El sedang bersantai di pinggir pantai, dia selalu singgah selepas bekerja di sebuah tokoh bunga untuk merasakan angin malam sekaligus menghilangkan kepenatan.
Siapa yang bakal menyangka kesialan datang padanya.
El yang mencoba merasakan air pantai dengan kaki telanjang tiba-tiba terpeleset dan hanyut ke tengah laut.
El tidak bisa berenang, tak ada satu pun orang-orang di pantai, bahkan nelayan sekalipun.
Wajar saja, ini sudah subuh sekitar jam 02.
El kesulitan bernafas dan menyadari dirinya telah tenggelam semakin dalam.
El mencoba naik ke permukaan tetapi tetap saja... usahanya tak membuah kan hasil. Malahan, El merasa semakin penat dan berakhir dengan keputusasaan.
"Tolong..."
"Siapapun tolong aku..."
Teriak El dalam hati. Tubuhnya terasa kaku, dadanya terasa sesak, dia baru saja tenggelam di dasar laut yang sangat dalam.
"Apa kau butuh bantuan?"
Samar-samar El mendengar suara seseorang, matanya setengah terbuka, El tidak bisa melihat sosok itu dengan jelas.
"Aku bisa memberi mu hidup dengan satu syarat" Sosok itu terdiam sejenak.
"Jadilah milikku"
Ucapnya dengan wajah yang tersenyum sinis.
***
"...Ini dimana?" Tanya El dengan suara parau selepas menangis karena kejadian tadi.
"Selamat datang di rumah barumu sayang" Sambut seorang pria berbadan kekar dan memiliki kulit berwarna coklat ketuaan.
"Aaaaahhhhh" Teriak El yang mendapati pria aneh bertelanjang dada dan memiliki ekor menyerupai duyung memanggilnya dengan sebutan sayang.
"S-s-siapa k-k-kau" Tanya El dengan nada ketakutan.
"Kenapa wajah mu pucat begitu sayang? Apa kau lupa? Sekarang kau milikku kan" Ucap pria itu mengingatkan dengan wajah mesum.
El merasakan ada hal yang janggal padanya.
"Apa-apaan ini?!" Teriak nya saat mendapati tubuhnya hanya mengenakan bra .
Ia pun melirik ke bawah...
"Ya Tuhan..."El hampir saja pingsan saat melihat kaki nya yang indah berubah menjadi sebuah ekor.
Pria yang melihat tingkah nya tersebut hanya terkekeh melihat wanitanya itu.
"K-k-kenapa kau tertawa?!" Ucap El sambil menutup tubuhnya dengan kedua tangannya. Wajah nya memerah akibat malu.
"Tak salah aku menyelamatkan mu sayang" Ucap pria itu sambil mencium jari-jari kecil El.
Dengan segera El menarik tangannya dengan kasar.
"Kau tak ada hak untuk mencium jemari ku" Ucapnya ketus.
"Apa yang telah kau lakulan pada ku?"
"Apakah ini sebuah kutukan?"
Tanya El penasaran."Hmh! Kau akan mengetahuinya nanti" Pria itu tersenyum tajam.
"Kau tak perlu banyak bicara sayang, suara mu terdengar sangat parau"
Dengan nada menjijik kan pria itu menunjukkan ekspresi sok imut."Jangan sok khawatir deh! Ekspresi mu membuatku mual!" Bentaknya.
El sangat benci melihat pria yang sok imut.
Baginya, itu suatu hal yang menjengkelkan."Sepertinya kau belum menerima keadaan mu yang sekarang" Ucapnya sambil menatap El sinis.
"Tidurlah. Aku harus membawa mu berkeliling sebentar" Ia pun berbalik badan dan segera pergi.
Baru kali ini El merasakan berbaring sambil terapung di bawah air.
El penasaran, kenapa ia bisa bernafas dalam air?
"Mungkin ini bagian dari mereka"
Batinnya."Apakah ini kutukan?"
"Cobaan macam apa ini?"
"Kesialan apa lagi yang aku dapat kan nanti?"
El memiliki begitu banyak pertanyaan di benak nya. Saking letih nya dia sampai tertidur pulas.***
Hai-hai salken.
Ini cerita pertama saya, maaf kalo ceritanya kurang menarik atau tidak jelas.Saya pengen minta saran dan nasihat dari kalian.
Siapa tahu ada sesuatu yang mesti di perbaiki.
Salam hangat.
A-ayumi ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Of A Beach
Fantasy"Tolong..." "Siapapun tolong aku..." Teriak El dalam hati. Tubuhnya terasa kaku, dadanya terasa sesak, dia baru saja tenggelam di dasar laut yang sangat dalam. "Apa kau butuh bantuan?" Samar-samar El mendengar suara seseorang, matanya setengah terb...