I

514 26 8
                                    


NADIA:

Di hari yang kelabu itu, gue baru keluar dari kelas Manajemen Bisnis, mumet banget sumpah di tambah dosen yang suka melotot ke gue lagi.

Pokok nya ini hari yang melelahkan. Setelah mengumbar senyum ke semua orang yang gue temui selama jalan di koridor, gue menuju ke deretan loker dan membuka loker 171. Mengambil benda-benda yang kira-kira di butuhin.

Yup, ini LAST DAY kuliah, YUHUUUU...
Emmm guys, ralat ya kalo ada yang mikir gue di Drop Out. Hello secara I am a good girl. Besok sudah libur musim dingin.

Hari itu dingin banget, iye gue tau apa yang lo pikir! Nama nya juga musim dingin ya jelas cuaca nya dingin. Tapi kali ini, sial nya pas gue lagi gak di jemput pula! Lagian mobil gue di service.

Harinya dingin 1000 kali lipat. Great, gue mau hibernasi mulai besok. Kalian aja yang gak bisa liat seberapa tebal nya baju yang gue pake. Lima lapis, cuy.

Sekarang aja, males banget mau pulang tapi kan gak mungkin gue nginap disini.

Gue melirik ke jam tangan. Menghela napas panjang. Masih jam 02.00 pm. Bentar lagi aja deh. Tangan gue lanjut merogoh-rogoh ke dalam loker.

Pas lagi ngumpulin sampah-sampah yang ada banyak, gue di kejutin dari belakang. Sontak gue sedikit terlonjak, untung aja gak koprol.

Gue berbalik ke belakang dan langsung menemukan wajah yang penuh dengan senyum. Nah, kenalin sobat gue. Namanya Sophie Warren. Dia British. And how about me? Well, Not at all.

‘’Yaelah...Elu Sop.’’ ujar gue meliriknya malas. Tinggal di pilih sop apaan ya. Sop ikan, kambing, pari, hiu, atau sop daging yang baca.

"Ada apa?" Sebuah pertanyaam singkat dari gue membuat mata Sophie berbinar-binar, gue tebak doi pasti lagi seneng.

Dengan awal teriak histeris di depan muka gue, dia ngomong, ’’Lo tau gak?’’

Gue langsung nyeletuk,’’ Enggak...’’

Dia langsung menunjukkan ekspresi manyunnya ke gue. Tapi sedetik kemudian, ekspresinya kembali ke awal... yep, kembali berbinar-binar.

’’Gue... Gue... Gue mau bilang kalo gue itu... Aduh gila kok susah ya ngomongnya. Pokoknya gue seneng banget, Nad. Well, gini.. Gue itu...’’

Gue nyeletuk, ’’Kalo lo itu Batman...’’

‘’Yaelah....Bisa gak sih denger gue dulu? Oke, before, do you know my five boys?! From One Direction?’’

Gue mangut sekali, ‘’Yeah, I know.And then?’’

‘’And do you know that I’m their Biggest fan?’’

‘’Everybody knows, Sop. Lu tanya sama Alien dari Mars juga pasti tau.’’ Gue masang muka Poker Face. 

‘’Last, don’t you know about my ambission that someday I will come to their concert?’’

‘’ Sop, you wanna tell me something or what?! Kepo nih’’

‘’ Hehehe sorry. I’m just so excited. I have a good news.’’

‘’What is that?’’ Rasa penasaran gue mulai muncul.

’’You can marry your fave now?! Owh what a good news!’’

Tangannya memukul belakang kepala gue,’’Shit. No, bukan itu Nad. Come on I’m serious’’

Dia memasang muka cemberut yang lucu. Gue pun tertawa. "Okay tell me now" gue memasang wajah serius.’’What happen?’’

‘’TWO MINUTES AGO I GOT THE TICKETS. OH MY GOD ’’ She screamed in front of my face.

Refleks gue nengok kanan-kiri seraya senyum meringis, demi apapun gue gak ngapa-ngapain ni anak. Dia memang anak gila yang datang ke gue.

’’Sumpah, gue seneng banget tau gak sih lo. Akhirnya gue dapetin. Just imagine, begitu gue dapet kabar penjualan tiket was opened, gue langsung cabut dan tadaaaa....tiketnya udah ada di tangan gue.’’ Sophie merogoh tas nya dan ngeluarin dua buah lembar kertas dengan senyum bangga.

’’ Thanks so much for my sista bella,she gave me the info. Can you Imagine? Sold out near an hour. Ah I’m so proud of them...’’ Sophie pake nangis dan gue pun hanya bisa memeluknya.

Segini bahagianya kah?! Mungkin.Pantesan gue gak liat ni anak di kelas tadi, gue sempat mikir kalau dia cabut... dan OH TERNYATA dia memang cabut!

Sophie balas memeluk gue erat. Gue juga ikutan senyum lebar because sobat gue lagi girang banget.

‘’Gue mau nanyaa...’’ Tuh kan! apa gue bilang. Sekepo-kepo nya orang kepo lebih kepo lagi si Sophie.

‘’Okay, stop . Just enough darl,daritadi gue di tembaki sama pertanyaan. Kayaknya ini memang introgasi ya. Lo itu sebenernya secret agent FBI. Gue mau ngaku kalo gue bukan penjahat, teroris, pembunuh dan sebagainya.’’ ujar gue cepat dengan mata mendelik.

‘’Oh...’’ What?! She just said ‘oh’. Oh this is sick. She doesnt feel how i want to go to the toilet, so much.

‘’Hehee...peace. I’m sorry but it’s important. Listen! berhubung lo udah kayak saudara gue!’’ dia menyodorkan satu lembar tiket yang di pegangnya tadi.

’’This is for ya, gue belikan sekalian buat lo.’’

WHAT?

WHAT?

WHAT?

WHAT?!!

I CAN'T BELIEVE MY EYES.

IS THIS REAL?

------------------------------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story Of My Life [1D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang