Keesokan harinya tepatnya di kelas, Yoohee menggebu-gebu minta dipasangakan oleh kyungsoo dalam satu kelompok, karena hanya beranggotakan dua orang saja. Pikir Yoohee akan sangat menguntungkan bagi dia. Setelah dapat satu kelompok dengan Kyungsoo, ia segera menghampirinya dan menanyakan kapan mulai mengerjakan tugas bersama.
Kyungsoo melirik sekilas sesaat menyadari kehadiran Yoohee. Dan menjawab singkat "Terserah". Tiba-tiba ia teringat kejadian kemarin di kedai mie, dan langsung tersadar dengan pertanyaan Yoohee yang mengusulkan jika dikerjakan sekarang saja, sekalian pulang sekolah. Namun Kyungsoo merasa aneh dengan usulan itu, karena biasannya hari ini Yoohee ada club. "aku ada urusan". Ucap Kyungsoo cuek, tak mau ambil pusing.
"Oh ? Gwenchanayoo kau selesaikan uruasanmu aku akan menunggunu". Ucap Yoohee dengan senyum yang menyinggung ke dua pipinya. "Kira-kura aku menunggumu dimana nih ?". Tanyanya. Lalu kyungsoo menjawab menyuruhnya menunggu di taman dekat ruang club. Tak lama kemudian Kyungsoo meninggalakanya pergi. Terbesit perasaan sedih seketika melihat perlilaku Kyungsoo yang masih cuek terhadapanya. "Gwenchanayo Yohhee.. suatu saat Kyungsoo akan membalas perasaanmu, kau hanya perlu bersabar. Karena sesuatu yang indah akan datang tepat pada waktunya". Batinya menguatkan diri.
"Oh iya!. Sepertinya aku harus ke perpustakan untuk mencari buku, umm... hitung-hitung memperbanyak referensi dan memudahkan kyungsoo". Ucapnya menuju ke perputakaan.
Kyungsoo POV
Aku berjalan di lorong ruang club seni musik dan memikirkan kenapa Yoohee tidak datang ke clubnya ? Bukannya dia deket sama byun saem ?, anak itu benar-benar susah sekali ditebak. Setibanya di ruangan, padanganku tertuju pada jendela besar yang menampilkan area taman depan ruangan club seni musik. Aku mulai bertanya-tanya keberadaan Yoohee, karena aku menyuruhnya menunggu disana tapi ini kenapa dia nggak ada ? Kemana dia sebenarnya. Cangkkaman kenapa juga aku memikirka dia, mana aku peduli denganya.
Aku latihan kisaran satu jam, sekilas aku melihat jendela besar dan nampak yeoja yang amat ku kenal, siapa lagi kalo bukan Park Yoohee. Ketika mengetahuinya membuatku senyum-senyum sendiri. Tiba-tiba salah satu sunbaeku memintaku fokus dalam latihan dan kemudian aku melanjutkan latihanku.
End POV
Baekhyun mengenakan kemeja putih dengan kedua lengannya di tekuk hingga siku dan menggunakan celana jeans tiba di ruang club seni dengan banyak kanvas yang dia bawa, bahkan dia harus di bantu satpam sekolah. Ia melihat sekeliling ruangan yang sepi, jadi dia menata kanvas di seluruh ruangan sendiri.
Baekhyun tersenyum melihat murid-muridnya berdatangan hingga senyumannya memudar mengetahui jika Yoohee tidak ada. " Park Yoohee eodi ?" Tanyanya, lalu dijawab salah satu temannya yang mengatakan jika Yoohee sedang kerja kelompok.
Baekhyun yang mengetahui alasan Yoohee tidak hadir, sedikit kecewa. Di dalam pikirannya muncul pertanyaan, seperti mengapa Yoohee tidak mengabarinya bahkan Yohee sendiri adalah salah satu pengurus club.
Pikirannya ia kesampingkan dan memualai kegiatan clubnya. Sudah kisaran satu jam berlalau, ia menunggu muridnya menyelesaikan lukisan, hal itu membuatnya bosan. Ia menatap luar jendela dengan pandangan taman sekolah, seketika pandangannya terfokuskan pada sesosok yeoja yang tengah duduk di bangku dan disampingnya ada beberapa buku. "Kenapa dia sendirian ?". Pertanyaan itu pertama kali muncul di benaknya, lalu ia ingin menghampirinya akan tetapi ada salah satu muridnya meminta bantuan kepada Baekhyun, mau tak mau ia membantu salah satu muridnya.
Waktu berjalan kisaran satu jam setengah di hitung Yoohee duduk di bangku tersebut. Ia meregangkan tubuhnya karena sudah mulai lelah menunggu. " Apa dia sudah pulang ? Umm mungkin dia masih mengurusi masalahnya. Tunggu saja deh" batinya. Akan tetapi rasa kantuk mulai menyerangnya dan membuatnya perlahan tertidur bersandar di bangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Want a Perfect Time
FanfictionWaktu... Semua orang terkadang memang menyalahkan waktu, waktu yang tidak tepat membuat sesorang kehilangan sesuatu yang berharga. Ketika hati Yoohee membenarkan siapa namja yang dia cinta, namja itu pergi tanpa memberikan kabar sedikit pun. Yoohee...