Seberapa besarkah luka yg telah kuberikan ? Seberapa banyakkah derita yang telah kutuangkan dalam cerita kita ?
Aku tau perih kau rasa dalam luka yang menganga
Maafkanlah aku untuk segala luka yang kau rasa
Tak kusangka cinta tumbuh membabi buta
Hingga tak memberiku kesempatan untuk menyayangimu dengan sempurna
Aku paham jika sebagian besar dari cerita kita adalah tentang kekecewaan
Aku mengecewakanmu berkali kali
Hingga tak sempat lagi kuhitung dengan jari
Mulut berbisaku telah racuni cinta murni dalam hati
Menutup ruang bagimu untuk bereaksi
Mungkin kini lukamu lebih besar dari rasa cintamu
Mungkin rasa kecewamu lebih dalam dari rasa sukamu
Aku tau
Aku paham
Aku mengerti
Kau pantas ludahi aku dengan kebencian
Sebab airmatapun telah kau teteskan untuk sikapku yang kejam
Maafkanlah aku untuk segala dusta yang telah kutuliskan dalam drama percintaan kita
Aku tau beribu maafpun takkan mampu hilangkan luka yang sudah terlanjur meradang
Namun berilah aku kesempatan untuk mengundang liang dalam geram
Aku bukanlah seniman berbakat untuk lukiskan cinta dalam bahagia
Aku masih coba, mencari pena terbaik untuk menuliskan cerita indah dalam lembar perjalanan kita
Karena saat ini semua pena yang kupunya hanya mengeluarkan tinta merah menyala
Maafkan aku untuk segala keegoisanku
Maafkan aku untuk segala pahit yang telah kau telan
Ini buah dari cinta gila yang aku tanam
Dan semoga akan berbuah manis pada akhirnya
Aku ingin memberimu bahagia, tapi apa daya selalu luka yang aku genggam
Aku mencintaimu
Aku menyayangimu
Sungguh ....
Tulus dari lubuk hatiku yg terdalam
Kau adalah kepingan penting dari hatiku yg terpecah belah
Kau adalah penutup lubang kehampaan dalam jiwa
Kau adalah kemewahan dalam kesederhanaan
Karena kau mampu membuatku bahagia walau hanya dengan sekedar senyuman
