Tidak ada yang menentang pernikahan Kris dan Kyungsoo. Orangtua, saudara, kerabat dan sahabat pun mendukung pernikahan mereka. Kris dan Kyungsoo sendiri, hanya bisa pasrah atas keputusan yang sudah dibuat atas hidup mereka.
Kris sebenarnya tidak peduli pada keputusan orangtuanya, selama dia masih diberikan kekuasaan penuh atas perusahaan. Keluarga Wu sudah terlanjur menyukai Kyungsoo.
Perasaan Kris sendiri?
Entahlah. Bahkan sedikitpun dia tidak melirik Kyungsoo. Baginya, pria yang akan menikah dengannya, hanyalah anak kecil yang merepotkan. Kris tidak mau ambil pusing dengan itu.
Seperti misalnya, ketika mereka harus memilih cincin pernikahan untuk mereka. Kris sebenarnya tidak mau ambil pusing. Tapi Kyungsoo memaksa agar mereka memilih bersama.
"Demi Tuhan, Kyungsoo... Aku banyak pekerjaan di kantor," Kris setengah memohon ketika Kyungsoo meminta pergi bersamanya.
"Tapi kita sebentar lagi akan menikah, hyung."
"Kau pilih saja sendiri, aku setuju dengan pilihanmu."
"Tidak bisa begitu hyung. Yang menikah kan kita, bukan aku saja. Bagaimana kalau hyung tidak suka?"
"Aku pasti suka," Kris mencoba meyakinkan calon pasangannya.
"Pokoknya Kyungie hanya mau membeli cincin pengantin dengan hyungie saja. Kalau hyung sibuk, sebaiknya pernikahan diundur saja," Kyungsoo mencebikkan bibirnya.
"Andwei! Pernikahan harus tetap lanjut."
"Kalau begitu, besok mencari cincin?"
"Sabtu. Aku akan mengosongkan jadwalku."
"Hyung seorang CEO di perusahaan. Hyung bisa libur kapan saja kan? Sabtu aku akan bertemu teman-temanku, hyung..."
"Ya sudah, besok jam 12. Ku jemput di kampusmu, selepas makan siang."
"Call!" Kyungsoo tersenyum puas.
******
Keesokan harinya Kris menepati janjinya untuk menjemput Kyungsoo dikampus. Kali ini dia tepat waktu, karena tidak ingin mendengar omelan Kyungsoo yang dapat membuat telinganya pengang.
Kris turun dari mobilnya, menggunakan kacamata hitam dan sudah melepaskan jas kerjanya. Dia hanya mengenakan kemeja putih dan celana kain yang sangat pas dengan bentuk tubuhnya. Dasinya sudah dilepas dan kancing teratas kemejanya sudah terbuka.
Beberapa pasang mata memandang Kris dengan tertarik. Kris sudah terbiasa dengan sorotan kagum banyak orang. Dia hanya melangkah angkuh sambil mencari sosok Kyungsoo di dalam kampus.
Di area kampus pun terjadi sedikit kehebohan seiring dengan kehadiran Kris. Mereka bertanya-tanya apa tujuan Kris masuk ke kampus.
Kris menemukan Kyungsoo di sebuah taman sedang bersantai dengan teman-temannya. Keributan yang diakibatkan kehadiran Kris, membuat Kyungsoo mau tidak mau menolehkan pandangannya, —mencari tau penyebab keributan.
Mata Kyungsoo membesar dari ukuran normal saat melihat Kris berjalan dengan santai ke arahnya. Kris terlihat lebih tampan dari biasanya —menurut Kyungsoo.
"Dia tampan..." ternyata ada yang berpendapat sama dengan Kyungsoo. Dia Sehun, yang ikut terpesona.
"Kita tidak jadi pergi mencari cincin?" Kris membuat kelima namja yang sedang terkagum melihat Kris, kembali ke realita.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴋʀɪꜱꜱᴏɪꜱᴍᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]
Fanfiction#15 [21++] [Private Story] [Kris dan Kyungsoo] [BL - MPREG] Ini adalah story yang dipindahkan dari akun @kyungsooisme. Kyungsoo adalah namja polos. Dia menghabiskan masa magangnya di perusahaan Kris. Awalnya dia merasa nyaman magang di perusahaannya...