Bagian 6

1.8K 56 0
                                    

Pagi pun telah tiba matahari mulai menyusup celah celah gorden yg ada di kamar tersebut tapi tidak membangunkan dua insan yg masih lelap akan tidurnya (mungkin merasa kelelahan)

**Alena**
"Hoammm,ternyata udah pagi...."sambil beranjak dari kasur king size nya.

Alena bangun menuju kamar mandi untuk bersiap siap melakukan kegiatan yg akan datang

***beberapa menit kemudian***
alena keluar dari kamar mandi lalu menuju ke wack in closs yg sudah berjejer rapi pakaiannya dan juga abidzar.setelah itu alena memilih baju yg pas untuknya dan keluar dari walck in closs dan menuju ke arah meja rias

"Sayang..."kata abidzar sambil meluk dari belakang

"Astagfirullah hallazim.kirain hantu"

"Masa orang ganteng gini dibilang hantu"kata abidzar sambil cemberut

"Ya...ngga habisnya kamu ngagetin"

"Oh...jadi istriku gak tau ni bahwa ada suaminya yg ganteng"

"Idih pede bangen,udah sana mandi ah,bau tau"kata alena sambil menggoda abidzar

"Engga ko wangi gini"sambil menendus-ngendus baju yg dia pakai

"Udah ah sana mandiii..."sambil mendorong tubuh abidzar ke arah kamar mandi

"Iya...iya istriku bawel banget"

"Biarin le..."sambil menjulurkan lidah.

setelah beberapa menit abidzar keluar dari kamar mandi lalu ia mengganti baju dan menuju ke lantai bawah mencari keberadaan sang isteri.

"pagi yang....."kata abidzar sambil mendekati alena dan mecium pelipis alena dari samping

"pagi juga..."kata alena dengan senyumanyg merekah dari bibirnya"duduk dulu nanti aku siapkan makanannya,mau makan apa?"kata alena sambil mengambilkan makanan buat abidzar.

"apa aja yang....yg penting di di hidangkan oleh wanita cantik sepertimu"ucap abidzar berniat menggoda alena.

"apaan sih.jangan ngawur deh!"ucap alena tersipu malu atas perkataan abidzar.

"gak ngawur ko,itu kenapa pipi merah begitu kaya kepiting rebus"lagi lagi abidzar mencoba menggoda alena

"nggak."elak alena"udah sekarang makan aja...dari pada ngomongin yg gak penting"alanapun dudukvdi samping abidzar setelah ia menyiapkan sarapannya dan juga abidzar.

bunyi dering hp dari saku celana abidzar mengintrupsi keduanya yg sedang asiknya makan

"angkat aja?"kata alena yg melihat abidzar cuma meliriknya,lalu setelah itu abidzar menganggukan kepalanya

"halo..."kata abidzar dingin.memang abidzar kalu dengan orang lain pasti perkataanya dingin,berbeda dengan orang yg disayangnya pasti ia berkata manja.

"maaf tuan"terdengar nada ketakutan dari sebrang hpnya"tuan harus cepat datang ke markas,disini sudah terdapat jendral jendral yg lainnya berkumpul untuk membahas masalah yg berada di perbatasan"ucap orang tersebut

"baiklah tunggu 15 menit."lalu hp tersebut diakhiri aleh abidzar sepihak.

alenabyg mendengar abidzar akan pergi 10 merasa bingung.ada masalah apa yg sedang abidzar alami,abidzar yg mengerti tatapan alena mengerti apa yg ingin alena tanyakan.

"sayang....aku ada urusan mendadak soal masalah yg berada di perbatasan"ucap abidzar sambil menatap alena

"oh...kirain apa"ucap alena yg mengerti tentang masalah apa yg abidzar alami

"kamu gak marah kan kalau aku tinggal?"tanya abidzar yg mersa bersalah harus meninggalkan alena di rumah sendirian

"gak papa lah itukan masalah yg jauh lebih penting"kata alena yg menggenggam tangan abidzar mencoba memberi tahu abidzar bahwa dia tidak apa apa

"ya udah kalu begitu aku berangkat ya?"ucap abidzar beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju kamar mereka

tidak membutuhkan waktu lama abidzar telah turun kebawah dan melihat alena sedang membersihkan dapur

"sayang aku berangkat dulu ya?"kata abidzar dan berjalan ke arah sang isteri berada

"oh...udah selesai?...ya udah biar aku antar sampai depan"kata alena saat melihat abidzar sudah rapih dengan seragam dinasnya,dan berisinatif untuk mengantar abidazr ke depan rumah mereka.

mereka pun berjalan menuju pintu dan sampilah mereka di depan pintu tersebut lalu dibukalah pintu tersebut.sebelum keluar abidzar berbalik dan menatap alena.sebenarnya jauh di dalam lubuk hatinya ia tidak ingin meninggalkan alena sendirian di rumah walaupun ada beberapa bembantu dan juga satpan dirumahnya.lalu abidzar mencium kening alena lembut sebenarnya dia tidak ingin pergi jauh dari alena,tapi dia juga harus menhakankan tugasnya.

"sayang aku berangkat.."ucap abidzar sendu sambil menatap tepat di bola mata milik alena

"ya udah kamu hati hati ya,jangan lupa makan yg teratur dan jangan lupa sholatnya"kata alena sambil menyalimi tangan abidzar.

"kamu juga jangan telat makan ingat sholat,kamu boleh ko kerumah mamah atau bunda tapi inget jangan bawa mobil sendiri apa lagi motor kalau kemana mana antar sama mang ucup.kalau mau pergi ke mall jangan lirak lirik cowok,jangn dekat dekat cowok selain aku"ucap abidzar panjang lebar kepada alena

"iya iya bawel deh!"kata alena risih karena sifat posesif abidzar kembali lagi.

setelah itu abidzar masuk kedalam mobil yg sudah di siapkan oleh mang ucup.dan mobil pun melaju meninggalkan perkarangan rumah tersebut.dan alena masuk kedalam rumah yg dirasanya mobil tersebut telah menjauh dari penglihatannya.

my polwan vs my herat militaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang