Malam begitu suram. Udara dingin berhembus memekakan tulang. Suasana mencekam. Sama seperti suasana di dalam sebuah rumah besar yang kini hanya ada keheningan.
Bau amis menyeruak memenuhi salah satu kamar di sana. Menunjukan satu orang yang sudah tak bernyawa dan satu orang yang masih tengah meregang nyawa di tangan seseorang yang memandangnya remeh. Di tangan orang tersebut terdapat sebuah pistol."aku tahu kau ada di balik pintu Changkyun-ah" kata orang tersebut.
Tak lama kemudian muncul lah sosok anak berusia 13 tahun dari balik pintu.
Anak itu, Changkyun menatap orang yang tengah mencengkram kerah sang appa dengan tatapan nyalang.
"kenapa kau melakukannya hyung?!.....kenapa kau membunuh eomma ku?!.....lepaskan appa ku!!" seru Changkyun.
Sosok itu menyeringai. "kau akan tahu jawabannya pada saat yang tepat. Dan itu bukan sekarang"
"APA SALAH MEREKA SAMPAI KAU TEGA SEPERTI INI?!"
"Sudah ku katakan Changkyun-ah, kau akan tahu pada waktunya nanti"
"JANGAN SEBUT NAMAKU DENGAN MULUT TERKUTUK MU ITU!! SEKARANG LEPASLAN APPA KU!!"
"sayangnya aku tak bisa"
DOR
"APPA!!......"
Sosok yang dari tadi ada dalam genggaman orang yang di panggil 'hyung' oleh Changkyun ambruk dengan kepala berlubang.
Changkyun lari kearah jasad sang Appa. Memeluk tubuh kaku tersebut. Rauangan akan kesedihan mulai terdengar.
"appa bangun appa....hiks.....jangan tinggalkan aku.....hiks"
Changkyun beralih pada sanga eomma. Memeluk tubuh yang telah menjadi dingin tersebut. "eomma.....hiks...."
Sosok yang dari tadi menyaksikannya hanya menatap datar pada pemandangan dihadapannya.
Changkyun mengalihkan perhatiannya pada sang tersangka atas pembunuhan kedua orang tua nya. Menatap sosok tersebut penuh kebencian.
"aku akan membalaskan ini semua......tunggu sampai waktunya tiba.....kau akan mati di tangan ku" desis Changkyun dengan nada suara yang sangat datar.
Sosok tersebut menyeringai. "aku senantiasa menunggu waktu itu akan tiba. Kuatlah!! Untuk menunggu waktu itu tiba, kau bisa mencari tahu alasan aku melenyapkan yang 'kau anggap sebagai orang tua' mu itu. Cari nama-nama itu! jika kau pintar maka kau akan menemukan jawaban atas segala sesuatunya dengan mudah" sosok tersebut melemparkan sebuah buku kecil ke hadapan Changkyun. "datanglah padaku saat kau yakin kalau dirimu sudah kuat dan yakin kalau kau akan dapat melenyapkan aku" didetik selanjutnya sosok tersebut pergi melompati jendela.
Changkyun kembali meraung menangisi kedua orang tuanya.
"EOMMA!!!.....APPA!!!...."
••••
Mata yang sedari terpejam kini terbuka dengan sempurna kala mimpi buruk itu kembali menghantuinya. Mimpi yang selalu mengingatkannya pada kenangan buruk di masa lalu.
Dia, Changkyun meraup wajahnya kasar. Ia tidak suka saat mimpi itu kembali lagi. Mimpi yang menjadi awal dari penderitaan hidupnya.
Changkyun menatap kearah jam di atas nakas. Ia menghela nafas kala waktu masih menunjukan pukul 6 pagi.
Menghela nafas beberapa kali sebelum kemudian beranjak kearah kamar mandi untuk segera bersiap-siap. Ia masih berusia 18 tahun, yang tandanya kalau ia masih sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Side [Im Changkyun] END
FanfictionBegitu dingin dan tak tersentuh. Sebuah sisi gelap di balik wajah datar namun polos seorang Im Changkyun. Siswa sekolah menengah akhir tingkat dua. Tak memiliki teman dan memiliki sifat yang dinginnya melebihi es. Jangan tertipu oleh wajahnya yang t...