29. Diajak Liburan (*)

2.2K 244 11
                                    

Mia keluar dari kamar Gio saat menemukan Kyungsoo masih mengobrol dengan salah satu rekan kerjanya yang bernama Lee Minhyuk. Padahal ini sudah sangat malam, pekerjaan yang mereka bahas memang tak bisa ditunda sampai besok.

Ia segera saja pergi ke dapur dan membuat susu, entah kenapa malam ini ia ingin sekali minuman hangat. Setelah selesai, ia segera saja masuk ke kamar dan berniat istirahat. Sebelumnya ia melepaskan cardigan dan celana panjangnya.

Tapi belum lama dari ia mendudukkan diri di kasur, Mia bisa mendengar kalau Minhyuk sedang pamitan untuk pulang. Dan sekarang Kyungsoo sedang mengunci rumah serta memeriksa jendelanya.

Ia masuk sambil mengembuskan napas, rasa lelahnya begitu menggerogot. Ia ingin sekali merebahkan diri di kasur dan terlelap, berkelana di dunia mimpi dan bangun dengan segar keesokan paginya.

Sayang, setelah melihat Mia tengah meneguk susu dengan seragam istrinya, ia punya rencana lain.

	“Apa kau kepanasan?” tanya Kyungsoo sambil merangkak ke atas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Apa kau kepanasan?” tanya Kyungsoo sambil merangkak ke atas kasur. Ia memeluk Mia dari belakang yang dengan pelan menuntaskan minumannya. Sejenak ia menoleh ke belakang, dan tak acuh setelahnya.

“Tidak.” Mia menyimpan gelasnya yang hampir tandas, lalu menyandarkan punggung di bantal yang sudah ia berdirikan posisinya. “Kenapa?”

“Kalau tidak, kenapa pakai celana pendek dan tanktop?” tanya Kyungsoo meraba paha Mia yang membuatnya segera peka apa yang Kyungsoo inginkan. Lagipula dari obrolannya saja Mia sudah sangat paham.

“Biasanya juga seperti ini. Kenapa? Kau tak suka?” tanya Mia menyingkirkan tangan Kyungsoo dan mengambil ponselnya. “Cepat tidur, bukannya besok masih harus membahas pekerjaan yang tadi belum selesai?”

Kyungsoo tak menyahut, ia malah sibuk mengendus leher kiri Mia yang mulai merasa jengah.

“Aku merindukanmu.” Bisikan yang Kyungsoo suarakan membuat Mia bergidik, ponselnya terangkat begitu saja karena suaminya. Lalu setelah itu entah sejak kapan Mia mulai merebah dengan Kyungsoo di atasnya.

Mereka saling berciuman, pelan tapi menuntut. Membuat Mia diam-diam menyesali karena harus mencicipi susu tadi, padahal sekarang tubuhnya saja memanas. Ia butuh minuman dingin.

Mau bagaimana lagi? Habisnya Kyungsoo sibuk menciumi seluruh area wajah dan juga lehernya. Meninggalkan jejak yang membuat Mia menahan mati-matian desahan serta erangannya agar Sofia yang masih tidur di kamarnya tidak terbangun.

“Tidak, Kyungsoo. Kita bisa melakukannya lain kali,” ujar Mia menahan Kyungsoo untuk membuka atasannya. Sungguh, besok Kyungsoo harus bekerja. Kemarin saja dia curhat kalau suaminya itu lelah dan ingin libur seminggu untuk merehatkan badannya.

Lalu sekarang apa-apaan? Pikirnya.

“Tidak bisa, aku ingin sekarang.”

Seperti lelaki pada umumnya, Kyungsoo kalau sudah tanggung begini ya sulit berhenti. Memang iya ia lelah, tapi mau bagaimana lagi? Mia saja tadi memberi lampu hijau, masa Kyungsoo menghentikannya?

“Kyungsoo …”

“Aku janji akan membawamu dan anak-anak liburan setelah kesibukan kerjaanku.”

Ada angin apa? Pikir Mia sambil menarik selimut. Yah, bicarakan saja nanti. Sepertinya Kyungsoo ‘butuh’ dirinya.  Dia butuh olahraga dan Mia harus menjalankan salah satu kewajibannya sebagai seorang istri.




***

Pagi harinya, Mia bangun dan mendapati Kyungsoo sudah dengan seragamnya. Padahal Mia hanya telat lima menit dari biasanya, tapi kenapa suaminya sudah sangat siap?

	“Aku akan sarapan di kantor,” ujarnya saat melihat Mia yang menarik selimut sampai dagunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Aku akan sarapan di kantor,” ujarnya saat melihat Mia yang menarik selimut sampai dagunya. Dia sibuk memasukkan beberapa dokumen yang akan dikerjakannya.

“Pakai kausmu,” ucap Mia sambil merapikan rambutnya. Kyungsoo bergeming, dan Mia segera saja melemparkannya bantal. “kau mendengarku?”

“Hari ini saja.”

“Pakai.”

Kyungsoo menghela napas dan membuka kamejanya, menuruti ucapan Mia barusan. Bukan apa-apa, istrinya itu sangat cerewet kalau Kyungsoo lupa tak memakai kausnya. Dia malah dituduh akan menggoda perempuan lain karena tubuhnya akan tercetak.

Selesai itu, Kyungsoo segera menyambar kunci motornya dan mendekat ke kasur. Memberikan ciuman pamit untuk istrinya yang masih terlihat menggoda ketika bangun tidur lengkap tak berbaju dan rambut berantakannya.

Kalau saja hari ini libur, Kyungsoo ingin sekali melakukan beberapa ronde untuk berolahraga dengan Mia.

Haha, bercanda.

“Aku pergi dulu. Maaf tidak bisa makan sarapanmu.” Mia mengangguk setelah Kyungsoo melepaskan ciumannya, lalu mencium pipi kiri suaminya sekilas.

“Ingat, kau berhutang tawaran liburan untukku.”

Kyungsoo tersenyum lalu pergi meninggalkan rumah.




***

Berhari-hari setelah pekerjaan Kyungsoo begitu menyita waktu dan energinya, akhirnya ia bisa punya waktu liburan. Tanpa berunding dengan Mia, ia membeli tiket untuk pergi ke pantai yang ada di luar kota Seoul.

Awalnya Mia merenggut, karena ingin sekali pergi ke daerah pegunungan. Tapi dengan alasan, “Aku ingin bulan madu di pantai.” Mia mengurungkan niatnya untuk protes. Rasanya mendengar kata bulan madu membuat Mia membayangkan jika Kyungsoo menyewa hotel mahal.

Oh tentu saja ia senang.

Dan malam ini Gio serta Kyungsoo tengah sibuk berunding akan membawa apa saja untuk liburan besok. Bukannya membantu Mia yang sibuk membereskan baju serta alat-alat yang pasti akan dibutuhkan di sana.

“Di pantai itu airnya lebih banyak dari bak mandi, Appa?”

“Betul! Gio bahkan bisa mandi sekaligus minum airnya kalau haus.” Gio dengan mata berbinar mengangguk sambil memencet-mencet bola airnya yang akan ia bawa besok. Mia segera saja melemparkan kaus ke Kyungsoo dan mencibir.

“Anakmu minum air asin maksudnya?” tanya Mia sinis. Kyungsoo hanya tertawa singkat. “Tapi Sofia bagaimana? Diajak atau dititipkan pada eomma?”

“Aku kan sudah bilang, bawa saja. Ini untuk merayakan lahirnya Sofia juga. Sudah lama kita tidak liburan,” jelas Kyungsoo sambil menggendong Sofia yang daritadi sibuk memainkan mainan karetnya. Menciumnya dengan gemas dan menatap Mia lagi. “oke?”

Mia mengedikkan bahu sambil diam-diam tersenyum sinis. Dia punya rencana yang bagus.

Apa itu?

Tentu saja kita lihat di chapter berikutnya. Hehe, bye.

D.O's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang