SATU

6 2 0
                                    


" Aliya Allyna "

_____________________________

"

ada pesakit kritikal "

" kes langgar lari "

" pendarahan di kepala "

" tekanan darah ? .... "

" sangat rendah doktor "

Begitulah bunyi bunyian yang bergema di sekitar Emergency .

Keresahan seorang ibu semakin kian memuncak . Bagaimana keadaan anak nya itu ? Apa mungkin anaknya akan terselamat ? Atau mungkin ....

Puan Syira berdiri di hadapan pintu bilik pembedahan . Nasib sahaja dia tidak dapat masuk ke dalam bersama .

Doanya masih tidak putus , sama seperti tangisannya kini . Semoga Tuhan memakbulkan doanya itu. Doa seorang ibu .

Bagaimana dia tidak resah dan risau , yang berada di dalam itu ialah seorang anak . Anak yang dia kandung selama sembilan bulan sepuluh hari lamanya. 

Namun tika ini , anaknya itu sedang bertaruh nyawa melawan setiap kesakitan .

Puan Syira yang menunggu di luar mula menangis dan ditemani segala perasaan .

' Ya Allah , selamatkan lah anakku .. '

Beberapa minit kemudian , datangnya seorang wanita yang tinggi lampai . Berpakaian comot dan agak tidak terurus .

" Ibu , Allyna macam mana ? " Dengan tangisan wanita itu bersuara . Perlahan badan Puan Syira digapainya lalu jatuh ke dalam dakapan .

" Aliya ... " panggil Puan Syira pada wanita itu yang merupakan anak sulungnya.  Dia kemudiannya membalas dengan gelengan .

Hampir tiga jam pembedahan itu di jalankan.  Masih belum mereka terima sebarang berita . Tiga jam belum cukup buatkan air mata si ibu itu kekeringan.

Sejurus itu ,

" keluarga Cik Allyna ? " seorang doktor keluar daripada bilik pembedahan di ikuti doktor doktor dan jururawat yang lain .

" ye , saya ibunya " Puan Syira yang duduk bingkas bangun merapati doktor tersebut.

" Alhamdulillah , semuanya berjalan dengan lancar " balas doktor dengan senyuman tenang .

' Alhamdulillah ' Si ibu terus membuat sujud syukur sebagai tanda terima kasih atas kebesaran Yang Maha Esa .

" kami akan transfer pesakit ke dalam ward biasa .. tapi , saya nak jumpa ibu nya sekejap lagi ye " doktor itu kemudiannya berlalu meninggalkan dua beranak itu. 

Aliya menangis kesyukuran . Lega rasanya.  Nafas dia hembus perlahan.

***

" Allyna ... " panggil si kakak pada si adik yang masih belum sedarkan diri itu .

" .. adik bangun " hingus yang hampir meleleh itu dia sedut kembali . Dia hampir menangis kembali saat panggilannya tiada sahutan .

Si kembarnya itu masih belum membuka mata .

Aliya dan Allyna , sepasang kembar yang tidak sehaluan . Mempunyai persamaan yang sangat serupa . Rupa paras yang 99.9% sama itu sentiasa mengelirukan pelbagai pihak ketika mereka di sekolah rendah .

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 02, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ALIYA ALLYNAWhere stories live. Discover now