Part 4

85 9 0
                                    

Dan inilah hatiku
Hati yang siap kecewa
Meski cinta tak pernah berbalas
Untukku..

***

"Pacar? Putus dia sama Adam?" Tanya Rizky ketika Agatha sudah pergi cukup jauh bersama Ari.

"Gak usah pura-pura. Lo udah tau mereka putus, makanya lo mepet Agatha dari tadi." Jawab Andra dengan nada dingin.

"Cepet banget. Apa yang sekarang lagi dia incer? Popularitas?"

"Maksud lo apa?"

"Ya, pacaran sama taruna. Lo tau kan? Taruna itu selalu jadi sorot perhatian. Bagi cewek, pasti sebuah kebanggaan bisa jadi pacar dari taruna. Gak terkecuali sahabat lo itu."

Kesal, Andra menarik kerah baju seragam Rizky. Beruntung mereka tidak terlalu dekat dengan kawasan sekolah. "Gak usah bikin pernyataan seolah-olah pemikiran lo itu bener! Agatha cewek baik-baik, bahkan derajat nya lebih tinggi daripada playboy kampung kaya lo!"

Rizky tersenyum mengejek, "Cewek baik-baik? Cewek baik-baik apa yang udah punya pacar bahkan belum tepat sehari dia putus sama mantan nya? Kaya gitu lo bilang baik? Like a bitch!"

Bugh!

Satu pukulan mendarat di pipi kiri Rizky. Bagi Andra, ucapan Rizky sudah keluar batas. Bukan tidak mungkin jika orang-orang yang mendengar mereka akan langsung percaya. Dan Andra tidak mau hal itu terjadi.

"Gue gak terima ya sama kata-kata sampah lo tadi. Gak usah judge orang! Pikir tentang diri lo sendiri, cowok macem apa yang bisanya gosipin kehidupan orang lain? Banci!"

Baru saja Andra berbalik meninggalkan Rizky, ia hampir tersungkur karena pukulan Rizky.

"Buka mata lo, Ndra! Cewek yang lo bela-belain itu gak pernah ngelirik lo sedikitpun! Buat apa lo bela dia? Cewek masih banyak, men!"

Tanpa berkata apapun, Andra membalas pukulan Rizky tadi. Ia tidak peduli jika akan berurusan dengan BP. Atau bahkan dikeluarkan dari organisasinya. Andra meluapkan semua kesal dan amarah yang ia rasakan. Lebih dari pembalasan, Andra seolah sedang melampiaskan sebuah emosinya. Sebuah rasa yang tidak bisa ia ungkap, sampai Rizky datang memancing emosi itu.

Andra baru berhenti saat Rizky sudah terkulai tidak berdaya. Wajahnya babak belur, bahkan ada beberapa bagian yang mengeluarkan darah.

"Sekali lagi gue ingetin, gak usah ikut campur urusan Agatha! Lo bukan siapa-siapa dia, lo gak tau apa-apa!" Andra mengambil tas sekolahnya yang tadi ia lemparkan begitu saja. Berbalik pergi, namun langkahnya terhenti.

"Oh iya, jangan deketin lagi Agatha. Cewek masih banyak, kan?" Senyum mengejek terlihat di bibir Andra yang terluka.

***

"Ariiiii!!! Aku takut.."

"Ayo, dijamin seru. Kamu pasti ketagihan."

"No. No. No. Ini itu bukan aku banget, Ar. Aku takut..." Agatha memegang erat tangan Ari. Seolah, jika lepas ia akan mati saat itu juga. Matanya sudah mulai berlinang.

"Agatha, percaya sama aku. Kamu pasti bisa. Jangan takut, kamu gak akan tenggelam karena aku bakal jagain kamu."

Ari memang mengajak Agatha ke kolam renang. Yang umum tentunya. Karena tidak mungkin ia mengajarkan Agatha berenang di rumah Ari, karena nanti Agatha pasti akan bertemu Kakaknya, yang tidak lain adalah mantan Agatha. Ari juga sudah mempersiapkan semuanya dengan membelikan Agatha sebuah pakaian renang tertutup. Dengan bantuan pacar Kakaknya tentu saja.

Agatha memang tidak bisa berenang, ia terlalu takut dengan kedalam air. Dan hari ini, Ari mengajaknya kesini, dengan berkata 'aku mau renang ditemenin kamu,' lalu 'Ganti baju ya? Seragam kamu pasti basah walaupun gak turun.' Dan setelah berganti pakaian renang, Ari malah memaksanya untuk belajar renang.

Agatha pun memberanikan diri untuk mulai belajar. "Gue pasti bisa!" Batin nya.

Selama kurang lebih sekitar satu jam Ari mengajarkan Agatha. Memang susah karena bukan hanya tidak bisa, tapi Agatha juga harus melawan rasa takut dalam dirinya. Namun bagi Ari, Agatha sudah mengalami perkembangan sekarang. Ia sudah mulai mengenali air, sehingga mungkin rasa takutnya itu berkurang.

Kini mereka sudah kembali berganti pakaian awal mereka, bersiap untuk pulang.

"Makasih, Ar. Kamu niat banget mau ajarin aku." Ucap Agatha saat mereka tengah berjalan menuju parkiran.

"Gak perlu makasih. Aku seneng kalau kamu bisa. Lagipula kalau kamu udah bisa, kan, bisa aku ajak renang bareng. Gak perlu aku pegangin kaya tadi."

"Jadi, kapan kamu mau ajarin aku lagi?"

Ari tertawa kecil, "Semangat banget? Udah gak takut lagi?"

"Hehe, masih, sih. Tapi gak setakut sebelumnya. Aku yakin nanti takut itu bakal ilang. Dan kalau bener, aku pasti bakal renang lebih jago dari kamu."

"Oke, aku tunggu ajakan lomba dari kamu. Yuk pulang!" Ari memberikan satu helm pada Agatha. Setelah memakai helm, Agatha menaiki motor berwarna merah milik Ari itu.

"Pegangan, Tha. Aku udah bilang gak bisa jamin kamu bakal aman kalau gak pegangan," ucap Ari.

Seperti saat berangkat tadi, Agatha memeluk pinggang Ari. Aroma khas lelaki itu tercium jelas olehnya. Aroma yang akan selalu ia kenal, dan mungkin akan ia rindukan.

Agatha tidak pernah merasa sebahagia ini sebelumnya. Bersama Ari, ia merasakan kenyamanan, seperti bersama Andra. Bedanya, Agatha lebih merasa berarti bersama Ari. Karena Ari pacarnya. Dan mungkin, cinta pertamanya.

'Gue yakin pilihan gue gak salah, Ar. Demi lo, gue bakal berubah.'

***

"Darimana, Tha? Tumben pulang lebih dari jam 6?" Tanya Mama Agatha saat Agatha baru memasuki rumahnya.

"Abis belajar renang, Ma." Jawab Agatha.

Mama Agatha mengernyit, "Renang? Gak salah? Sama siapa?"

"Sama Andra," terpaksa Agatha berbohong. Tidak mungkin ia berkata jujur. Mamanya pasti marah karena Agatha belajar renang bersama orang asing.

"Bisa juga ya Andra bujuk kamu buat renang? Terus kenapa gak belajar dirumah aja?"

"Agatha malu kalau dirumah. Nanti Mama liat, jadinya Agatha gak bisa-bisa."

"Ada-ada aja kamu. Ya udah, mandi lagi sana. Abis itu kita makan malem,"

***

Agatha

Tha?
Lo pulang jam berapa?

Setengah 7
Kenapa?

Nggak
Abis darimana lo?

Belajar renang dong
🏊‍♀️😝

Serius?
Becanda kan lo?

Seriuslah
Lo juga bakal kalah dari gue😎

Siapa yg ngajarin?

Pacar gue lah

Ya udah
Udah malem
Tidur, tar kesiangan

Oke
Night andra

Gue gak suka tha. Dia pasti bebas nyentuh lo
[Delete]

Night agatha


"Apa, sih? Punya hak apa gue larang dia? Apalagi kalau sama pacarnya. Sadar, Andra!"

"Shit!"

***

Jangan lupa tinggalkan jejak❤

Ajari Aku Cinta [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang