17. tania berubah

2.8K 532 9
                                    

Tania gak sebodoh yang Xiaojun pikir yang nyetujuin perjanjian antara mereka berdua. Pelampiasan? butuh cuma ada maunya doang, bukan Tania banget.

Salah satu kesalahan terbesar Tania, yaitu bisa kenal dengan sosok seorang Verol Xiaojun.

Hidup Tania gak mungkin Xiaojun terus-terusan, mereka baru kenal gak mungkin gadis itu sampai relain hidupnya demi Xiaojun. Sebenarnya alesan kenapa Tania overdosis bukan karena Xiaojun, tapi karena gadis itu kangen orang tuanya.

Tania lakuin itu agar kedua orang tuanya menjenguknya, ternyata Tania salah, bahkan gak ada salah satu dari orang tuanya yang datang. Mungkin kedua orang tua Tania sudah hidup bahagia dengan keluarga barunya.

Tania berubah ke sifat aslinya, setelah berhasil bohongin teman-temanya. Semua orang yang baru kenal Tania bingung termasuk Yena, Jeno, Doyeon, Lucas dan Sanha. Mereka berfikir Tania berubah karena Xiaojun, tapi nyatanya selama ini yang mereka kenal bukan Tania.

Di saat Tania pindah ke sekolah SMK SR18B Daniel sebagai kakak dan gurunya seneng banget lihat Tania yang berubah, dari pakainya yang rapih, selalu di kelas dan yang paling penting gadis itu berteman dengan orang yang baik dan nerima keberadaan dia.

Tapi sekarang Tania berteman dengan cowok-cowok di kelas Doyeon, namanya Hyunjin dan Haechan. Gak dua pria itu doang Tania jadi deket sama Baejin, anak-anak yang terkenal nakal di SMK SR18B. Kaya saat ini mereka lagi ada di rooftop, bercanda sambil ngevape.

"njin, denger pantun gue nih," Haechan niatnya mau gombalin seseorang. Katanya dia lagi deket sama adik kelasnya, mau nembak biar ada hubungan lebih.

"buat si Aisha? Ya elah Chan udahlah anying nyadar diri—" ucapan Hyunjin berhenti sama jari telunjuk Haechan yang nempel di bibirnya.

"bacot, bacot, bacot," tangan Haechan pukul pelan bibir tebal Hyunjin berulang-ulang. "kura-kura lawan kepiting..."

"cakeeeeep!" sahut Hyunjin.

"aku kira kita something," sambung Haechan di akhiri goyangan geboy mujaer.

"kura-kura makan cacing, gak taunya kita nothing," celetuk Baejin yang bikin Hyunjin sama Tania ketawa ngakak.

Ketawa Tania luntur saat ada seseorang yang lewat, gadis itu tepuk pundak Haechan yang ada di sampingnya, dia kasih kode ke Haechan buat suruh orang itu ke atas rooftop.

"heh sini!" teriak Haechan, orang itu naik ke atas rooftop mehampiri mereka.

Saat orang itu sampai di rooftop, dia kaget banget lihat di tangan Tania ada rokok elektronik, tapi gadis itu langsung kasih vapenya ke Hyunjin. Wajah orang itu kelihatan takut gitu karena ada kakak kelas yang terkenal dengan berbagai kasus.

"loh ka Tania k-kok sama... mereka?" ucapnya ragu-ragu. Bikin Hyunjin, Baejin, dan Haechan saling tatap-tatapan.

"kenal sama si behel lo?" tanya Hyunjin yang lagi ngetrick vape di tepi rooftop. Karena Hyunjin gak tau nama orang itu jadi manggil behel, soalnya giginya di kurung.

"kalian pergi aja, gue mau ngomong sama dia," ucap Tania. Hyunjin, Baejin, sama Haechan segera turun dari rooftop ninggalin Tania sama orang itu.

"sini duduk!" Tania tepuk sampingnya, biar orang itu duduk di samping dia. "santai aja Jeongin, gue gak bakal ngapain-ngapain lo. Tegang gitu mukanya hahahah."

"y-ya abis kaka sama mereka?" Jeongin tundukin kepalanya gak berani tatapan sama Tania.

"buat lo," Tania kasih coklat yang sebelumnya Haechan beli buat nembak adik kelasnya ke Jeongin.

Jeongin gelengin kepala, "aku gak bisa makan coklat nanti nyelip di karet behel aku..." Tania ketawa ngakak denger Jeongin bilang nyelip, seketika humornya anjlok gitu.

"ih kok malah ngetawain sih ka?!" ketus Jeongin, tapi wajahnya malah jadi imut di lihatnya.

"pftttt, ma-maaf Jeong lagian kamu bilang nyelip buhaahhhahah," Tania ketawa ngakak bikin Jeongin senyum karena seneng lihatnya.

Gak lama bel masuk bunyi, Jeongin sudah siap-siap turun kembali ke kelasnya, tapi Tania masih duduk di tempatnya.

"kakak gak turun?"

Brukk

Pintu rooftop ke buka muncul sosok seorang Xiaojun yang berdiri di pintu. Tania langsung rangkul Jeongin berniat turun bersamanya, tapi saat gadis itu melewati Xiaojun tangannya di tahan sama Xiaojun.

"lepas!" ucap Tania penuh tekanan. Tapi Xiaojun enggan melepaskan genggamannya, Xiaojun tatap wajah Jeongin dengan artian Jeongin segera turun ninggalin mereka berdua, tapi pundak Jeongin di tahan sama Tania.

"paan sih!" Tania berusaha ngelepas genggaman Xiaojun.

"sebentar gue mau ngomong, Tania!" Xiaojun menaikkan suaranya, dan genggamnya makin kuat bikin Tania ringis kesakitan.

"gak, gue gak bisa!" tolak gadis itu, matanya tatap Xiaojun dengan penuh kebencian.

Jeongin yang ada di kanan Tania bingung mau berbuat apa, dia sama sekali gak paham sama situasi ini. Pengen lari, tapi Tania masih ngerangkul Jeongin.

"lepas, SEKALI LAGI GUE BILANG LEPAS!"

"ka, kalo orang gak mau jangan di paksa! Kakak cowok apa bukan sih? Kasar banget, Jeongin gak suka!" omel Jeongin. Tania pengen ngakak lihat Xiaojun di omelin Jeongin, tapi gadis itu berusaha menahan ketawanya. Kan gak lucu lagi marah terus ketawa.

"bocah gak usah ikutan!" Xiaojun sentil kening Jeongin bikin orangnya tatap dia dengan gak suka.

"ka, Jeongin udah gede! Udah SMK bukan bocah lagi!!" protes Jeongin gak terima, dia paksa buka rangkulan Tania terus turun dari rooftop. Jeongin ngambek di bilang bocah.

"lo yang bocah," Tania turun ninggalin Xiaojun yang masih berdiri di pintu rooftop.

***

"kamu itu kenapa lagi sih?" tanya Daniel, khawatir banget.

Tania gak jawab pertanyaan Daniel, gadis itu sibuk dengan ponselnya sambil anggukin kepalanya dan di mulut dia ngunyah sebuah bubblegum. Brian yang ada di samping Tania cuma bisa lihatin adiknya itu, dia tau banget sifat Tania.

"udah? Gue mau pergi, durasi lah!" Tania mendecak kesal karena Daniel hanya buang waktunya buat main sama Baejin, Hyunjin, dan Haechan.

Daniel helain nafasnya kasar, ternyata Tania masih sama. Daniel tundukin kepala, dan dia pijet pelipisnya karena frustasi banget.

"udah sana keluar," celetuk Brian.

Daniel tatap wajah kakaknya itu dengan artian adik lo cewek, kok bisa-bisanya ngeijinin dia keluar malem????

"Brian?!" panggil Daniel saat Tania beranjak dari duduknya, siap-siap keluar rumah.

"lo juga dulu gitu, biarin aja."

Tania senyum miring ke Daniel saat kalimat itu keluar dari mulutnya Brian. Menurut Brian, Tania dan Daniel sama, gak ada bedanya.






never ending story

never ending story; xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang