[1] sejoli ➵ p.woojin ✔

[tigabelas]

"maunya?"

"woojin."

"ih gemeees. pen cium," ucap woojin sambil cubit pipi miyoung.

"heh heh di teras rumah orang heh!" jawab miyoung tatkala woojin udah mulai monyongin bibir ke arah miyoung.

"oiya lupa. ah kecewa."

"eh jin, btw gua mau nanya." ucap miyoung.

"apaan?"

"lo suka sama sana? keliatannya sana suka sama lo?" tanya miyoung.

"menurut lo? yakali gua sama sana. gua kan udah bilang berkali kali sampe bosen, gue sukanya miyoung." jawab woojin.

"ogituuuu?" tanya miyoung niatnya bercandain woojin.

Chu~

woojin mengecup sekilas bibir miyoung.

"HEH HEH HEH CIUM CIUMAN KALIAN PASANGAN MESUM!"

"ah anjir apasi kalian? ganggu aja." kesal woojin.

sopasti yang ganggu mereka itu 3 sejoli yang tersisihkan.

"udah sono pulang." usir guanrich si pemilik rumah.

--

"makasih ya jin, udah anterin gue." ujar miyoung saat turun dari motor woojin.

"sama sama, sayang."

blushing pt.2 nih.

"pipinya b aja kali, sampe kayak tomat gituu." goda woojin.

"ish lo---"

drrtttt.

telepon bunyi dari ponsel miyoung.

"halo daniel? kenapa?"

woojin yang kepo pun menempelkan kupingnya ke sebelah hp miyoung agar suara daniel terdengar.

"besok pagi berangkat sekolah bareng yuk?"

miyoung melirik woojin. woojin menggelengkan kepalanya menandakan jawaban jangan mau, besok sama gue aja.

"eum sorry niel gue besok gabisa."

"hm gitu ya? yaudah deh gapapa. next time ya,"

"okey."

"lagi ngapain young?"

"LAGI SAMA GUA. SORRY UDAH DULU YA, KITA ADA URUSAN. DADAH." ini pake tenaga super suara woojin. dan telponnya langsung dimatiin gitu aja.

"ih jin? gasopan tau," protes miyoung.

"ya abis dia ganggu. udah sekarang sana masuk rumah." ujar woojin.

"lu mau pulang?"

"emangnya boleh kalo gua masuk dulu?"

"gagaga. udah sana pulang," usir miyoung.

"ih ngusir. yaudah deh, besok pagi gua jemput ya." ucap woojin.

"oke siap. dadah,"

woojin pun pergi. miyoung masuk ke rumah.

line!

Sana: puas lo ngerebut woojin dari gue?