Hari Denganmu

454 21 1
                                    

Disebuah rumah bergaya India klasik,  seorang pemuda terduduk di kursi yang bisa digoyangkan ke depan dan kebelakang.  Ia pemuda yang sama yang menolong Swara td.

Ia membaca sebuah buku tua yang kertasnya seperti mudah sobek, dan tlah berdebu serta dimakan rayap.  Tiba-tiba seorang perempuan cantik mengenakan gaun merah muda,  dan memakai mahkota bunga hadir disana, tak lupa ia membawa tongkat ajaibnya.

"Kenapa kau kesini Nakhat Peri? " Tanya pemuda itu tanpa menoleh ke perempuan yang ada di belakangnya.  Iya,  dia adalah Nakhat Peri (Aditi Sajwan)

"Kau tahu aku datamg tanpa melihatku Saanskar? Waw...! " ucapnya bertepuk tangan.  Pemuda bernama Saanskar itu berdiri dan menoleh. Ia tersenyum.

"Aku sudah bertemu anak itu Nakhat Peri..  Dia sungguh cantik.. " Ucapnya memuji gadis yang ia selamatkan tadi.

"Memang... " Ucap si peri.  "Dan ia selalu berbicara dengan kami..  Setiap malam..  Dan percaya kami ada.. "

"Hahaha.. Dia benar-benar polos..  Sampai sampai percaya pada peri.   Tapi ya baguslah.. " Ucap Saanskar membenahi jasnya.

"Waktumu hanya sedikit Saanskar..  Pergunakan waktumu dengan baik,  cari dan temukan seseorang yang bisa menghentikan jivancakhra..  Agar semua selesai.. " Saanskar mengangguk.

"Aku pergi dulu.. "

"Kemana? "

"Menemui bocah penggila peri itu.. " Saanskar langsung menghilang,  Nskhat peri yang melihat itu berusaha tersenyum.

🌺🌺

Swara yang masih lesu karna gagal ujian pun langsung masuk ke kamarnya,  setelah salam pada ibunya.

Ia terduduk di tepi ranjang, mengambil buku untuk ujian besok dan membaca,  namun saysng ia tak mampu membaca dan mempelajarinya, tapi hasilnya naas,  sama saja seperti orang tak punya kegiatan, membolak-balikan buku.

Hingga sampai akhirnya,  ia lelah lalu tertidur,  dengan masih memakai bajunya saat kuliah tadi.

07.00 pm

Saatnya makan malam dimulai,  Anandhi tlah menyiapkan makan malam di ruang makan,  dan disana tlah duduk Ragini dan Jagdish, yang tak lain adalah putri dan suami Anandhi.

"Swara mana bu? " Tanya Ragini mengambil sendok.  Sambil menuangkan sayur ke piring Jagdish, Anandhi menjawab.

"Dikamar,  entah sejak pulang tadi ia tidak kwluar kamar,  ibu sudah menengoknya, dan ia sedang tidur,  tapi entah sampai sekarang ia belum bangun juga.. " Jawab Anandhi duduk di sebelah Jagdish.  "Bisakah kau panggil Swara untuk makan? "

"Baik bu.. " Ragini segera bergegas ke kamar Swara. 

Ceklek..

Pintu dibuka,  dan betapa terkejutnya ia melihat Swara tergeletak di lantai,  dengan wajah pucat,  dan tubuh yang begitu lemas. 

"Ibuuu Ayahhhh...  " Teriak histeris Ragini mendekati Swara.  "Swara..  Ksu kenapa??  Bangun Swara.. " Paniknya mengguncang -guncang kan tubuh Swara yang lemas itu.

Datanglah Anandhi dan Jagdish,  mereka tampak terkejut,  Anandhi langsung memeluk Swara panik.  "Swara..  Kau kenapa?  Bangun nak...  Jagdish..  Telfon dokter.. " Jagdish pun mengambil ponselnya dan menelpon dokter.

"Tunggu..  Sebentar lagi dokter akan segera kesini.. Ayo aku bawa Swara ke kasur. " Jagdish menggendong tubuh putri kesayangannya, sementara Anandhi menata kasurnya.  Dan Ragini hanya mendengus.

13 menit kemudian,  dokter datang,  tunggu,  ia mirip swkali dengan Saanskar,  pria yang menolong Swara.  Dengan gagahnya ia masuk ke kamar Swara,  diikuti Ragini yang terheran-heran dengan paras tampan pria itu. 

Raanee In My Dil - Ratu dihatiku - (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang