAGAAH!1!1!

'Hahaha iyadeh.. Maaf ya sekali lagi. Gue tutup dulu telfonnya sori ni. Oiya diem-diem ajaya. Lo satu banding beribu orang yang beruntung loh!'

"Ah.. Iya-iya"

'Thanks banget ya! Senang bisa dapet kejadian gak sengaja ini hehe'

Apalagi gue coba, beribu riburibu++++ seneng lagi wooooeee

'Assalamualaikum.. siapa? Lupa nanya nama lo loh haha'

"Hah?Ah?Gue?Oh gue?Gue (NamaKamu)!" ANJIR (NAM) KENAPA JADI TERBATA GITU SII MALU-MALUINN

'Oh, ok (NamaKamu).. Selamat tidur Assalamualaikum'

Sedetik kemudian gue lemes, bener-bener lemes sampe telpon genggam pintar gue jatoh yang untungnya diatas kasur. Gue lemes. Malem itu mungkin cuma salah satu dari mimpi yang sepintas lewat dibawah alam tidur gue, tapi ini nyata. Nyata.

Seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan dengan kebodohannya salah sambung dan beruntungnya itu nyambung ke nomor gue. How lucky am i?!

Untittled ✖️ IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang