Bagian 20 :: Epilogue

5.4K 625 107
                                    

The New Chapter of Our Life

•°•°•°•

Wonwoo melenguh dalam tidurnya. Matanya begitu malas untuk terbuka. Badannya terasa begitu lelah. Bahkan tulangnya terasa akan remuk. Suara kicauan burung terus menyapa pendengarannya. Ia sadar ini sudah pagi.

Sebuah kecupan Wonwoo rasakan pada keningnya. Hangatnya pelukan terasa masih melingkarinya. Ia pun kalah dengan rasa malasnya dan lekas membuka kedua matanya.

Terlihat lelaki dengan raut bangun tidur yang tengah tersenyum hanya untuk Wonwoo. Rambutnya terlihat berantakan tapi tetap terlihat tampan. Kecupan itu kembali dihadiahkan untuk Wonwoo pada pipi merona empunya.

"Selamat pagi" Suara Mingyu terdengar masih serak khas orang yang baru terbangun dari tidurnya.

Wonwoo tersenyum dengan mata yang mengerjap pelan, "Kau tau? sudah hampir setahun dan aku masih merasa malu setiap melihat wajahmu pertama kali"

"Kau dengar ucapannya? Dia malu dan itu menggemaskan" ucap Mingyu sembari mengusap pelan perut Wonwoo. Kehidupannya memang semakin bahagia ketika 2 bulan yang lalu Wonwoo diketahui tengah mengandung anaknya.

Wonwoo tertawa lemah. Sungguh ia memang sering mendengar bahwa masa-masa kehamilan itu melelahkan tapi tak disangka akan separah ini. Apa ini hanya bagi dirinya saja? Wonwoo merasa anak di dalam kandungannya begitu kuat hingga tulang ekor punggungnya benar-benar lunglai.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Mingyu ketika melihat wajah Wonwoo sedikit meringis. Ia mengelus surai pasangan hidupnya itu hingga empunya terpejam untuk beberapa detik.

"Apa bertambah sakit?"

Wonwoo dengan cepat menggeleng, "aku hanya ingin seperti ini" ia kembali mengeratkan pelukannya.

"Di saat seperti ini adalah saat aku membenci fakta di mana aku tidak bisa membaca pikiranmu"

"Kau terlihat buruk jika kesal seperti itu" Wonwoo tertawa puas lalu mencubit dagu tegas Mingyu "Jangan memperlihatkannya pada anak kita nanti, ia akan mengompol karena tertawa"

"Kau masih sama, senang sekali mengataiku"

"Mingyu ..." Wonwoo memanggil dengan senyuman yang pudar begitu saja. Tatapannya lemah memandangi kedua bola mata Mingyu.

"Kau pucat Wonwoo. Apa kau yakin kau baik-baik saja?"

"Cium aku"

Mingyu merasa benar-benar khawatir saat ini. Ia harus meminta Jihoon datang sesegera mungkin. Ada yang tidak beres pada Wonwoo. Ia tau jika Wonwoo memang semakin lemah sejak mengandung tapi mengapa menjadi semakin parah. Kantung mata Wonwoo bahkan menggelap dan ia terlihat banyak kehilangan berat badan.

"Sayang ..." Mingyu menarik dagu Wonwoo lalu menatapnya lembut "Kau tidak perlu memintanya"

Selanjutnya, Mingyu meraup bibir Wonwoo dengan cepat. Menghisap bibir bawah Wonwoo yang tebal dan selalu membuatnya candu. Suara kecipak itu mengisi kamar yang hanya terisi oleh mereka. Semakin panas sampai tangan Mingyu sudah meraba punggung Wonwoo.

Namun, ciuman itu terhenti seketika. Mingyu menjauh dan menatap Wonwoo khawatir. Baru saja ia merasakan punggung Wonwoo dengan tulang yang semakin menonjol. Rasanya tadi malam tidak seperti itu. Mengapa perubahannya terjadi sedratis itu? Ada apa yang terjadi dengan Wonwoo?

"Mingyu ada apa?"

Mingyu pun lekas bangkit dari tempat tidur. Ia meraih ponsel yang tengah mengisi baterainya di atas meja. Mengabaikan pertanyaan serta tatapan penuh tanya Wonwoo yang terarah padanya.

Beauty of The Dark | MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang