Part 43

8.7K 703 38
                                    

Lima tahun berlalu....

Devon sudah memiliki empat anak yang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan sedangkan Lev dan Igor memiliki dua putra yang tampan bernama Theo dan Ghea.

Kehidupan Katya, Igor dan Lev sangat bahagia apa lagi ketika Steve Argen menberikan hartanya pada Lev yang merupakan menantu kesayangannya.

Dan master? Dia sudah tak mau ikut campur masalah pribadi Lev dan Igor karena bagaimana pun Devon selalu menghargai apa yang akan mereka pilih dan jalani.

Sementara Dima, dia sudah banyak berubah. Setelah berinteraksi dengan putrinya, Dima mulai merespon meski hanya dengan menangis atau memejamkan matanya.

Milla sangat menyayangi Dima, sang ayah. Setiap hari gadis mungil itu menengok ayahnya dan menceritakan semua kegiatannya pada Dima.

"Daddy, aku memiliki teman yang menyebalkan. Mereka bilang aku anak pungut, mereka tahu jika Mom Kiara dan Daddy Devon bukan orang tuaku. Dad... Please, sadarlah. Aku membutuhkanmu!" rajuk Milla yang memang selalu di bully bahwa dia terlahir dari anak pembantu dan mantan pelacur.

Meski Milla baru berusia tujuh tahun, dia adalah gadis kecil yang cerdas dan Alvin pasti membela adik kesayangannya.

Milla mengusapkan tangan Dima ke wajahnya hingga tangan lelaki itu pun terkena air mata yang membasahi kedua pipinya.

Dima menatap Milla, gadis itu sangat mirip dengan Martha, mendiang istrinya. 

"Martha?" guman Dima serasa kehidupannya kembali.

Dima mendengarkan celotehan Milla.dan hati Dima yang membeku mulai.mencair. Dima menyentuh wajah Milla dengan lembut.

"Anakku...." ucap Dima lirih membuat mata indah anak itu berbinar terang.

"Daddy!" isak Milla bahagia.

*****

Kiara senang, akhirnya adiknya kembali pulih. Dima mulai  bisa berinteraksi dengan baik.

"Kau sudah boleh pulang, meski tetap harus banyak istirahat dan meminum obatmu!" ucap Kiara.

"Aku merasa sehat, Kak!" ucap Dima membuat Kiara menatap adiknya dengan lekat.

"Kau tahu, aku senang akhirnya kau kembali!" isak Kiara lalu memeluk adik kesayangannya. Dima membalas pelukan kakaknya dan mengecup pucuk kepalanya.

"Aku janji takkan membuatmu cemas lagi, Kak!" ucap Dima.

"Wah ada acara apa pake peluk-pelukan segala?" ucap Devon dengan nada cemburu yang di buat-buat membuat Kiara terkekeh geli dengan sikap posesif Devon.

Meski mereka sudah memiliki banyak anak, tetap saja Devon pecemburu dan semakin posesif.

"Kau ingin aku peluk juga kakak ipar?" goda Dima sambil melepaskan pelukannya namun Kiara tampak enggan melepas pelukannya.

"Hei, Baby lepas!" ucap Devon cemburu dan Kiara terkekeh geli lalu merangkul manja Devon.

"Sepertinya kamu hamil lagi!" goda Devon.

"Apa?" pekik Kiara lalu memutar ingatannya, bulan ini memang dia belum mendapatkan siklus haidnya.

"Kau tidak menggunakan pengaman?" tanya Kiara dan Devon malah memilin puting Kiara dari luar gaunnya.

"Akh!" pekik Kiara kesal dan Dima hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mesum kakak iparnya.

"Stop kak, kau mau membuatku horny? Apa kalian tak kasihan padaku?" rengek Dima membuat Kiara dan Devon tertawa keras.

"Sial!" rutuk Dima sebal.

Mereka pun segera bersiap lalu pulang ke rumah.

*****

Igor menatap ke arah jendela,  pernikahannya selama hampir tujuh tahun bersama Katya membuat Igor lelah.

Igor tak bebas memuaskan nafsunya karena harus berbagi dengan Lev, meski Lev pasif dan cukup sekali dalam bercinta tidak seperti dirinya yang harus berkali-kali baru puas.

Apa lagi setelah melahirkan Ghea, Katya kerap mengalami pendarahan sehingga Igor harus sering berpuasa.

Ya, nasib....

Igor melangkahkan kaki untuk pulang ke rumah, hatinya terus berkecamuk. Igor memarkirkan mobilnya bertepatan dengan Lev yang baru saja turun bersama Katya membuat Igor menatap tak suka.

"Kak!" sapa Lev sopan dan Katya langsung bergelayut manja di leher suaminya.

"Kau tak merindukanku?" tanya Katya manja dan Igor tersenyum senang lalu memangkunya ala bridal style menuju kamar mereka. Igor menciumi Katya sambil meremas-remas payudara istrinya dengan lembut.

"Kak, Katya masih pendarahan!" ucap Lev mengingatkan dan Igor hanya menggeram kesal.

"Maaf!" ucap Katya lirih, Igor melumat bibir istrinya lalu mengusap kepalanya.

"Tidurlah!" ucap Igor.

Setelah Katya terlelap karena pengaruh obat dari dokter Igor pun menemui Lev yang tampak memang ingin berbicara serius dengan Igor.

"Apa kata dokter?" tanya Igor yang bisa langsung menebak apa yang ingin Lev sampaikan.

"Kita terlalu memporsirnya!"

"Maksudmu?"

"Katya mengalami Infeksi saluran Kencing, makanya dia pendarahan!"

"Sial!" rutuk Igor merasa kesal.

"Kita bisa melakukannya dengan bergilir dua hari sekali denganmu dan dua hari kemudian denganku." ucap Lev bernegosiasi.

"Apa?" tanya Igor yang tak suka jadwal bercintanya di kurangi.

"Ini demi kebaikan..."

"Jangan mencoba mengaturku, Lev!" bentak Igor dan Lev melempar hasil lab dan keterangan dari dokter Alexa.

"Baca baik-baik Kak dan renungankan!" ucap Lev lalu pergi meninggalkan Igor.

Igor tahu Lev juga sama bersedih dengan apa yang menimpa Katya, tapi ini tetap tak adil bagi Igor. Lelaki itu mengambil amplop yang di lempar Lev di atas meja lalu membaca hasil labnya.

Alexa pasti jujur dan memberi keterangan secara detail karena sudah bertahun-tahun mengetahui gaya seks Igor dan Lev. Igor tersenyum sinis melihat tanda tangan sang dokter lalu meremas hasil labnya.

Igor berjalan menuju keluar rumah, dia menghubungi seseorang.

"Lacak dimana Alexandra Kornikova berada, sekarang!" ucap Igor pada seseorang lalu mematikan ponselnya.

Igor memasuki mobilnya lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.


Tbc

Hayo tebak Igor mau ngapain?

Thanks for reading....

Muaaah....

Defying Gravity (Kisah Cinta yang tak Biasa) TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang