Sahabat ialah dia yang mau berjuang bersamamu , bukan dia yang akan pergi dan membiarkan kamu berjuang sendiri .
-------------------------------
Pagi itu semua orang sibuk dengan segala aktivitas mereka . para pekerja yang sibuk berangkat ke kantor , anak- anak sekolah yang terburu- buru menaiki kendara bahkan ibu-ibu pengosip pun tidaklah ketinggalan dengan rutinitas mereka berbelanja sayuran . memang nampaknya pagi ini sang raja surya tengah memancarkan senyuman terindahnya.Namun sayangnya hal ini tidaklah berpengaruh pada seorang gadis yang kini tengah nyaman tertidur di ranjangnya yang nampaknya tidaklah terganggu dengan sinar matahari yang masuk melewati celah - celah cendela.
" Tok......tok........tok" ketukan pintu terdengar nyaring memenuhi kamar bernuansa hitam tersebut yang dihiasi dengan sticker room bergambar Diamond yang akan bercahaya bila terkena cahaya lampu." Nurela sayang ayo nak bangun sudah jam 7 ,memangnya kamu nggak sekolah ..?" ucap Maura sang ibu yang sendari tadi telah mengetuk pintu kamar sang putri.
" Lima menit lagi ma.." terdengar jawaban dari sang empunya kamar tersebut siapa lagi jika bukan Nurela candra winata anak ke- 2 dari 4 bersaudara , anak dari pasangan Maura widiya hastuti dengan Bagas satria winata.
" mama tunggu di meja makan ya ..? jangan lupa nanti ambil roti pesanan mama di toko Roti deket sekolah kamu .." jawab sang ibu yang kini tengah berlalu dari kamar sang putri.
Sedangkan gadis bernama Nurela kini tengah terlihat segar didepan cermin sambil membenarkan hijabnya. Tak lupa dia mengoleskan bedak tipis di wajahnya dan Lip Blam di bibirnya agar terlihat tidak pucat , Nurela memandangi dirinya didepan cermin yang ada dalam kamarnya sambil berkata 'Perfec'pada pantulan dirinya dicermin yang tengah menunjukkan pantulan dirinnya saat ini.
Nurela menuruni tangga dengan langkah yang tidak terburu-buru, ketika menuju meja makan Nurela tengah melihat tiga saudarannya yang sudah menunggunya dari tadi .
" nih baru nongol yang ditunggu dari tadi, emang dasarnya cewek selalu ribet " ucap Khoirul anwar winata putra sulung di keluarga winata yang sekarang tengah duduk dibangku perkuliahan semester empat disalah satu Universitas ternama di Jakarta.
" curhat ya bang , gimana hubungan loe sama kak Vina ..? masih lancar kan atau jangan-jangan udah jadi cewek yang kesekian loe ..?" ucap Nurela yang kini tengah menarik kursi disamping ibunya untuk duduk. Tak habis pikir dengan tabiat buruk sang kakak , emangnya cewek itu mainan apa yang kalau bosan terus ganti yang baru. Ngga mikir apa ya kalau dia itu punya adik perempuan , gimana kalau nanti malah gua yang dimainin sama cowok .
" ya engga lah gua itu kan setia " ucap sang kakak sambil membusungkan dadanya kedepan dan menepuk - nepukan tangannya didepan dada.
" setiap tikungan ada maksut loe" setelah mengucapkan kata tersebut Nurela langsung tertawa diikuti oleh semua keluargannya .
Tidak terima dengan apa yang sang adik ucapkan Khoirul pun berniat untuk membalasnya namun sebelum hal itu terjadi sang ayah telah melerai keduannya untuk melanjutkan acara sarapan pagi yang sempat tertunda .
" sudah-sudah bang kamu jangan jadi kayak anak kecil malu sama umur, kamu juga Nela jangan ganggu kakak kamu harusnya kamu sopan sama yang lebih tua . ayo sekarang kita makan "
" baik yah " keduanya pun menjawab dengan kompak dengan mata yang masih melirik dengan tajamnya , seperti menyampaikan pesan lewat tatapan 'gara-gara lo kan '. kemudian mereka pun mengakhiri acara tatap menatap tersebut. setelah itu keluarga Winata pun memulai acara sarapan mereka yang sempat tertunda.
Setelah acara sarapan pagi berakhir tak lupa Nurela membantu sang ibu untuk membawa bekas piring kotor dari meja makan , sebagai anak perempuan satu- satunya dikeluarga Winata tak menjadikan Nurela sebagai gadis yang manja . malahan dari kecil Nurela telah diajarkan untuk hidup mandiri dan tidak menghambur- hamburkan uang .
Setelah selesai membantu sang ibu dengan urusan di dapur , Nurela segera mengambil tasnya dan menyalami tangan kedua orang tuanya untuk berpamitan . dia menaiki montor Ninja merah sang kakak. Montor yang dibelikan oleh Ayahnya ketika dia lulus SMA dengan nilai Danem tertinggi yaitu 390,5.
" Bang ayo, gua hampir telat nih, kalau gua telat pokoknya lo harus tangung jawab, dan kalau gua masuk BK pokok- " ucap Nurela terpotong oleh ucapan sang kakak.
" Ck brisik Nel" khoirul pun berdecak karena adiknya itu crewet kalau dirumah saja . dia heran padahal ibunya bukan orang yang cerewet ." yaudah pegangan dong " Ucap Khoirul sambil menyerahkan helm yang tadi dia bawa untuk dipakai sang adik.
Dengan terburu - buru Nurela pun menerima helm tersebut ketika telah terpasang Nurela segera berpengangan di tas yang dipakai kakaknya.
Montor Ninja merah itu pun keluar dari pekarangan rumah keluarga winata membelah jalan kota Jakarta yang pagi ini sangatlah padat karena jam telah menunjukkan pukul 07.12 WIB.
" bang irul cepet dong gua hampir telat ini " ucap Nurela yang kini menampilkan ekspresi khawatirnya karena setengah jam lagi gerbang sekolah akan segera ditutup oleh Pak Budi, satpam yang sangat menjunjung tinggi sikap kedisiplinan itu ditambah lagi dengan raut wajahnya yang garang menambahkan nilai ketegasannya . membayangkan jika ia akan dihukum oleh pak Budi menyebabkan Nurela bergidik ngeri.
" iya.. iya bawel deh lo dek " Khoirul pun mempercepat laju kendaraannya melewati gang- gang tikus agar cepat sampai tujuan .
Sesampainya di depan gerbang sekolah SMA 13 Jakarta , Nurela pun turun dari montor kakaknya sambil mengambil pungung tangan sang kakak untuk dicium.
" bang gua masuk dulu ya " ucap Nurela ketika selesai mencium pungung tangan sang kakak.
" iya , sekolah yang bener jangan pacaran mulun " ucap khoirul sambil mensetarter montornya . " yaudah gua berangkat dulu ke kampus " ucapnya lagi.
" ck. Iya.... gua kan rajin, baik, pintar menabung ,shole- " ucap Nurela terpotong ketika dilihatnya sang kakak sudah melajukan montornya meninggalkan kawasan SMA 13 Jakarta.
" dasar abang durhaka ". Setelah itu Nurela berjalan masuk melewati gerbang sekolah , namun tiba- tiba ...
Brukkk
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE
RomanceJanji suatu kata manis namun penuh misteri. banyak orang mengumbar suatu janji , namun percaya atau tidak janji hanyalah kata kosong tak berarti. Dia hanyalah seorang gadis SMA yang duduk dibangku kelas XI , seorang gadis kesepian yang membutuhkan T...